AGAR BISA BERTAHAN SAAT PANDEMI COVID-19, SEJUMLAH HOTEL DI BUKITTINGgi KURANGI KARYAWAN HINGGA 50 PERSEN

Bukittinggi (Minangsatu) - Dampak pandemic covid-19 yang hampir dua tahun melanda  wilayah ini, dan berdanpak terhadap seluruh sektor kehidupan masyarakat dan apalagi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga membuat sektor Pariwisata dan Perhatelan sangat terpukul dengan kondisi tersebut.

Sepert halnya diungkapkan salah seorang Anggota PHRI Bukitting lgi sekaligus owner Hatel Nikita Vina Kumala.SE.MM kepada Minangsatu.Com Minggu (08/08/2021).

Menurut Vina semenjak pandemi covid 19 dan berlanjut PSBB dan saat ini PPKM level 3 sangat berdanpak terhadap pemasukan hotel semakin hari makin menurun disebut akufensi sedangkan beban dan operasional tetap dibayarkan seperti biasa.

"Kondisi ini kami terpaksa mengurangi karyawan operasional kami penuhi dan tidak bisa inves apalagi menabung kami hanya bisa bertahan dengan nota bene pengurangan karyan 50 persen," ujar vina

Dengan kondisi seperti itu pihak hotel selalu survive bertahan dan berusaha meminta keringan kepada Pemko PLNn dan BPJ untuk mintak keringanan jangka waktu pembayaran itu tidak berlangsung lama hanya sampai tahun 2020.

"Saat ini dengan pemasukan hotel yang sudah akufensi pihak hotel tetap membayar kewajiba seperti biasa dan minta kepa Pemko agar dapat mempertimbaangkan kebali sehinggi kewajiban dapat diringankan lagi untuk jangka waktu pembayaran seperti pajak tamu .PLN dan BPJS," kata vina mantan ketua PHRI Bukittinggi.

Lebih lanjut Vina menjelaskan, anggota Pengusaha Hotel mempertimbangkan usulan Pemko untuk bekerjasama menggunakan Hotel tempat Isolasi Mandiri Covid 19 

"Menskipun kondisi sulit saat pandemi ini pihak hotel selalu bersemangat dan melakukan promosi sekaligus memberikan garansi kepada tamu yang menginap dan seluruh karyawan selalu mematuhi prokes covid 19 semua pegawai sudah di vaksin," jelas Vina penuh optimistis.

Untuk itu Vina Kumala berharap kepada Pemko Bukittinggi melalui 0PD terkait untuk selalu memberi suport sehingga hotel-hotel bisa bertahan karena pemasukan PAD Bukittinggi paling banyak dari sektor Pariwisata termasuk dari hotel.*