HOME POLITIK KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

  • Selasa, 2 April 2024

Wawancara Ekslufsif Dengan Ferizal Ridwan, Kandidat Bupati Limapuluh Kota

Ferizal Ridwan
Ferizal Ridwan

Wawancara Ekslufsif dengan Ferizal Ridwan, Kandidat Bupati Limapuluh Kota

Limapuluh Kota (Minangsatu) - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bakal digelar secara serentak se Indonesia pada tahun 2024 ini, adapun yang akan dipilih oleh rakyat pada Pilkada 2024 nantinya adalah Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Tahapan pelaksanaan Pilkada 2024 sediri diantaranya, 5 Mei-19 Agustus 2024 : pemenuhan persyaratan dukungan calon perseorangan, 24-26 Agustus 2024 : pengumuman pendaftaran pasangan calon, 27-29 Agustus 2024 : pendaftaran pasangan calon, 27 Agustus-21 September 2024 : penelitian persyaratan calon, 22 September 2024 : penetapan pasangan calon, 25 September-23 November 2024 : pelaksanaan kampanye, 27 November 2024 : pelaksanaan pemungutan suara dan 27 November-16 Desember 2024 : penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Salah satu daerah yang bakal ikut melaksanakan Pilkada 2024 untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati untuk lima tahun kedepan adalah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).

Sejumlah tokoh di Limapuluh Kota sudah membulatkan tekad untuk maju sebagai bakal calon Bupati periode 2025-2030, salah satunya Wakil Bupati Limapuluh Kota periode 2016-2021, H. Ferizal Ridwan, S.Sos.

Pada, Senin (2/4/2024) media ini berkesempatan melakukan wawancara ekslusif dengan Bakal Calon Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan. Berikut hasil wawancaranya.

Apakah benar bapak kembali maju mencalonkan diri pada Pilkada Kabupaten Limapuluh Kota tahun 2024?

"Bismillahirrahmanirrahim, Insya Allah kita kembali maju untuk bupati"

 

Semua orang tahu, bahwa Bapak seorang kader partai politik, lalu bapak akan maju dengan jalur apa?

"Insya Allah, kita maju dari jalur independen seperti tahun 2020 yang lalu"

Mengapa bapak memilih maju dengan jalur independen?

"Kita persiapkan dulu untuk maju melalui jalur perseorangan atau independen. Sebab independen mesti mendaftar lebih awal dari partai politik, yakni awal bulan Mei 2024. Saat ini kita tengah mempersiapkan untuk maju terlebih dahulu, karena pada pilkada untuk maju itu hanya bisa melalui partai politik atau gabungan partai politik yang jumlah kursi hasil pemilu 2024 sebanyak tujuh kursi serta melalui jalur perseorangan atau independen yang memiliki syarat dukungan minimal sebanyak 8,5 persen dari daftar pemilih tetap Pemilu 2024. Kalau di Limapuluh Kota sekitar 24.500 jumlah dukungan"

"Jadi kalau kita maju pada pilkada 2024, kita hanya bisa maju melalui dua jalur itu. langka pertama saat ini kita persiapkan dulu jalur independen, disamping memang pendaftaran diawal. Perimbangan kita kedua tahun 2020 lalu kita sudah punya dukungan verfak sebanyak 23.432. Ini masih terjaga dan ada dalam database kita, tinggal kita jemput atau perbaharui ke mereka surat dukungannya"

Apakah masih ada kemungkinan bapak maju dari jalur partai politik?

"Ya, bisa saja dan peluang itu akan ada maka untuk saat ini partai tetap kita urus dan jajaki, bilamana nanti bisa dan memungkinkan mengapa tidak. Untuk maju melalui jalur partai politik kan butuh biaya yang agak tinggi serta diperkirakan partai politik penentuannya sekitar bulan Juni-Juli. Dimana saat itu kita sudah bisa hitung-hitung kemungkinan menangnya dengan independen atau partai politik, dan yang pasti kita sudah bisa menjadi salah satu calon. Jika tidak diurus independen sejak awal tentu nanti akan sulit kepastiannya untuk kita bisa menjadi calon"

Mengapa tidak langsung melobi partai politik pak, sementara Bapak merupakan mantan Kader Partai Golkar, pernah menjadi Ketua PKB dan terakhir bergabung dengan Partai Hanura?

"Untuk partai politik, disamping belum jelas koalisinya, karena tak satu pun yg bisa mengusung sendiri, maka akan terjadi pembentukan koalisi terlebih dahulu. Dengan begitu tentu cost politik di partai saat ini relatif tinggi, paling tidak pasaran di daerah ini ya sekitar Rp500 juta per kursi. Dengan cost yang tinggi tersebut tentu kesipan kita untuk itu saat ini belum ada. Kemudian, saat ini secara terbuka parpol politik belum membuka pendaftaran atau penjaringan terhadap calon"

Apakah anggaran yang dihabiskan jika maju lewat jalur independen dengan jalur partai politik hampir sama pak?

"Sangat beda la, indenenden lebih kecil ketimbang lewat parpol, Pengalaman kita pada tahun 2020 yang lalu, Alhamdulillah kita mendapatkan dukungan verfak sebanyak 23.432. Dengan mengumpulkan dukungan verfak sebanyak itu, kita hanya menghabiskan uang lebih kurang Rp100 juta, dan ternyata alhamdulillah kita dapat hampir 27.000 suara pada pilkada 2020. Nah, jika waktu itu kita maju melalui jalur partai politik, kita paling tidak mesti menyiapkan dana diatas Rp2 milyar untuk partai dan itu belum termasuk dana kampanye dan dana-dana lainnya"

Apakah saat ini Bapak bersama tim sudah mulai berjalan merekrut dukungan?

"Kita sudah start sejak PKPU No.2 keluar, PKPU No. 2 itu tentang tahapan pilkada dan kita namakan gerakan 100.000 dukungan tahun 2024"

Apa strategi Bapak dan mengapa harus 100.000 dukungan?

"Strategi pertama kita adalah merekap kembali dukungan 23.432 saat pilkada 2020. Kedua, kita tampung partisipasi dunsanak, keluarga dan jaringan kita untuk membantu mengumpulkan dan menggalang dukungan KTP tersebut dan ketiga sambil berjalan waktu kita cari wakil yang pas"

"Lalu pertanyaan mengapa harus 100.000 dukungan?. Pengalaman kita pada 2020 lalu, bahwa kita memasukan dukungan sekitar 45.000 dan lolos sebanyak 23.432, berarti ada beberapa kemungkinan mengapa yang lolos hanya 23.432 seperti berdempet dengan calon lain, ada yg tak berada ditempat waktu verfak dan ada yang mencabut dukungannya. Makanya untuk jaga-jaga hal itu kembali terjadi pada 2024 ini, kita mesti masukan dukungan KTP itu sebanyak 100.000, Insya Allah verfak kita akan diatas angka 50.000 dukungan"

Apa bedanya pilkada 2020 dengan 2024 ini menurut Bapak, khusunya kesiapan Bapak seperti apa?

"Jujur saja, kita lebih optimis menang pada Pilkada 2024 ini dan kita lebih siap disamping sudah sejak lama mempersiapkannya, sekaligus kita juga punya pengalaman pada pilkada 2020. Selain itu pada tahun 2024 ini, dari sejumlah calon yang muncul tidak ada satu pun calon unggulan. Begitu juga dengan calon dari partai politik, mereka baru saja bertarung pada pileg, kita yakin mereka yang baru saja bertarung pada pemilu kemaren itu akan sulit untuk maju, baik yang menang maupun yang kalah"

Disamping itu, apa peluang lain yang menjadi kekuatan Bapak optimis untuk menang?

"Peluang geopolitik saat ini juga lebih berpihak kepada kita. Sebagaimana yang saya kemukakan tadi. Selanjutnya, kondisi pemerintahan di daerah saat ini yang sedang berjalan itu juga kekuatan kita, sebagai contoh, dulu banyak pihak meragui kepemimpinan saya yang kala itu menjabat sebagai Wakil Bupati, katanya saya kisruh dengan bupati karena tak ada pembangunan, maka kita dapat sentimen negatif yang akibatnya memengaruhi dukungan masyarakat itu sendiri. Maka, semenjak berganti periode hasil dari pemilu 2020, itu juga sekaligus menjawab sentimen negatif tadi dan kekawatiran banyak pihak.

Selain itu saya kira calon yang tetap eksis untuk berbuat dan berada ditengah-tengah masyarakat ya paling tidak tentu saya. Apa yang saya tanam di periode lalu, khususnya 2017 sewaktu menjabat sebagai Plh. Bupati telah terasa manfaatnya sekarang, sebut saja kelanjutan pembangunan Monumen Nasional atau Monas PDRI di Kecamatan Gunuang Omeh, penetapan Rumah Kelahiran Tan Malaka sebagai cagar budaya, usulan pembangunan kantor Perpustakaan Daerah, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), penyelesaian persoalan laporan BPBD sejak tahun 2009 yang tidak mau bupati menandatangani, penyelesaian tanah Kapeh Panji, serah terima tanah Polres 50 Kota, usulan listrik ke Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX, usulan bantuan listrik tenaga surya, usulan 9 titik tower jaringan telepon dan permintaan formasi CPNS karena sejak tahun 2009 tidak bisa menerima CPNS serta lainnya. Walau hanya satu yang menjadi polemik, yakni mengembalikan posisi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) dan itu pun akhirnya sama sama dipahami"

Terakhir, sejauh ini sudah berapa dukungan yang terkumpul?

"Alhamdulillah, sampai saat ini yang terkumpul oleh kita dan bisa direkap serta masuk ke aplikasi silon KPU lebih kurang sudah 19.000 dan setelah lebaran atau Idul Fitri 1445 H baru kita akan rekap kembali bersama adik-adik admin. Insya Allah, pertengahan April 2024 ini verfak kita akan mencapau 50.000 dukungan dan Insya Allah kalau kita terus bergerak target 100.000 dukungan itu akan tercapai. Jadi kepada masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota mohon doa dan dukungannya"


Wartawan : Fegi Andriska Putra
Editor : melatisan

Tag :#Wawancara #Ekslusif #

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com