Tingkatkan Kunjungan Wisata,Pemda Mentawai Siapkan Desa Wisata

Mentawai ( Minangsatu ) - Membangun desa wisata merupakan salahsatu strategi yang akan di laksanakan pemerintah kabupaten kepulauan Mentawai.Seperti  program 3M1K ini nantinya diharapkan wisatawan akan lebih banyak berkunjung ke Mentawai.

Program 3M1K adalah membangun destinasi wisata di desa-desa,diantaranya,desa Munte, di desa Madobak,desa Mapadegat dan desa Katiet.Empat desa tersebut akan didaftarkan menjadi desa wisata.

Guna mewujudkan rencana tersebut, Pemerintah Daerah akan mencari cara agar mendapat dukungan dari pemerintah pusat, diantaranya dukungan dari kementerian pariwisata,sebut Sekda,Rinaldi diruangannya ,Selasa (14/02)

" Kita sudah pilih, untuk tahap awal ada 4 desa wisata yang ingin kita kembangkan, diantaranya Munte, Madobak, Mapadegat dan Katiet. Empat desa ini prioritas kita menjadikannya desa wisata,sehingga wisatawan yang datang bukan hanya surfing tetapi juga wisatawan yang ingin melihat budaya Mentawai"terang Rinaldi

Sebelumnya desa tersebut sudah memiliki program wisata yang di laksanakan oleh dinas Pariwisata, seperti di Mapadegat pernah mengelar program yang di biayai dari dana DAK pusat maupun provinsi hampir setiap tahunnya.

Gapura Gang Sukun Bukti Semangat Kemerdekaan RI Masih Ada

minangsatu > Pembangunan

Program Bakti Untuk Memajukan Mentawai

minangsatu > Pembangunan

Begitujuga dengan desa Munte,pihak Pemda akan melakukan rehap rumah adat yang bisa sekaligus menjadi homestay.Direncanakan ada 10 rumah dalam tahun yang akan dilakukan renovasi.

" Desa Munte akan menjadi destinasi wisata budaya, perencanaan yang kita ingin buat diantaranya merancang rumah penduduk menjadi tempat menginap,diawal kita akan mencoba merenovasi 10 rumah terlebih dahulu" terang Sekda.

Sedangkan desa Katiet nantinya,sambung Sekda,akan dibangun sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan seni,Aula pertemuan sehingga bisa menjadi sentral kegiatan masyarakat.

" Pemerintah daerah sudah mempersiapkan anggaran untuk membuat fasilitas umum di desa Katiet. kita hanya menyediakan tempat yang memfasilitasi kegiatan masyarakat, sedangkan untuk penginapan atau homestay kita serahkan kepada masyarakat untuk menyediakan."pungkas Sekda