HOME BIROKRASI KABUPATEN AGAM

  • Minggu, 9 Juli 2023

Terus Perkuat Keandalan, PLN Imbau Masyarakat Gunakan PLN Mobile Untuk Informasi Gangguan

Kiri: GM PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho Eric mengimbau masyarakat Sumbar untuk aktif melaporkan potensi maupun gangguan kelistrikan kepada PLN melalui PLN Mobile, khususnya yang berkaitan dengan cuaca ekstrem yang sering terjadi selama musim huja
Kiri: GM PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho Eric mengimbau masyarakat Sumbar untuk aktif melaporkan potensi maupun gangguan kelistrikan kepada PLN melalui PLN Mobile, khususnya yang berkaitan dengan cuaca ekstrem yang sering terjadi selama musim huja

Agam, ( Minangsatu ) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat berkomitmen untuk selalu memberikan listrik andal kepada masyarakat. Hal ini seperti disampaikan Eric Rossi Priyo Nugroho, General Manager PLN UID Sumbar. Sampainya, pembangkit-pembangkit yang ada di Sumbar memiliki kapasitas 778,42 MW dengan beban puncak tertinggi mencapai 611,60 MW. 

PLN memiliki sistem kelistrikan interkoneksi, strategis, dan stabil. Serta masih memiliki cadangan daya hingga 166,82 MW untuk menjamin kenyamanan berlistrik 1,6 Juta pelanggan PLN Sumbar. Eric menyadari, listrik saat ini bukan hanya menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat umum, tetapi juga sebagai aspek penting penggerak berbagai operasional instansi, bisnis, maupun industri. Seperti operasional perkantoran, penggerak pabrik hingga PDAM.

Terkait informasi mengenai PDAM Tirta Antokan Baso yang diberitakan mengalami gangguan operasional sehingga mengalami gangguan pendistribusian air kepada masyarakat, Eric Rossi mengaku turut menyayangkan. 

Eric membenarkan bahwa pada Rabu (05/07) lalu, sekitar pukul 13.09 WIB, terdapat gangguan yang menyebabkan tidak tersalurnya listrik ke lokasi PDAM Tirta Antokan dan sekitarnya selama 5 menit. Gangguan ini disebabkan oleh binatang yang memanjat jaringan PLN, tepatnya Feeder 1 Bukittinggi hingga terjadi ledakan pada jaringan tersebut. Setelah 5 menit, lokasi PDAM sudah menyala kembali.

‘’Penyebab hewan seperti ini adalah kondisi alam yang tidak dapat kita hindari. Namun sistem kami mengatasi ini sangat cepat sehingga peralihan suplai listrik dipindahkan automatic ke penyulang terdekat. Itulah mengapa mati listrik hanya 5 menit saja,’’ jelas Eric lagi.

Eric menambahkan, ledakan di Feeder 1 tersebut pun segera diatasi petugas dan telah terpasang penghalang panjat binatang diseputaran lokasi tersebut untuk mencegah kejadian serupa. PLN gerak cepat perkuat  keandalan dan pastikan Feeder tersebut dapat beroperasi stabil.

Satu hari berselang, gangguan akibat kondisi alam di feeder yang sama kembali tidak dapat dihindari. Penyebab gangguan, disampaikan Eric, adalah cuaca ekstrem hujan lebat disertai badai yang  menyebabkan pohon bambu jatuh mengenai jaringan PLN. Gangguan ini menyebabkan listrik tidak tersalur selama 1 jam 17 menit ke lokasi pelanggan sekitar penyulang Feeder 1 Bukittinggi. 

‘’Tim kami berusaha semaksimal mungkin melakukan antisipasi. Penormalan bertahap dilakukan sejak gangguan terjadi pada pukul 22.53, hingga akhirnya seluruh pelanggan yang terdampak menyala kembali 100%,’’ papar Eric.

Selanjutnya sebagai langkah antisipasi, pada Minggu ke-2 Juli ini, Tim Right of Way (ROW) dari PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi akan mengadakan pemangkasan pohon bambu dan pohon-pohon lainnya yang telah mendekati jaringan PLN di sekitar Feeder 1 Bukittinggi. Untuk itu, PLN meminta masyarakat untuk maklum jika kegiatan pemeliharaan jaringan ini akan berdampak tidak tersalurnya listrik di beberapa lokasi.

Belajar dari kejadian 2 hari tersebut diatas, Eric mengimbau kepada masyarakat Sumbar untuk aktif melaporkan potensi maupun gangguan kelistrikan kepada PLN melalui PLN Mobile, khususnya yang berkaitan dengan cuaca ekstrem yang sering terjadi selama musim hujan seperti saat ini. 

‘’Saat ada ledakan di jaringan Feeder 1 Bukittinggi tadi misalnya, jika ada masyarakat yang melaporkan segera, mungkin ledakan bisa kita hindari. Masyarakat bisa menjadi mitra PLN untuk menjaga kelistrikan, mengingat listrik adalah kebutuhan kita bersama,’’ jelas Eris.

Memasuki musim hujan, Eric mengajak masyarakat dapat melaporkan potensi-potensi gangguan atau bahaya listrik kepada PLN. Seperti pohon yang mendekati jaringan, pohon yang berpotensi roboh menimpa jaringan, kawasan pohon berindang tinggi, dan lain sebagainya. 

Eric mengatakan, informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan mengingat petugas PLN tidak selalu ada di setiap sudut lokasi untuk memantau jaringan kelistrikan. Masyarakat dapat proaktif untuk melaporkan gangguan melalui PLN Mobile agar antisipasi dapat ditindak cepat atau perbaikan jaringan yang rusak tidak membutuhkan waktu yang lama.


Wartawan : Rilis/*
Editor : boing

Tag :#Pln #Bumn #PlnMobile #Agam #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com