- Rabu, 26 Juli 2023
Tahun Politik, KH Cholil Nafis Tegaskan Pentingnya Toleransi

Jakarta, Minangsatu – Menjelang gelaran Pemilu 2024, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis kembali menegaskan pentingnya sikap toleransi dalam menghadapi tahun politik.
Dalam acara Silaturrahim dan Halaqoh Ulama DKI Jakarta, Kiai Cholil menyampaikan, potensi politisasi dan populisme agama sangat besar di tahun politik. Merespons situasi politik aktual itu, dibutuhkan sikap moderat dalam menyikapi setiap perbedaan preferensi dan pilihan politik.
“Perbedaan itu suatu niscaya. Tidak mungkin kita tidak berbeda. Tapi bagaimana menyikapi perbedaan. Perbedaan kita toleransi dan penyimpangan kita amputasi,” kata dia dalam acara yang diselenggarakan oleh MUI DKI, Selasa (25/7/2023) kemarin.
Isu perbedaan paham agama kerap menjadi penyulut perpecahan. Dia mencontohkan bagaimana residu politik 2014 silam masih terasa imbas polarisasinya hingga saat ini.
Kiai Cholil menjelaskan, toleransi itu berada pada taraf perbedaan pemahaman keagamaan. Selama tidak menyangkut hal yang prinsipil (furuiyyah), maka hal tersebut tidak menjadi masalah.


“Ini (toleransi) yang harus kita bangun bersama, ada di mana perbedaan dapat ditoleransi, dan penyimpangan diamputasi,” pesannya dalam kegaiatan bertajuk “Urgensi Peran Dai dalam Menjaga Ukhuwan Islamiyah di Tahun Politik”.
Toleransi tersebut, lanjut Kiai Cholil, dapat dibangun dengan membiasakan adanya sikap persatuan dan kerukunan di antara sesama. Terdapat empat hal yang harus dibiasakan dalam menyikapi keberagaman (termasuk pilhan politik), yakni:
- Taaruf, saling kenal mengenal dengan sesama.
- Tafahum, saling memahami perbedaan masing-masing.
- Ta’awun, saling membantu kepada kebutuhan masing-masing.
- Takaful, saling memberikan jaminan.
Persatuan dalam kebaragaman tersebut ibarat satu fisik yang saling merasakan antara yang satu dengan yang lain (kal jasadil wahid) dan seperti bangunan yang saling menguatkan (kal bunyanil wahid).
“Kalau ini kita sepakat, republik bisa dijaga ukhuwah dalam kebihnekaan,” kata Kiai Cholil. (*)
Editor : Siska Afriani
Tag :Toleransi, MUI, Islam, Politik,
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1447 HIJRIAH, H. ARISAL AZIZ AJAK KAUM MUSLIMIN MEMUHASABAH DIRI
-
PLN RAYAKAN IDULADHA 1446H: SALURKAN RIBUAN HEWAN KURBAN UNTUK WUJUDKAN KEPEDULIAN SOSIAL
-
JELANG IDULADHA 1446 H, PLN SIAGA JAGA LISTRIK ANDAL DI SELURUH TANAH AIR
-
DISAKSIKAN PRESIDEN PRABOWO, PLN TEKEN KERJA SAMA PEMANFAATAN GAS DOMESTIK DI IPA CONVEX 2025
-
SUMATERA BARAT BERHASIL PERTAHANKAN GELAR JUARA UMUM PADA MTQ VII KORPRI DI PALANGKARAYA
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU