HOME OPINI OPINI

  • Selasa, 11 Maret 2025

Sikap Toleransi Dan Rasa Tolong Menolong Di Bulan Suci Yang Penuh Berkah

Penulis: Annisa Putri
Penulis: Annisa Putri

Sikap Toleransi dan Rasa Tolong Menolong di Bulan Suci yang Penuh Berkah

Oleh: Annisa Putri (Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas)

Pada bulan yang penuh berkah ini, seluruh umat muslim merayakan bulan suci Ramadhan dengan penuh sukacita dan dengan hati yang gembira. Seluruh umat muslim berlomba-lomba baik dalam mencari pahala maupun dalam mengumpulkan uang untuk berbuka puasa bagi mereka yang terkendala masalah ekonomi. Sebagian orang dengan hati yang gembira menyambut bulan suci Ramadhan dan sebagian orang bekerja sekeras tenaga untuk bisa membeli makanan untuk berbuka puasa.

Namun, hal demikian sulit ditemukan di tempat kita karena umat muslim sedunia sangat mempunyai sikap saling tolong menolong antar sesama, mereka bahkan berlomba-lomba mencari orang yang berhak menerima pemberian dari mereka, bahkan mereka turun tangan langsung untuk membagikannya kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan mereka.

Setiap hari pasti akan selalu ada orang-orang baik yang akan berbagi untuk mereka yang membutuhkan uluran tangan, dibulan yang penuh berkah ini tidak seorangpun umat muslim yang akan merasa kekurangan karena dibulan ini kita merasa pintu rezeki tambah dibuka lebar-lebar. Kita yang dihari biasa yang mungkin merasa pusing atas apa yang akan kita makan, tapi dibulan yang penuh berkah ini kita seakan diberi rezeki yang berlipat untuk kita merasakan nikmat yang ada di bulan ini.

Di Indonesia, masyarakat terkenal dengan rasa saling toleransi dan tolong menolong antar sesama, ada yang memberikan nasi kotak kepada orang pinggiran, membagikan es buah kepada pengendara yang lewat dijalan, memberikan amplop berisi uang kepada orang yang membutuhkan dan masih banyak lagi contoh sikap saling berbagi lainnya yang kita temukan di Indonesia. Di bulan suci yang penuh berkah ini, semua umat muslim merasakan kenikmatannya bahkan orang-orang non muslim pun juga ikut andil merayakan bulan penuh kemenangan ini. Mereka turut bersuka cita dalam merayakan bulan suci Ramadhan ini dengan cara War takjil disetiap harinya.

Berbicara sedikit tentang toleransi, Indonesia sangat dikenal dengan masyarakat yang sangat menyanjung rasa toleransi tersebut. Seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini, dimana banyak dari mereka yang non muslim juga ikut dalam merebutkan takjil disore hari bersama dengan kaum muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Bukan tanpa alasan, mereka juga ingin merasakan bagaimana mencari sesuatu yang bisa mereka beli untuk dimakan pasa saat berbuka puasa nanti.

Selain dari rasa toleransi dan rasa ingin merayakan bulan suci Ramadhan ini, kaum non muslim juga turut andil memberikan rezeki kepada pedagang yang berjualan takjil. Banyak dari mereka yang tidak berpikir panjang dalam memborong takjil tersebut sehingga dagangan orang-orang yang berjualan tersebut pun secara otomatis laris dan cepat habis.

Dibanding dengan orang muslim yang sedang menjalani ibadah puasa, mereka kaum non muslim bahkan lebih banyak andil dalam memborong pertakjilan. Kaum non muslim mencari takjil di jam-jam rawan oleh umat muslim yang sedang berpuasa, yaitu sekitar jam 2-4 dimana kaum muslim sedang berjuang dengan kerasnya untuk menunaikan ibadah puasa, sehingga kita yang sedang berpuasa hanya mendapatkan sisa-sisa dari mereka yang lebih dulu memborong takjil tersebut.

Selain membagi rezeki dengan cara memborong takjil, mereka yang non muslim juga banyak memberikan bantuan kepada masyarakat menengah kebawah seperti dengan berbagi takjil dan juga terkadang mereka berbagi uang kepada saudara mereka yang membutuhkan. Mereka yang non muslim saja sudah begitu berbaginya kepada kita umat muslim, apalagi kita yang umat muslim pastinya akan lebih bisa berbagi lagi kepada sesama kita yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

Berbagi antar sesama itu sangatlah indah apalagi disaat sekarang ini di bulan yang penuh berkah, tentunya amal ibadah yang kita lakukan akan dilipatgandakan oleh yang maha kuasa. Janganlah kita buta mata dan tutup telinga terhadap saudara-saudara kita yang sedang kesusahan dan kelaparan menahan haus dahaga dari pagi hingga malam hari diakibatkan ekonomi yang tidak memadai.

Janganlah kita ragu-ragu dalam berbagi, karena tangan yang baik adalah tangan yang diatas, yang tidak memberitahukan kepada siapapun atas suatu kebaikan yang kita lakukan tapi cukuplah Allah yang maha melihat apa yang telah kita lakukan dan berikan kepada orang-orang di sekitar kita. Jika saudara kita merasakan kesusahan maka kita sebagai orang yang punya sedikit rezeki lebih yang seharusnya membantu mereka dalam melanjutkan perjalanan.

Oleh sebab itu, dibulan yang penuh berkah ini marilah kita sama-sama saling membantu dan berbagi baik kepada teman, tetangga, bahkan orang lain sekalipun. Sesuap nasi yang kita berikan dengan ikhlas adalah sebuah harapan besar untuk mereka diluar sana yang mengharapkan itu semua. Sisa nasi yang ada dirumah kita sekarang adalah sebuah harapan bagi orang lain untuk mendapatkan nya, kita dirumah mewah dan penuh dengan hidangan di depan kita adalah sebuah impian besar bagi mereka yang mana untuk mendapatkan sesuap nasi saja adalah suatu kebahagiaan bagi mereka.

Jadi kesimpulan dari semua ini, mari kita berbagi terhadap sesama walaupun sedikit menurut kita tapi sangat bermakna bagi orang lain. Dibulan Ramadhan yang penuh berkah ini marilah kita sama-sama merasakan kemenangan dan nikmatnya bulan yang sangat mulia ini.

Tidak ada kata terlambat untuk berbagi terhadap sesama dan menyebarkan kebaikan untuk orang lain, selagi kita memiliki niat yang baik maka semua jalan pasti akan dipermudah untuk kita tempuh. Mari mulai dari diri sendiri untuk berbuat baik dan saling berbagi untuk mereka yang membutuhkan, jika diri kita melakukan hal baik maka orang-orang disekitar kita juga akan melakukan hal yang sama seperti apa yang kita lakukan.


Tag :#Opini #Toleransi

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com