HOME OPINI OPINI

  • Kamis, 12 Desember 2019

Shodou Untuk Pembentukan Karakter

Idrus
Idrus

Shodou untuk Pembentukan Karakter

Oleh: Idrus*

 

 

Selama ini kaligrafi dikenal sebagai tulisan indah dalam bahasa Arab. Kaligrafi bahasa Arab dalam bentuk tulisan Allah atau Muhammad banyak ditemukan di masjid-masjid, musholah-musholah atau rumah-rumah. Kaligrafi Allah dan Muhammad ini memiliki makna yang dalam bagi umat Islam. Selain Kaligrafi Allah dan Muhammad, ada banyak kaligrafi lain yang dapat ditemukan seperti kaligrafi asmaul husna, ayat kursi, alfatihah dan lain-lain.

Di belahan dunia lain, yaitu di Jepang kaligrafi telah menjadi salah satu budaya yang bernilai tinggi. Kaligrafi di Jepang dikenal dengan sebutan Shodou. Shodou didefinisikan sebagai suatu bentuk seni tradisional dalam menulis huruf kanji dengan cara yang ekspresif dan kreatif. 

Sesuai definisi shodou di atas, bentuk shodou di Jepang adalah tulisan indah huruf kanji. Shodou dipelajari oleh anak-anak Jepang di sekolah. Selain itu, ada juga lembaga-lembaga swasta yang membuka kelas shodou baik untuk orang Jepang maupun orang asing yang tertarik dengan shodou. Shodou tidak lagi sekadar seni menulis indah tetapi juga merupakan salah satu cara atau metode dalam pembelajaran bahasa Jepang.

Selain aspek keindahan atau estetika, di dalam shodou juga terkandung aspek pembentukan karakter. Dengan latihan shodou secara rutin karakter-karakter berikut akan dapat tertanam di dalam diri orang-orang yang mempraktekkan shodou. Pertama, shodou dapat meningkatkan kesabaran. Praktek shodou dilakukan dengan menggunakan fude (kuas) dan tinta. Menulis dengan fude tidak boleh terburu-buru atau tergesa-gesa. Kalau terburu-buru atau tergesa-gesa tinta dapat berceceran atau tumpah. Oleh karena itu, sebelum fude digoreskan pada kertas yang sudah dipersiapkan, kekentalan tinta dan banyaknya tinta yang menempel pada fude harus diperhatikan baik-baik sehingga ketika digoreskan pada kertas tinta tidak meleber atau mengalir. Proses satu goresan fude dari satu goresan fude ke goresan berikutnya membutuhkan kesabaran, karena itulah shodou dapat melatih kesabaran.    

Kedua, shodou dapat meningkatkan konsentrasi. Huruf kanji yang dituliskan pada shodou bermacam-macam. Ada kanji yang terdiri atas satu coretan, dua coretan bahkan ada yang lebih dari tiga coretan. Huruf kanji dengan satu coretan misalnya kanji ichi (satu), kanji yang lebih dari satu coretan misalnya kanji mizu (air). Urutan coretan huruf kanji-kanji tersebut tidak serampangan. Menulis kaligrafi kanji sesuai urutan membutuhkan konsentrasi sehingga shodou yang prakteknya menuliskan kanji secara berulang dapat menjadi latihan untuk meningkatkan konsentrasi.  

Ketiga, shodou dapat meningkatkan keharmonisan.  Huruf kanji pada shodou ditulis sedemikian rupa. Keharmonisan bentuk coretan dan posisi huruf kanji pada kertas merupakan suatu keharusan. Pada saat membuat shodou diusahakan agar posisi kanji yang dibuat terletak di tengah-tengah. Tidak boleh terlalu ke mendekat ke salah satu sisi batas kertas, baik kiri-kanan atau atas-bawah. Jika huruf kanji yang dibuat lebih dari satu kanji, maka ukuran setiap kanji harus diperhitungkan agar sama besar dan seimbang. Jangan sampai ada kanji yang dibuat dengan ukuran terlalu besar atau terlalu kecil. Dengan memikirkan semua hal ini, maka shodou dapat menjadi latihan untuk meningkatkan keharmonisan dan keseimbangan.     

Keempat, shodou dapat meningkatkan daya ingat. Huruf kanji yang dibuat saat shodou ditulis berulang-ulang. Dengan begitu akan dapat dibuat kanji yang indah. Proses shodou bagi pemula memerlukan latihan membuat huruf kanji tertentu berkali-kali. Hal ini akan menyebabkan urutan goresan huruf kanji tersebut dapat diingat dengan baik dan bentuk bentuk huruf kanji pun akan terekam di dalam ingatan. Semakin banyak jenis huruf kanji yang digunakan untuk latihan shodou, semakin banyak banyak pula huruf kanji yang dapat diingat. 

Jadi, shodou tidak hanya bentuk ekspresi seni. Dalam proses pembelajaran bahasa Jepang, shodou juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu dalam pembentukan karakter yang meliputi peningkatan kesabaran, peningkatan konsentrasi, peningkatan keharmonisan dan peningkatan daya ingat.    

*Dosen Jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

      


Tag :#Opini #Idrus

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com