- Sabtu, 26 Agustus 2023
PLTU Suralaya Dan 5 Pembangkit Milik PLN Grup Raih 7 Penghargaan Tingkat ASEAN, Bukti Operasional Pembangkit Ramah Lingkungan
Badung, ( Minangsatu ) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan 5 pembangkit PT PLN (Persero) Grup lainnya mendapatkan 7 penghargaan internasional atas tata kelola operasional pembangkit yang baik, mampu mengurangi emisi dan menjadi pendorong perekonomian.
7 penghargaan tersebut diberikan kepada PLTU Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton, PLTU Jeranjang dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul. Pengakuan internasional ini diserahkan langsung oleh pewakilan Komite ASEAN yang terdiri dari gabungan Menteri Energi negara-negara di Asia Tenggara saat Gala _Dinner_ ASEAN Ministers Energy on Meeting (AMEM) ke-41 di Bali, Jumat (25/8).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan penghargaan ini menjadi bukti bahwa PLN dalam menjalankan operasional pembangkit sangat patuh terhadap prinsip _Environmental, Social and Governance_ (ESG). PLN sebagai perusahaan global selalu memastikan operasional pembangkit yang efisien, andal dan ramah lingkungan.
"Kita semua di sini menghadiri acara _ASEAN Energy Forum_ yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Apresiasi dari ASEAN menjadi bukti pengakuan internasional atas pengelolaan pembangkit kita di mana kualitas dari operasional pembangkit _excellent_ dan tak lepas dari prinsip keberlanjutan. Apresiasi ini adalah cambuk bagi kita semuanya bahwa kerja keras kita, dedikasi kita, pengorbanan kita di _acknowledge_ atau diakui hingga di tingkat ASEAN," kata Darmawan.
Darmawan menjelaskan dalam pengelolaan pembangkit, PLN menerapkan sistem yang berbasis digital. _Monitoring_ sistem pembangkit membuat operasional semakin efektif dan efisien karena seluruhnya dapat dipantau langsung secara _real time_.
"Kami juga memastikan bahwa penggunaan teknologi terbaru di pembangkit dilakukan, sehingga emisi yang dihasilkan dari operasional pembangkit bisa diminimalisir," ujar Darmawan.
Inovasi teknologi juga terus dilakukan perusahaan dengan membuat terobosan pengelolaan _waste management_ yang mumpuni. PLN juga memanfaatkan sumber daya sekitar dan keterlibatan masyarakat sehingga kinerja operasional bisa memberikan _multiplier effect_ menggerakan ekonomi kerakyatan.
Secara total PLN Grup meraih 8 penghargaan dalam ASEAN Energy Award 2023 dengan rincian sebagai berikut:
PLTU Suralaya (PLN Indonesia Power) meraih dua penghargaan dalam kategori _Combine Cycle Thermal_ (CCT) _Utilisation for Power Generation_ dan Implementasi Biomassa.
Selanjutnya, PLTU Lontar (PLN Indonesia Power), PLTU Pelabuhan Ratu (PLN Indonesia Power), PLTU Paiton (PLN Nusantara Power), dan PLTU Jeranjang (PLN Indonesia Power) mendapatkan predikat _winner_ dalam kategori pengelolaan PLTU yang ramah lingkungan serta satu penghargaan diberikan kepada Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Gunung Wugul (PLN Indonesia Power) karena teknologi digital yang dikembangkan mampu menekan emisi gas rumah kaca _(GHG Emissions)_
Selain untuk pembangkit, subholding PLN Indonesia Power juga meraih penghargaan atas langkahnya dalam _waste solution approach_ melalui program Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)
yang berhasil mengurangi emisi di kota Cilegon.
Editor : boing
Tag :#Pln #Bumn #Minangsatu
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
BANGUN EKOSISTEM ENERGI HIJAU, PLN GANDENG SEDERET STARTUP TERKEMUKA
-
ERICK: BUMN DAN BADAN GIZI BERKOLABORASI DEMI AKSELERASI SWASEMBADA PANGAN RI
-
PLN RESMIKAN ONE STOP EV CHARGING STATION, DUKUNG GREEN TOURISM DI KOTA BANDUNG
-
TKDN CAPAI 90 PERSEN, PLN BERHASIL OPERASIKAN SUTET 275 KV MUARA ENIM – GUMAWANG SECARA PENUH
-
KOLABORASI TRANSPORTASI HIJAU DI JAKARTA, PLN LAYANI 7,5 MVA UNTUK CHARGING STATION BUS LISTRIK PT BIANGLALA
-
LEMBAH HARAU DAN POTENSI EKOWISATA YANG RAMAH LINGKUNGAN
-
PERJALANAN KOPI DARI TANAH MINANG
-
FENOMENA KEBANGKITAN SENI RANDAI DI KALANGAN GEN-Z SUMATERA BARAT
-
DINAMIKA KAHIDUPAN NALAYAN TRADISIONAL DI PASISIA SUMATERA BARAT
-
KENAPA NOFI CANDRA?