HOME BIROKRASI KABUPATEN SOLOK SELATAN

  • Kamis, 13 Juni 2024

Pemkab Solsel Usulkan Pengadaan Pamigo Untuk Perkebunan Sawit Rakyat

Dinas Pertanian Solok Selatan foto bersama selepas melakukan Pertemuan dengan Direktorat Jendral Kementrian Pertanian,
Dinas Pertanian Solok Selatan foto bersama selepas melakukan Pertemuan dengan Direktorat Jendral Kementrian Pertanian,

Pemkab Solsel Usulkan Pengadaan Pamigo Untuk Perkebunan Sawit Rakyat

Solok Selatan (Minangsatu) -  Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, melalui Dinas Pertanian Solok Selatan, melakukan Pertemuan dengan Direktorat Jendral Kementrian Pertanian, untuk mengupayakan peningkatan perekonomian masyarakat di daerahnya, terutama di bidang pertanian dan perkebunan.

Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan, Nurhayati menerangkan bahwa, sektor pertanian dan perkebunan di daerahnya merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB, yaitu lebih dari 25% setiap tahunnya.

"Pada umumnya masyarakat kami merupakan petani, dan yang paling banyak adalah petani Jagung, Padi, Kopi dan Kelapa Sawit," terangnya di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Pemkab Solsel ingin mengambil peluang dalam pengembangan hilirisasi hasil perkebunan kelapa sawit, yang mana luasan lahan perkebunan kelapa sawit masyarakat di daerahnya, terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerahnya, pihaknya mengusulkan kepada Dirjen Kementan untuk membangun pabrik mini minyak goreng (Pamigo) di daerahnya.

Hal ini diperlukan, supaya hilirisasi hasil perkebunan dan produk pertanian dapat di tampung dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

"Contohnya seperti perkebunan kelapa sawit yang hanya di jual mentah oleh para petani, kami ingin mengembangkan lagi dengan adanya pabrik minyak goreng kelapa sawit. Dan mesin pengolah pelepah kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak," ucapnya.

Begitupun juga, untuk pengadaan sarana prasarana pengolahan Komoditi jagung. Selama ini masyarakat hanya menjual produk mentah ke luar Kabupaten Solok Selatan dengan harga murah, sehingga petani sulit mendapatkan keuntungan.

"Kami ingin mengembangkan agar jagung dapat diolah dengan mesin pakan sehingga masyarakat dapat mengolahnya menjadi pakan ternak, yang nantinya sekaligus dapat mendukung sektor peternakan ayam, kambing, sapi dan sebagainya," sambungnya.

Namun begitu, Nurhayati menyampaikan, dalam menjalankan dan mengembangkan program tersebut, pihaknya memiliki kendala, terutama dari sisi anggaran pembiayaan dan minimnya infrastruktur serta sarana prasarana (Sarpras) pendukung.

Terkait hal itu, pihaknya mengharapkan adanya dukungan, bimbingan, pembinaan dan arahan dari Kementerian Pertanian, untuk mewujudkan cita-cita dalam memaksimalkan potensi pertanian masyarakat Solok Selatan.

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Jendral (Ditjen) Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, menyambut baik permohonan untuk pengadaan Pamigo di Solok Selatan.

Usulan yang baik tersebut, kemudian akan ditindak lanjuti untuk dipelajari dan dilihat secara menyeluruh terkait dengan beberapa kriteria persyaratan yang harus dipenuhi.

"Tentu kita lihat juga, apakah nanti bisa memenuhi persyaratan yang ada, dan untuk itu silahkan disampaikan juga kemungkinan - kemungkinan yang bisa dipertimbangkan, hingga nanti dalam melakukan uji kelayakan kita siap untuk melakukan pendampingan," ujarnya.

Kemudian juga, Ardi Praptono meminta kepada jajaran dinas pertanian Solok Selatan agar memperhatikan juga capaian target program Kementan yaitu program peremajaan sawit rakyat (PSR).

"Dari segi PSR, dengan target sebanyak 500 PSR mohon untuk di penuhi, untuk menjadi dasar rekomendasi teknis PSR kedepannya," katanya.

Secara umum, pihaknya menyatakan siap melanjutkan usulan tersebut, hal-hal keperluan lainnya akan di lakukan koordinasi lebih lanjut, begitu juga dengan pengadaan Sarpras.

"Secara umum kami siap (menerima usulan) tersebut, mungkin akan ada hal-hal yang secara detail akan disampaikan, masalah PSR terutama,  apa yang harus menjadi concern kami di solsel, kemudian terkait sarpras juga, apa yang bisa kita dorong juga, kita akan lakukan pendampingan," terangnya melalui rekaman audio suara yang dikirimkan Dinas Pertanian Solsel kepada haluan.

Hal itu menjadi permulaan yang baik, sesuai dengan yang telah disampaikan Bupati Solsel, bahwa pertanian menjadi kunci perekonomian di solok selatan, sehingga akan diupayakan segera untuk melakukan tahapan persiapan di tahun 2025.


Wartawan : Alvino
Editor : melatisan

Tag :#Usulan Pamigo #Pemkab Solok Selatan

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com