One More International Gelar Seminar Di Payakumbuh Guna Ciptakan Pengusaha Sukses

Payakumbuh (Minangsatu) - One More International yang bergerak dalam bidang kesehatan dan kecantikan menggelar seminar peluang bisnis bertajuk Business Opportunity One More (BOOM), Sabtu (12/3/2022) di aula Hotel Mangkuto, Kota Payakumbuh. Seminar ini bertujuan menciptakan Entrepreneur Baru Bermental Sukses.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber kompeten dan telah mencoba langsung produk One More International seperti marketing plan Candra Ahmadi, Herusadi, serta pembicara produk Elzadaswarman, S.K.M, MPPM yang juga merupakan Assiten II Pemko Payakumbuh.

Dalam paparannya, Elzadaswarman mengaku dicibir rekan-rekannya awal-awal bergabung dan mencoba produk One More International. Namun dirinya tetap yakin, hingga akhirnya benar-benar tertarik dengan produk One More setelah mengamati dan mencoba obat dengan sitem tempel di kulit tersebut.

"Saya bergabung di One More International baru dua bulan ini. Karena saya mantan Kepala Dinas Kesehatan jadi awalnya saya dicibir masuk kesini. Tapi kan saya bergabung bukan karena apa, tapi memang karena saya amati dulu, saya coba, lalu saya suka dan akhirnya saya berani masuk," kata Om Zet, panggilan akrab Elzadaswarman ketika memberikan materi di depan puluhan orang mitra dan calon mitra yang hadir.

Ia mengatakan, pola transformasi penyakit berubah dari waktu ke waktu. Pada tahun 90-an katanya, penyakit yang lebih banyak ditemukan adalah penyakit infeksi seperti cacingan, hepatitis, diare dan penyakit infeksi lainnya.

Sedangkan sejak tahun 2010 kata Om Zet, penyakit yang lebih populer yakni penyakit tidak menular seperti tekanan darah tinggi, stroke, jantung, kencing manis dan lainnya.

"Begitupun dengan pengobatan. Banyak sekarang pengobatan yang ada mulai dari pengobatan beresiko seperti dengan cara memakan/meminum obat dan pengobatan melalui perawatan medis seperti memakai infus dan lain-lain. Nah, sekarang ada lagi transformasi produk pengobatan yang dibikin oleh One More International ini, dengan sitem tempel pada kulit atau pengobatan dengan teknologi transdermal" paparnya.

Om Zet mengatakan, pengobatan dengan teknologi transdermal atau dengan istilah transdermal delivery ini merupakan pengobatan yang digunakan pada situasi dimana obat berdifusi melalui berbagai lapisan kulit yang mengarah pada target sistematik.

Dengan hadirnya One More International bersama produknya baik kesehatan ataupun kecantikan dengan sistem tempel, Om Zed menilai perubahan dibidang pengobatan telah sedikit berubah. "Perubahan itu datang sekarang," sebutnya.

Ia berharap, mitra One More di Payakumbuh berbisnis tidak hanya mengharapkan penghasilan yang besar, namun juga membantu masyarakat dalam hal kembali menjadi sehat. "Ini memang bisnis kesehatan, namun jangan sampai kita dapat income yang besar tapi mendapat stigma negatif dari masyarakat. Sebaliknya, dengan bisnis ini kita mendapatkankan income dan orang yang mengeluarkan uang jadi sehat. Nah ini tujuan kita," katanya.

"Itulah bedanya one more dengan obat-obat lain. Kalau obat lain, dimakan nanti akan keluar sekian persen melalui keringat dan ketika buang air. Tapi one more dengan sitem tempelnya nanti akan diserap seluruhnya oleh tubuh kita sedikit demi sedikit," pungkasnya.

Sementara itu, marketing plan One More Candra Ahmadi dan Herusadi mengatakan, peluang bisnis dengan One More Internasional untuk meraih peluang sangatlah besar. Apalagi menjadi mitra One More tidak membutuhkan modal besar.

One More International ini adalah jenis bisnis owner dengan modal kecil. Penghasilan besar yang akan diraih oleh mitra One More bukanlah iming-iming semata. Ia menyarankan, jika calon mitra tidak percaya silahkan langsung dicoba dan rasakan sendiri bagaimana hasilnya.

Saat ini, One More International memiliki 10 jenis produk, terdiri dari delapan produk kesehatan dan dua produk kecantikan.

Sebagai bentuk penghargaan, sebanyak tujuh orang mitra One More International dari Sumatera Barat mendapatkan kesempatan terbang langsung ke Turki dalam bulan Maret 2022 ini. Adapun, ketujuh orang tersebut yakni, Elizabeth, Asdiarni Amir, Zulhasnah, Yusnida, Netri Abdul manaf, Haryda, dan Ludya.