HOME BIROKRASI KABUPATEN SOLOK SELATAN

  • Kamis, 8 Desember 2022

Mengulas Sejarah Bersama Gamawan Fauzi Dari Konferensi Timbulun Hingga Menjadi Solok Selatan

TEKS FOTO : Beberapa tokoh pendahulu dan juga didampingi Gamawan Fauzi menceritakan perjuangan mereka dalam upaya mendirikan Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Solok Selatan, Rabu (7/12). KIKI NOFRIJUM
TEKS FOTO : Beberapa tokoh pendahulu dan juga didampingi Gamawan Fauzi menceritakan perjuangan mereka dalam upaya mendirikan Kabupaten Solok Selatan di Aula Sarantau Sasurambi, Solok Selatan, Rabu (7/12). KIKI NOFRIJUM

Solok Selatan (Minangsatu) - Keberadaan Kabupaten Solok Selatan sebagai salah satu kabupaten muda pemekaran dari Kabupaten Solok yang diresmikan pada 7 Januari 2004 lalu, tidak terlepas ikatannya dari perjalanan sejarah yang begitu panjang dalam usaha pembentukannya. Berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi mampu dilalui perlahan demi perlahan, sehingga jadilah Kabupaten Solok Selatan.

Pentingnya perjalanan sejarah untuk dicatatkan sebagai pendokumentasian dan pengarsipan ke dalam bentuk buku, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solok Selatan melaksanakan Seminar Sejarah Perjuangan Pemekaran Kabupaten Solok Selatan 1999 - 2004 Bekerja sama dengan Pusat Studi Humaniora Unand di Aula Sarantau Sasurambi, Solok Selatan, Rabu (7/12).

Pada pelaksanaan seminar tersebut, penyampaian tentang perjalanan sejarah pendirian Kabupaten Solok Selatan disampaikan langsung oleh putra Solok yang sekaligus mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri RI), Gamawan Fauzi.

Dalam penyampaiannya, Gamawan Fauzi mengatakan berbagai perjalanan sejarah yang telah dicatatkan yang terpenting sekali dari perjalanan itu adalah peranan para tokoh masyarakat Solok Selatan yang jangan pernah dilupakan.

"Ini adalah sejarah besar bagi kita. Dari dulu Solok Selatan ini telah memiliki orang-orang yang hebat dan besar. Makanya saya sangat mengapresiasi Pemkab Solok Selatan dalam upayanya menyelamatkan sejarah melalui dokumentasi dan arsip yang akan dibukukan. Bahkan ini menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Sumatra Barat yang melakukannya," ujarnya.

Apalagi, lanjut Gamawan Fauzi, Solok Selatan sendiri memiliki potensi manusia dan alam yang sangat luar biasa untuk bisa berdiri menjadi kabupaten baru yang dinaungi langsung oleh Gamawan Fauzi semasa menjadi Bupati Solok ketika itu.

"Kita melihat juga berkat potensinya itu, Kabupaten Solok Selatan sekarang ini telah jauh berubah dan pembangunannya pun terus meningkat. Kita harus meyakini, kemajuan Solok Selatan ini bukan hanya karena potensi manusia dan alamnya saja, namun penghargaannya terhadap keberpijakan dan menapaki sejarah dengan baik dengan menghargai jasa-jasa para tokoh yang berjuang untuk mendirikan Solok Selatan ini. Kita yakin ke depannya Solok Selatan akan mampu mencapai apa yang diinginkannya sesuai tagline saat ini Solok Selatan maju dan sejahtera," ujarnya mengharapkan.

Sekilas tentang perjuangan para tokoh untuk mendirikan Solok Selatan, terdapat 3 gelombang dalam perjalanannya. Pada gelombang pertama terjadi pada tahun 50-an, di mana para tokoh adat dan masyarakat telah mencanangkan pendirian Solok Selatan dengan penamaan awalnya Sailiran Batang Hari yang meliputi Surian (Kabupaten Solok) hingga ke Sangir. Berbagai upaya dilakukan dengan terjadinya salah satu konferensi yang dikenal Konferensi Timbulun. Namun semangat itu akhirnya memudar tanpa kepastian.

Beberapa tahun kemudian, semangat untuk mendirikan Solok Selatan muncul kembali. Era baru dengan semangat yang masih sama dari pendahulu, akhirnya perjuangan tersebut dilanjutkan kembali. Adanya sentimen politik, akhirnya menemukan kegagalan kembali demi keamanan.

Hingga akhirnya pada gelombang ketiga yang terjadi pada 1999 - 2004, mulai menemukan titik terang. Berbagai tokoh masyarakat menggerakkan kembali semangat untuk memperjuangkan Solok Selatan. Sebagian tokoh yang berperan rela merogoh koceknya dan menjual mobil pribadinya untuk kelancaran. Meski sebelumnya ada pertikaian untuk pemilihan pusat pemerintahan antara Muaralabuh dengan Padang Aro, akhirnya Padang Aro dipilih karena daerahnya berada di tengah. Demi menjaga keterikatan, semulanya yang dicanangkan Sailiran Batang Hari, akhirnya ditetapkan nama Kabupaten Solok Selatan. Sebab, di masa itu wilayah Kabupaten Solok di bagian selatan ini memiliki pembantu bupati yang ditempatkan khusus di sana. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan agar tidak adanya perpecahan.

"Dukungan ini akhirnya dapat digaungkan. Melihat beberapa persoalan terkait jauhnya akses pelayanan, pembiayaan, dan kecemasan, upaya tersebut akhirnya dapat direalisasikan. Proposal dan administrasi pun mulai diurus dengan semangat mereka. Dan kita semasa di Pemerintahan Kabupaten Solok turut mendukung dan merealisasikan juga. Hingga bersamaan dengan Pasaman Barat dan Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dengan slogan Sarantau Sasurambi akhirnya berdiri" ujarnya Gamawan Fauzi tersebut.

Lebih lanjut Bupati Solok Selatan, Khairunas juga menyampaikan terima kasihnya atas tindak tanduk Gamawan Fauzi dalam memperjuangkan Kabupaten Solok Selatan untuk berdiri bersama dengan tokoh-tokoh lainnya seperti Alm. Musril Kusai, Bandaro, Syukur, dan berbagai tokoh lainnya yang berperan.

"Kami berharap dengan adanya buku sejarah Pemekaran Kabupaten Solok Selatan ini akan menjadi emas bagi kita sebagai upaya perjuangan para tokoh yang mendirikan Solok Selatan inj yang geliatnya telah dimulai sejak tahun 50-an lalu. Dari 2 kecamatan yakni Kecamatan Sungai Pagu dan Sangir, kini telah menjadi 7 kecamatan bagi Solok Selatan yang akan menginjak usia 19 tahun," katanya.

Khairunas melanjutkan, di bawah naungan Kabupaten Solok masa itu, Kecamatan Sungai Pagu dan Sangir hanya dianggarkan sebesar Rp6 miliar untuk pembangunan. Dan pada saat Solok Selatan disahkan, Solok Selatan mendapatkan anggaran sebesar Rp80 miliar, hingga akhirnya kini Kabupaten Solok Selatan telah mampu mendapatkan anggaran sebesar Rp900 miliar lebih.

"Pentingnya Solok Selatan untuk didirikan pada akhirnya kini mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi Kabupaten Solok Selatan ini. Ini hadiah kita bersama dari pemerintah dan masyarakat untuk menghargai perjuangan para tokoh yang berjuang untuk menjadi kenangan bagi kita bersama nantinya, dan tentunya menguatkan kesadaran kita untuk terus tumbuh dalam memajukan Solok Selatan ke depannya yang lebih baik," ujar Bupati Solok Selatan tersebut.

Lebih lanjut Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Solok Selatan, Joni Firmansyah, juga menjelaskan, adapun rencana pembukuan tentang sejarah pemekaran Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai bukti historis bagi Solok Selatan atas perjuangan dan peranan para tokoh yang berjasa.

"Kemudian pembukuan ini bertujuan untuk pengetahuan sejarah oleh masyarakat dan juga Pemkab Solok Selatan nantinya. Insyaallah Buku Sejarah Pemekaran Kabupaten Solok Selatan ini akan selesai menjelang HUT Kabupaten Solok Selatan ke-19 dan menjadi bukti atas perjalanan para tokoh dan perjuangannya dalam mendirikan Kabupaten Solok Selatan ini," katanya.
 


Wartawan : Jum H
Editor : boing

Tag :#SolokSelatan #Sejarah #Tokoh #Khairunas #GamawanFauzi #Buku #Pustaka #Minangsatu

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com