- Rabu, 10 Januari 2024
Keunggulan Implementasi Kurikulum Merdeka Di Era Gen Z
Keunggulan Implementasi Kurikulum Merdeka Di Era Gen Z
Oleh: Desniwati,S.Sos
Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang ditetapkan oleh Nadim Makarim sebagai evaluasi yang harus dilakukan pada kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013, serta peningkatan bagaimana pendidikan Indonesia bisa maju di era pandemi covid 19 lalu. Dimana pembelajarannya banyak menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran, hal itu sangat mendukung dan melekat pada anak zaman sekarang yang disebut Gen Z.
Mengutip pendapat Barhate dan Dirani (2022) generasi z adalah orang yang lahir pada 1995-2012. Saat ini yang mempermudah gen Z dalam pembelajaran yaitu mereka yang sering menggunakan teknologi atau gadget di segala kondisi yang di mana hal itu sangat mudah dimanfaatkan dalam implementasi kurikulum merdeka.
Teknologi pendidikan merupakan penerapan berbagai teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran, termasuk penggunaan gadget di era gen Z ini. Pada hakikat teknologi pendidikan melibatkan pemanfaatan alat dan sistem digital untuk memperkaya pengalaman belajar, meningkatkan aksesibilitas pendidikan, dan menyediakan metode pembelajaran yang lebih interaktif.
Adapun tujuannya adalah memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif, mengembangkan keterampilan teknologi pada siswa, dan mendukung pendidikan yang inklusif. Teknologi pendidikan juga dapat memperluas jangkauan pendidikan ke wilayah yang terpencil atau kurang berkembang
Dalam pengimplementasikan kurikulum merdeka ini pelajar disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan mengembangkan bakat dan tingkat kemampuan beragam siswa di dalam kelas yang sama dalam sebuah pembelajaran yaitu proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dan pembelajaran berdiferensiasi.
Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap siswa dapat belajar efektif sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Ini melibatkan penggunaan strategi pengajaran yang berbeda, penilaian yang disesuaikan, dan materi pembelajaran yang dapat diakses oleh semua siswa. Pendekatan ini mempromosikan inklusivitas dan membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung perkembangan setiap individu dalam kelas. Yang mengharuskan siswa melakukan proyek atau pembelajaran yang mampu mengasah kreativitas siswa.
Dibandingkan kurikulum sebelumnya kurikulum merdeka ini bisa disebut banyak keunggulannya di mana pembelajaran tidak hanya berfokus pada materi tapi justru lebih banyak mengaplikasikannya. Pada hal ini siswa lebih aktif dalam melakukan proyek atau kegiatan yang biasanya hanya berfokus pada penjelasan guru (teacher center) tapi di kurikulum mereka ini guru hanya menuntun dan memantau kerja siswa. Seperti proyek pada kurikulum merdeka ini yang dinamakan penguatan profil pelajar Pancasila (P5). Melalui hal ini pembelajaran siswa pun tidak bosan dan memilik berbagai macam metode pembelajaran.
Selain pembelajaran yang bervariasi, di kurikulum merdeka ini sumber belajar tidak hanya dari buku, dibutuhkan teknologi dan berbagai sumber untuk mencari materi pembelajaran. Pada Kurikulum Merdeka ini sumber belajar digital termasuk E-book, Platform E-learning, Aplikasi Pendidikan dan Video Pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kreativitas siswa.
Selain itu kurikulum merdeka pastinya akan membuat potensi siswa berkembang, dengan berbagai proyek siswa mampu mengasah kreativitas dan kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu. Melalui proyek pun siswa tahu akan bakat dan minatnya sehingga menimbulkan pribadi yang kreatif, kompeten, teliti dan terampil.
Namun tidak bisa dipungkiri implementasi kurikulum merdeka ini tentunya tak hanya memiliki keunggulan tapi juga ada dampak lain yang ditimbulkan, seperti siswa yang menormalisasi pemakaian teknologi tanpa tahu tempat bahkan saat jam pembelajaran yang tidak melibatkan penggunaan teknologi. Disamping itu karakter siswa pun menjadi kurang terkendali yang mana siswa yang terlalu bebas mengekspresikan dirinya yang membuat siswa kurang sopan dan kurang menghargai keberadaan guru.
Dengan itu untuk menimalisir hal tersebut tidak berkepanjangan maka dilakukan pendisiplinan siswa mengenai hal yang perlu dilakukan dalam pembelajaran serta melakukan evaluasi pembelajaran siswa dengan lebih lanjut, dan mengontrol siswa menggunakan teknologi sebagaimana penggunaan yang baik agar siswa tidak terlalu terlena dalam menggunakan teknologi yang berlebihan. Dan tentunya siswa pun harus sadar akan hal yang baik dilakukan dalam pembelajaran supaya terciptanya hasil yang baik.
Begitu pun peran orang tua yang tak kalah pentingnya yaitu medisiplinkan anaknya DNA memberikan pengajaran yang baik dirumah serta peran guru yang memberikan pengarahan kepada siswa dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka supaya tidak seenaknya.
Adanya Kurikulum Merdeka ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan adanya proyek yang menyebabkan kemandirian dan kreativitas siswa yang nantinya dapat bersaing di masa depan.
Untuk pengoptimalan Kurikulum Merdeka ini tentunya diperlukan kerjasama oleh pemerintah, -guru, orang tua, serta masyarakat sehingga terciptanya kolaborasi kurikulum yang berjalan baik dan membuat pendidikan Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.
(SMAN 1 Pulau Punjung/Mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan FKIP Undhari)
Tag :#Opini #Desniwati,
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT
-
ANGGOTA DEWAN JANGAN SEKADAR JADI TUKANG SALUR PROYEK
-
SEMUA ADA AKHIRNYA
-
PERKEMBANGAN TERKINI PENGGUNAAN BIG DATA DI SISTEM E-GOVERNMENT
-
MERASA PALING HEBAT, JANGAN MAIN LABRAK SAJA
-
KALA NOFI CANDRA MENEBUS JANJI KE TANAH SUCI
-
PEMANFAATAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK E-GOVERNMENT