- Minggu, 28 Januari 2024
Kerja Sama PT PIL Dengan KKP Perkuat Zona II PIT Melalui Ekosistem Logistik Koridor Biak-Surabaya
.jpg)
Biak (Minangsatu) – PT Pindad International Logistic (PT PIL) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna memperkuat implementasi Penangkapan Ikan Terukur (PIT) di Tanah Papua dengan melakukan Soft Launching Ekosistem Hasil Perikanan Zona II PIT Koridor Biak-Surabaya pada Sabtu (27/1/2024) di Biak. Direktur Utama PT PIL, Suresh Ferdian hadir langsung pada acara tersebut.
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP) Budi Sulistiyo saat soft launching mengatakan, pengelolaan berbasis ekosistem tersebut untuk mendekatkan rantai pasok hasil perikanan dari hulu ke hilir. Khususnya, dari pusat produksi ke pusat distribusi ikan.
Budi Sulistiyo juga mengatakan, "Zona II adalah salah satu zona yang memiliki sumber daya ikan yang tinggi, namun saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga melalui implementasi PIT berbasis kuota, sumberdaya ikan akan terjaga dan manfaat ekonomi akan terwujud secara lestari dan berkelanjutan, terutama bagi masyarakat lokal."
Budi Sulistiyo memaparkan pendekatan logistik untuk memastikan produk perikanan yang dikirim dilakukan secara tepat waktu, tepat kuantitas, tepat kualitas, dan tepat lokasi, sehingga kegiatan akan berjalan lebih efektif dan biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien. Hal ini terlihat saat uji coba selama sebulan terakhir sebanyak 20 kapal yang sudah beroperasi di Zona II berhasil dipersingkat waktu yang semula 7 - 10 hari untuk sampai ke daerah penangkapan, kini hanya butuh 2 hari.
"Sebelum pindah ke sini berangkatnya dari Jakarta perlu perjalanan satu minggu hingga 10 hari. Operasi disini, 2 hari sudah sampai ke lokasi penangkapan," kata Budi Sulistiyo.
Lebih lanjut Budi Sulistiyo mengatakan, efisiensi tersebut juga berhasil meningkatkan produktivitas kapal penangkapan ikan. Hal tersebut terlihat dari jumlah tangkapan selama sebulan yang mencapai 50 kontainer berukuruan 20 feet.
"20 kapal ikan yang sudah bermigrasi di sini, sebulan sudah menghasilkan 50 kontainer ukuran 20 feet, artinya 750 ton. Jadi, mari bangun ekonomi biru di Tanah Papua melalui PIT berbasis kuota yang mengedepankan ekologi untuk kesejahteraan masyarakat berkelanjutan," kata Budi Sulistiyo.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki berharap pengembangan koridor Biak-Surabaya tersebut bermanfaat bagi perekonomian daerah serta memicu tumbuh-kembang usaha dan industri sektor kelautan dan perikanan di wilayah Indonesia timur dengan memprioritaskan keberlanjutan sumber daya sebagai implementasi ekonomi biru.
Terlebih estimasi potensi di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 717 untuk ikan pelagis kecil sebesar 135 ribu ton dengan Jumlah Tangkapan yang Dibolehkan (JTB) 121,6 ribu ton dan ikan pelagis besar (selain tuna dan cakalang) sebesar 189 ribu ton dengan JTB 132 ribu ton.
"Satu data KKP tahun 2022 mencatat produksi perikanan tangkap di Kabupaten Biak Numfor sebesar 138 ribu ton. Jadi masih terdapat potensi pemanfaatan Sumber Daya Ikan di wilayah ini," kata Berny A Subki.
Berny A Subki juga menginformasikan, model ekosistem yang dibangun KKP adalah penguatan dan harmonisasi tata kelola sistem logistik ikan yang efisien, mendukung penjaminan mutu serta ketertelusuran terhadap produk. KKP bekerja sama dengan PT Pindad International Logistic dalam mengembangkan koridor Biak-Surabaya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan KKP telah mengembangkan lima koridor logistik ikan untuk mendukung pengembangan sistem logistik ikan nasional. Kelima koridor logistik ikan nasional yang sudah ada tersebut meliputi koridor Kendari-Jawa, koridor Mimika-Jawa, koridor Ambon-Jawa, koridor Bitung-Jawa, dan koridor Makassar-Jawa.
Editor : Fadli
Tag :pt pil,pdspkp,suresh ferdian,budi sulistiyo,
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
LAGU “FAJAR” KOLABORASI TANITA DAN NUGIE JADI OST FILM BIOSKOP SERIBU BAYANG PURNAMA
-
ADITYA YUSMA “MAS NDARU” BERSAMA KAPOLRI DAN PJU MABES POLRI MERIAHKAN CFD DALAM RANGKAIAN HUT BHAYANGKARA KE-79
-
BAKE TO ME AJAK 50 PEREMPUAN KEPALA KELUARGA KOTA CIMAHI MENGEMBANGKAN USAHA KULINER DENGAN MODAL MINIM
-
PT KAFFAH SENTRAL INDONESIA LAHIRKAN INOVASI TEPUNG PRAKTIS UNTUK KUE DAN ROTI BERKUALITAS PREMIUM
-
APJI TEGASKAN PERAN STRATEGIS JASA BOGA DALAM KETAHANAN PANGAN NASIONAL
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU
-
BARA KATAJAM LADIANG,LABIAH TAJAM MULUIK MANUSIA: SEBUAH PRIBAHASA MINANGKABAU