- Kamis, 4 Juni 2020
Kementerian Kominfo Siapkan 2.000 Titik Akses Internet Di Lokasi Baru Sebagai Respons Bekerja Dan Belajar Dari Rumah, Akibat Covid19
Padang (Minangsatu) - Maraknya pemberitaan tentang minimnya fasilitas internet di kawasan kabupaten Kepulauan Mentawai yang ditemukan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, dipertanyakan oleh Ketua PWI Sumbar kepada Direktur Utama (BAKTI) Badan Aksebilitas Teknologi dan Informasi, Kominfo (Pusat) Anang Latif, dalam webinar bersama PWI se Indonesia, Kamis (4/6/2020).
Menanggapi pertanyaan Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus, Dirut BAKTI Kominfo, Anang Latif, mengakui perlu waktu antara 6 bulan sampai 1 tahun untuk membangun fasilitas akses internet di kepulauan. "Pembangunan itu butuh lahan yang cukup luas untuk mendirikan tower, jaringan dan peralatan dengan kemampuan 4 G (fourrth -generation technology-red). Yang penting Kepala Dinasnya mengirim surat kepada kami," ujar Anang Latif.
Kepulauan dimaksud adalah pulau Siberut, kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, yang dikunjungi Wakil Gubernur Sumbar, Selasa (2/6/2020). Saat mengunjungi sekolah SMA dan SMK di kepulauan Siberut, Wagub Nasrul Abit menemukan minimnya fasilitas jaringan internet.
Menurut Anang Latif, sebagai respons perkembangan bekerja dan belajar dari rumah di tengahbpandemi Covid-19, BAKTI Kominfo bergerak mencarikan solusinya. “Kita coba solusiikan secara cepat dengan menyiapkan lokasi baru akses internet sebanyak 2.000 titik. Karena inilah solusi jangka pendek yang bisa kita lakukan khususnya dalam periode sekarang pandemi COVID-19 ini,” ujarnya.
Anang mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun titik-titik dimana saja yang menjadi prioritas dari 2.000 titik ini, sehingga rencananya pasca pandemi covid-19 ini, tim akan dibentuk untuk segera menyusun dan bergerak ke lapangan. “Di tengah pandemi ini memang ada kendala untuk memenuhi target tersebut, misalnya tim yang masuk ke suatu daerah harus menjalani isolasi,” kata Anang.
Sejauh ini, kata Anang, BAKTI telah menyelesaikan pembangunan peningkatan sebanyak 600 BTS USO 2G menjadi 4G. Saat ini total 1.000 BTS USO telah ditingkatkan ke 4G. BAKTI menargetkan untuk menyelesaikan peningkatan 600 BTS USO pada akhir Juni ini. “Dengan harapan bahwa adanya layanan 4G ini memudahkan mereka melakukan aktivitas semuanya dari rumah, WFH, belajar dari rumah, dan lain-lain. Tentunya ini memeratakan kesempatan tidak hanya kita yang ada di kota besar, namun juga bisa dirasakan di daerah 3T dan perbatasan,” kata Anang.
Dalam upaya percepatan penanganan COVID-19, jelas Anang, BAKTI juga telah melakukan optimalisasi jaringan di daerah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) untuk mendapatkan kemampuan ICMS (Integrated Management Content System). “Ini tugas kami dimana Mendes melaporkan bahwa 13.500 desa belum mendapatkan akses internet,” katanya.
Sehingga, ketika masyarakat setempat mengakses internet secara gratis, pada landing page mereka akan mendapat konten edukasi yang telah disiapkan oleh Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, serta Kementerian Kesehatan.
Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas terkait dengan COVID-19, seperti bagaimana mencegah penyebaran, dan bagaimana mereka harus bertindak sehari-hari dalam situasi seperti ini.
Selain Dirut BAKTI Kominfo Anang Latif, Webinar yang diselenggarakan PWI Jaya itu itu juga menghadirkan pembicara yaitu Pengamat Telekomunikasi/Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institut, Heru Sutadi. Webinar diikuti tak kurang dari 100 wartawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Heru Sutadi menilai, BAKTI sudah melakukan banyak terobosan dengan hadirnya internet di daerah 3T. Heru mengatakan, new normal di Indonesia dapat menjadi momen pemanfaatan teknologi untuk menjalankan kehidupan dan ekonomi baru yang berjarak.
Heru meyakini kalau masyarakat harus lebih adaptif terhadap teknologi digital agar dapat terus produktif menjalani aktivitas, sembari mencegah penularan pandemi lebih luas. “Yang jelas berkerumun masih berisiko. Tetap harus mengurangi kumpul-kumpul. Teknologi digital dengan internetnya masih menjadi solusi new normal, termasuk cashless payment,” kata Heru.
Kegiatan webinar ini, disambut baik oleh Ketua PWI Jaya, Sayid Iskandarsyah. Ia menyebutkan teknologi perlu kita ketahui, apalagi yang berkaitan dengan akses internet, yang merupakan kebutuhan orang banyak.
“Kita dukung upaya yang dilakukan BAKTI dalam menyiapkan perangkat internet bagi masyarakat luas, apalagi saat ini banyak yang membutuhkan informasi melalui akses internet, mengingat dampak Covid – 19,” kata Sayid.
Ketua PWI Jaya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama yang dilakukan oleh BAKTI dengan PWI Jaya.
“Mudah-mudahan kerjasama ini dapat berlangsung untuk kedepannya. Mengingat diskusi seperti ini menjadi hal penting dalam mendapatkan akses internet bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Editor : ranof
Tag :#Wabinar pwi dki dengan pwi se indonesia#kerjasama dengan bakti kominfo#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DEMI KEBAIKAN PERS, PWI SIAP REKONSILIASI
-
BERTEMU JAJARAN PENGURUS PWI PUSAT, MENSESNEG PRATIKNO SIAP WUJUDKAN GEDUNG IKONIK DI YOGYAKARTA DAN PUSAT DIKLAT INTERNASIONAL
-
PWI ANUGERAHI GUBERNUR PAMAN BIRIN PENGHARGAAN KEPALA DAERAH PEDULI OLAHRAGA
-
KONKERNAS PWI DI BANJARMASIN TOLAK KLB, TETAP AKUI KEPEMIMPINAN HCB DAN HASILKAN KEPUTUSAN STRATEGIS
-
BNPT APRESIASI KONSISTENSI UNODC DALAM MENDUKUNG PENANGGULANGAN TERORISME DI INDONESIA
-
EFISIENSI DAN INOVASI DI ERA DIGITAL PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM CERDAS PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI
-
MEMBANGUN BUDAYA PENULISAN BUKU: PERAN AKTIF DOSEN DAN STRATEGI UNIVERSITAS DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
-
AJARAN DAN KARAKTER DALAM PERMAINAN ANAK
-
ATASI TRAUMA PASCA BENCANA DENGAN BERMAIN
-
SURGA TERSEMBUNYI SUMATERA BARAT, PESONA ALAM YANG JARANG DIJAMAH