Jelang Pilkada Limapuluh Kota, Partai Politik Diharapkan Selektif Pilih Kandidat Yang Diusung

Jelang Pilkada Limapuluh Kota, Partai Politik Diharapkan Selektif Pilih Kandidat yang Diusung

Limapuluh Kota (Minangsatu) - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Limapuluh Kota yang akan  dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang, baik masyarakat maupun partai politik kembali bersiap untuk menentukan pilihannya untuk menentukan siapa Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030.

Salah seorang tokoh masyarakat Limapuluh Kota, David Dasvinta, Jumat (24/5/2024) menyampaikan agar partai politik lebih selektif menentukan kandidat calon yang akan diusung.

"Sudah selayaknya calon kepala daerah yang diusung oleh partai politik menyelaraskan antara kebutuhan dan kepentingan masyarakat, agar pemimpin yang terpilih mampu menampung serta mengeksekusi aspirasi masyarakat. Dengan begitu, pembangunan dapat berjalan secara efektif dan merata," ujarnya di Tanjung Pati.

Selain itu kata David Dasvinta, dalam menentukan kandidat calon baik Bupati maupun Wakil Bupati parpol juga memperhatikan potensi internal dan eksternal serta setiap calon harus memiliki potensi linear dengan karakteristik masyarakat yang dituju. Sebab, Pilkada merupakan aspek penting bagi parpol karena nantinya kepala daerah lah yang akan mengeksekusi kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat.

“Kalau bicara strategi, tentu kita bicara potensi. Kita memiliki potensi internal, kemudian kita juga harus memetakan daerah-daerah mana saja yang ingin kita kuasai,” paparnya.

Dijelaskannya, peran anak muda dalam Pemilu 2024 telah terbukti memberikan pengaruh yang luar biasa, namun hanya terfokus pada calon presiden saja. Di daerah katanya anak muda masih belum banyak yang mengetahui siapa bakal calon yang bertarung pada Pilkada.

“Kita melihat anak muda ini banyak yang apatis, tidak tahu siapa yang dicoblosnya. Padahal milenial dan Gen Z ini yang nantinya akan mendominasi. Jadi kalau bicara strategi partai politik, tentu dengan cara mendekatkan diri pada masyarakat, supaya lebih mengenal pemimpin daerahnya,” katanya.

Untuk itu, kata Kepala SMAN 1 Pangkalan yang tidak lama lagi akan purna tugas tersebut, ia merasa terpanggil untuk memberikan saran kepada partai politik untuk perlu melakukan positioning, menyerap aspirasi masyarakat dan memperjuangkan kepentingan masyarakat  menjelang pilkada serentak 2024.

Di samping itu, ia berharap agar masyarakat Limapuluh Kota dari kelas menengah kebawah terdidik untuk ikut berkontribusi dalam mewujudkan Pilkada yang berintegritas di Limapuluh Kota.

“Jika masyarakat kelas menengah terdidik berpolitik, akan bisa memberikan kontribusi untuk memaksimalkan peran yang sentral dalam mewujudkan pemilu yang berintegritas dan bermartabat,” tuturnya.

Senada dengan David Dasvinta, mantan Anggota DPRD Limapuluh Kota dua periode, Ardi Ekis juga berharap agar parpol lebih selektif dalam memilih kandidat. Kendati demikian, menurutnya parpol sudah memikirkan hal tersebut dan sudah memiliki strategi dalam menjaring calon kepala daerah untuk bertarung pada Pilkada 2024.

“Pertama, harus melihat para bakal calon apakah memiliki visi, misi dan cara pandang yang sama atau tidak dengan partai dalam memajukan sebuah daerah. Itu menjadi penting, bukan hanya sekedar duduk, tapi apakah kinerja dia sejalan dengan arah strategi yang dimiliki oleh partai,” jelasnya.

Dalam melakukan penjaringan sebut Ardi Ekis, setiap bakal calon Bupati dan Wakil Bupati harus dilakukan secara modern, berimbang dan rasional. Untuk bertarung pada pilkada, calon harus kuat dan berani, agar dapat melakukan perubahan sekaligus memperjuangkan demokrasi di Limapuluh Kota.

“Jadi tidak hanya sekedar orang yang kuat, tetapi dia mampu untuk berseberangan dengan eksekutif dan mampu melakukan perubahan-perubahan. Kalau di Kabupaten Limapuluh Kota saya kira dia harus mengerti apa itu keistimewaan dan potensi daerah," pungkasnya.