- Selasa, 4 Juli 2023
Gubernur Mahyeldi Rangkul OJK Untuk Lindungi Masyarakat Dari Produk Jasa Keuangan Ilegal

Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengajak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Prov Sumbar untuk berkolaborasi lebih dalam membangun ekonomi daerah dan melindungi masyarakat dari produk jasa keuangan ilegal.
"Pemerintah daerah dan OJK perlu tingkatkan sinergitas agar masyarakat terlindungi dari praktik-praktik investasi bodong, produk jasa keuangan ilegal (pinjol) dan sejenisnya," ajak Gubernur Mahyeldi.
Ajakan itu diungkapkan Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala OJK Prov. Sumbar dari Yusri kepada Untung Santoso sebagai Plt. Kepala OJK di Auditorium Gubernuran, Selasa (4/3/2023).
Langkah pencegahan itu, menurut Mahyeldi bisa dilakukan dengan peningkatan pengawasan, baik untuk produk jasa keuangan yang telah berbasis digital maupun konvensional. Masyarakat perlu dilindungi, maka ia mendorong upaya edukasi juga perlu lebih dimasifkan.
Ia mengaku, selama ini telah banyak upaya yang dikerjakan bersama oleh pemerintah daerah dan OJK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Salah satunya dengan pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), namun ia menilai itu masih perlu ditingkatkan. "Kita telah membentuk TPAKD. Bahkan, sampai ke tingkat kabupaten/kota, tujuannya agar kebutuhan masyarakat akan akses keuangan terfasilitasi tapi sepertinya itu belum cukup, perlu juga ada upaya lebih," ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi menyebut, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen.
Sementara untuk indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen, itu meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen.
Ia menambahkan, sedangkan untuk Sumbar indeks literasi keuangannya dalam tiga periode terakhir tercatat tahun 2016 tercatat 27,30 persen, tahun 2019 tercatat 34,55 persen, dan tahun 2022 tercatat 40,70 persen. Untuk indeks inklusi keuangan Sumbar tahun ini tercatat 76,88 persen. “Ini menjadi tugas kita bersama untuk meningkatkan indeks literasi dan indeks inklusi keuangan masyarakat di Sumbar, terutama generasi muda," ucap Mahyeldi.
Pada kesempatan itu Gubernur Mahyeldi mengucapkan terima kasih kepada Kepala OJK yang lama, atas kerjasama dan pengabdiannya selama ini untuk perekonomian Sumbar dan berharap pejabat yang baru dapat melanjutkan dan menyempurnakan langkah tersebut.
Editor : ranof
Tag :#Pinjol #Rentenir #Perbankan #Ojk #Keuangan daerah #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
DUKUNG PROGRAM SPHP, PT SEMEN PADANG DAN POLDA SUMBAR SALURKAN 2,5 TON BERAS SUBSIDI UNTUK WARGA LUBUK KILANGAN
-
BANK NAGARI SYARIAH RAYAKAN MILAD KE-19 DENGAN KINERJA GEMILANG DAN KOMITMEN PENGUATAN UUS SERTA LITERASI SYARIAH DI SUMATERA BARAT
-
OLLIN BANK NAGARI: KUASAI TRANSAKSI DIGITAL DENGAN KEAMANAN TERJAMIN
-
BANK NAGARI BERI CASHBACK BELANJA DI HARI PELANGGAN NASIONAL
-
BANK NAGARI KEMBALI GELAR GEBYAR HADIAH TABUNGAN 2025-2026 DENGAN HADIAH LEBIH BANYAK DAN MENARIK
-
GARUDA MUDA, DARI SEMIFINAL BERSEJARAH KE KUALIFIKASI YANG MEMBEKAS LUKA, BUKTI INKONSISTENSI PSSI
-
HMI DAN REPUTASI GLOBAL PERGURUAN TINGGI
-
BERMULA DARI KIAS “KUSUIK SALASAI KARUAH JANIAH” HINGGA BEBERAPA BENTUK TURUNANNYA
-
MELUNCURKAN BUKU ATAU MENUNGGANGI KARYA?
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA