- Kamis, 25 Januari 2024
Gubernur Mahyeldi Dorong Program Budi Daya Lobster Untuk Meningkatkan Nilai Tukar Nelayan, Tahun 2023 Ekpornya Rp12,063 Miliar
Gubernur Mahyeldi dorong program Budi Daya Lobster untuk meningkatkan Nilai Tukar Nelayan, tahun 2023 ekpornya Rp12,063 miliar
Padang (Minangsatu) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah meminta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar untuk maksimalkan potensi perairan laut guna meningkatkan pendapatan nelayan. Menurut Mahyeldi, salah satu upaya yang bisa dilakukan DKP adalah mendorong nelayan untuk memaksimalkan potensi lobster dengan skema budi daya.
"Lobster merupakan salah satu komoditas ekspor yang laku di pasaran. Selama ini, sebagian besar ekspor lobster Sumbar bersumber dari hasil tangkapan nelayan. Ke depan, ini perlu dikembangkan melalui skema budi daya, sehingga nelayan dapat memperoleh hasil yang lebih optimal," jelas Mahyeldi di Padang, Rabu (24/1/2024).
Ia mengatakan, pemerintah perlu mengambil peran lebih strategis untuk membantu meningkatkan pendapatan nelayan, terutama nelayan kecil, agar mereka bisa lebih sejahtera sekaligus dapat mengurangi angka kemiskinan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Reti Wafda menyebut pihaknya sudah mulai merintis upaya pengembangan budi daya lobster sejak 2023 dengan pemijahan 20 ribu benih lobster (BL) di UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Laut dan Payau (BPBALP) Teluk Buo, Padang.
Jenis lobster yang akan dikembangkan tersebut adalah lobster mutiara (panulirus ornatus), dan lobster pasir (panulirus homarus). "Benih lobster itu kita besarkan hingga ukuran jangkrik di UPTD BPBALP, setelah itu baru kita salurkan pada kelompok nelayan budi daya sebagai bantuan pada awal 2024 ini," ujar Reti.
Ia kemudian mengurai alasan kenapa bantuan benih lobster baru akan didistribusikannya setelah mencapai ukuran setara jangkrik, karena ketika masih berupa benih, lobster akan rentan mati jika tidak mendapatkan penanganan optimal.
Lebih lanjut Kepala Dinas DKP Sumbar menyebut ada tiga daerah yang dinilai cocok untuk pengembangan lobster laut di Sumbar yaitu Pesisir Selatan, Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Ia meyakini, jika skema budi daya lobster di Sumbar telah berjalan dan berhasil nilai tersebut akan jauh lebih meningkat. Sehingga upaya pemerintah untuk meningkatkan NTN dan mengentaskan kemiskinan di Sumbar dapat tercapai.
Editor : ranof
Tag :#Budi daya lobster #Ekspor lobster sumbar 2023 #Padang #Pessel #Mentawai #Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PT SEMEN PADANG DUKUNG PELATIHAN TATA BOGA UNTUK WARGA TELUK BAYUR, DORONG KEMANDIRIAN EKONOMI KELUARGA KURANG MAMPU
-
TIGA CALON LOLOS UJI KOMPETENSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH PT BANK NAGARI 2025
-
PT SEMEN PADANG KUCURKAN RP64 JUTA UNTUK PEMBERDAYAAN PETANI DAN UMKM
-
HADIRKAN PROMO SUMPAH PEMUDA 2025: BANK NAGARI DUKUNG PELAKU USAHA, SUKU BUNGA KREDIT UMKM TURUN
-
KAMBING ETAWA JADI HARAPAN BARU EKONOMI WARGA KAMPUNG PADAYO
-
PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA FURNITURE BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
-
DIMANA MUSEUM KOTA BUKITTINGGI?
-
"ANAK DARO" DIKLAIM KOPI KERINCI JAMBI OLEH ROEMAH KOFFIE, POTENSI PENCAPLOKAN BUDAYA MINANG PICU KONTROVERSI
-
MEMBUMIKAN KOPI MINANG: DARI SEJARAH 1840 HINGGA GERAKAN MENANAM KAUM
-
FWK MEMBISIKKAN KEBANGSAAN DARI DISKUSI-DISKUSI KECIL