HOME PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Kamis, 19 Desember 2019

Gardu Induk 150 KV Muaro Labuh Resmi Beroperasi, PLN Jamin Kehandalan Pasokan Lustrik Di Solok Selatan

Acara peresmian GI 150 kV Muaro Labuh
Acara peresmian GI 150 kV Muaro Labuh

Muara Labuh (Minangsatu) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangungan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) menyelenggarakan acara syukuran pada Kamis (19/12), atas keberhasilan pembangungan dan pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi Tegangan Listrik (TL) dan Gardu Induk (GI) 150 kV Muaro Labuh.

Pengoperasian Jaringan tersebut sebagai jawaban untuk pemanfaatan pembangkit listrik tenaga panas bumi Muara Labuh, Solok Selatan. Adapun proyek tersebut dapat diselesaikan hanya dalam waktu 14 bulan saja.

Acara peresmian yang diadakan di halaman Gardu Induk Muara Labuh tersebut dihadiri oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, EVP Konstruksi Regional Sumatera PLN  Adi Lumakso, GM PLN UIP Sumbagteng Henvry Setijabudi, GM PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto, GM UIP Kitsum,  GM UIP3BS, GM UIK SBS. Serta juga dihadiri oleh pejabat setempat diantaranya,  Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, Ketua DPRD Solok Zigo Rolanda, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, serta jajaran Forkopimda setempat.

Dalam sambutannya, Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan sebuah fakta bahwa proses pengerjaan proyek jaringan 150 kV di Solsel tersebut hanya memakan waktu 14 bulan saja sejak Juni 2018 hingga Agustus 2019. Ia menjelaskan biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek semacam itu dapat memakan waktu 2 hingga 3 tahun untuk bisa selesai dan dioperasikan, namun berkat dukungan dari segala pihak terutama pemerintah dan warga masyarakat setempat, proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang lebih cepat.

"Kami (PLN) membangun transmisi ini tidak mudah, banyak faktor yang memengaruhi. Namun alhamdulillah kami diberi kemudahan dalam pengerjaan proyek ini dan tidak menemukan permasalahan yang rumit seperti tanah ulayat dan lain sebagainya. Ini semua berkat dukungan dari semua stakeholder  terutama masyarakat sekitar Muaro Labuh dan Pemda setempat. Kami mewaliki seluruh PLN mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," ujar Wiluyo.

Wiluyo melanjutkan, penyelesaian pengerjaan proyek selama 14 bulan itu termasuk rekor di Indonesia. Padahal pengerjaan proyeknya cukup besar yakni 100 KM Sirkuit, 300 tower dan 2 Gardu Induk.

Keberadaan jaringan 150 kV dan PLTP Muaro Labuh ini juga merupakan suatu jawaban akan kebutuhan dari masyarakat Solok Selatan dan sekitarnya terkait adanya listrik yang handal untuk menunjang kegiatan ekonomi utamanya menggaet investasi ke bumi Solok Selatan.

“Kini dengan adanya suplai listrik dari PLTP ini masyarakat sudah tidak perlu khawatir lagi terkait kehandalan listriknya, karena kestabilan PLTP ini lebih bagus daripada pembangkit-pembangkit diesel yang ada sebelumnya menunjang kelistrikan di Solok Selatan ini," tuturnya.

Untuk diketahui, pengelolaan kelistrikan PLTP atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang bersumber dari perbukitan di Muara Labuh termasuk dalam EBT itu disediakan oleh PT Supreme Energy hingga kemudian didistribusikan oleh PLN ke masyarakat. Dari daya 1x 86 MW dan Gardu Induk Muara Labuh yang berkapasitas 30 MVA tersebut, mampu mengaliri sekitar 31 ribu rumah masyarakat di Solok Selatan dan sekitarnya.

Dengan adanya GI dan Jaringan yang diresmikan ini, berimplikasi positif dalam memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Sumatera pada umumnya terutama untuk proyek tol listrik Sumatera. Kemudahan dalam proses pembangunan proyek tersebut membuat PLN semakin optimis untuk melaksanakan pembangunan-pembangunan sistem kelistrikan berikutnya tanpa perlu khawatir dengan pembebasan lahan.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengucapkan terima kasihnya kepada PLN atas upayanya dalam penguatan sistem kelistriskan di daerah yang dipimpinnya. Beliau mengatakan, listrik yang sekarang akan membawa Solok Selatan semakin bergairah dalam berkembang ke depannya.

"Sebelumnya, di Solsel ini sering sekali terjadi gangguan listrik dan padam karena memang terbatasnya energi, sehingga jika ada gangguan listrik, padamnya bisa cukup lama dan berkali-kali dalam satu hari. Namun dengan adanya sokongan GI dan PLTP ini Kami yakin itu tidak akan terjadi lagi," mata Muzni Zakaria.

Ia juga menuturkan, potensi energi masih banyak di Solsel, sehingga pengusaha dapat memanfaatkan potensi tersebut. Target dari pengerjaan listrik di Solsel mencapai 220 Megawatt (MW), dari jumlah saat ini yang masih di angka 80 MW.

Di sisi lain Jaringan baru dan PLTP ini  tentunya akan membuat daya tarik investor ke Solok Selatan dan sekitarnya meningkat. Investor kini tidak perlu lagi merasa takut untuk berinvestasi dalam berbagai potensi terutama di sektor pariwisata mengingat potensi itu besar di Solsel. Dengan adanya daerah wisata Seribu Rumah Gadang dan lainnya.

Tak ketinggalan, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang juga hadir kegiatan tersebut juga menyampaikan rasa senangnya atas peresmian pembangkit tenaga listrik EBT di Solsel. Ia menjelaskan, sebelumnya PLN juga meresmikan jaringan listrik di Gardu Induk (GI) Sungai Rumbai dengan tegangan 20 kV Gardu Induk Sungai Rumbai (1x30 MVA). Dengan demikian, aspek kelistrikan di kabupaten yang dipimpinnya sudah sangat menjanjikan.

"Kami menyadari harus bersama dalam membangun daerah, tidak bisa pemerintah daerah saja. Butuh dukungan dari berbagai pihak. Listrik sangat memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik tersebut, membuktikan bahwa pemerintah memiliki perhatian yang besar pada masyarakat dalam kebutuhan kelistrikan," kata Sutan Riska.

Pada kesempatan yang sama, PLN juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat sekitar GI yang membutuhkan. PLN melalui Yayasan Baitul Mal (YBM) dan PLN Peduli (CSR) menyalurkan bantuan senilai Rp165 juta untuk masyarakat sekitar dan masyarakat terdampak bencana banjir di Solsel, sementara PLN UIP Sumbagteng tak ketinggalan memberikan santunan kepada anak yatim/piatu. 

Mengunjungi PLTP Muara Labuh

Selepas acara seremonial dilakukan juga kunjungan ke PLTP Muara Labuh oleh Direksi, Jajaran manajemen PLN, Bupati Dharmasraya, Ketua DPRD Solsel dan jajaran Forkopimda setempat.

Kunjungan itu dilakukan guna memantau langsung pengoperasian pembangkit listrik tenaga panas bumi besutan PT Supreme Energy tersebut.

Rombongan yang mengunjungi PLTP tampak antusias dengan seksama penjelasan pihak Supreme pada seluruh rombongan tentang proses pengoperasian pembangkit dengan menggunakan tenaga panas bumi ini.

Tanah Sumatera Barat sendiri kaya akan EBT, sehingga hal itu harus dapat dimanfaatkan dengan maksimal guna menggenjot pembangunan sistem kelistrikan demi memenuhi kebutuhan listrik seluruh masyarakat, dan tentunya untuk menarik investor. Maka kedepan, PLN akan senantiasa memberikan upayanya guna memaksimalkan potensi tersebut.


Wartawan : boing/relis
Editor : sc.astra

Tag :#pln uiw sumbar #peresmian gi muaro labuh

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com