Angkat Kearifan Lokal Nagari Atar, Gebyar Pesona Talago Biru Munculkan Alek Seribu Siya

Angkat Kearifan Lokal Nagari Atar, Gebyar Pesona Talago Biru Munculkan Alek Seribu Siya

Tanah Datar (Minangsatu) - Alek Nagari Seribu SIYA (Seribu Rantang-red) merupakan even yang mengangkat tradisi dan kearifan lokal dari nagari Atar yang memiliki keunikan tersendiri dengan berbagai potensi sumber daya alam salah satunya keindahan talago biru. 

Hal itu disampaikan Anggota DPRD Sumatra Barat Ir H Arkadius Dt Intan Bano, MM, M.Si saat wawancara dengan awak media ketika menghadiri Gebyar Pesona Talago Biru II "Alek Nagari Saribu Sia" dalam program Satu Nagari Satu Even yang dibuka resmi oleh Bupati Tanah Datar, Sabtu petang, di Telaga Biru Jorong Taratak IV Nagari Atar Kecamatan Padang Ganting. 

"Atar memiliki potensi dan sumber daya alam yang indah dengan adanya pesona Seribu sia atau rantang itu merupakan salah satu tradisi adat dan budaya sebagai salah satu bentuk pembawaan untuk mamak ke mertua, atau pergi baralek (pesta-red), pergi akikah atau lainnya sebelumnya sudah mulai hilang dengan adanya giat mengangkat pesona Seribu sia ini akan bangkit lagi tradisi membawa rantang ini, " katanya. 

Menurut Anggota DPRD provinsi Sumbar dari Fraksi Demokrat tiga periode tersebut sangat apresiasi dan mendukung kegiatan yang menurutnya mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dengan tetap mengembangkan kearifan lokal sekaligus memiliki keindahan alam seperti keindahan Telaga Biru yang di berikan kepada masyarakat nagari Atar. 

"Atar memiliki tatanan hubungan yang kompak dengan kolaborasi yang sangat bagus seperti Usaha foto copy yang ada di indonesia itu didominasi oleh masyarakat Atar dalam tatanannya masyarakat Atar selain kompak juga ikut dalam mencerdaskan bangsa, makanya Atar terkenal dengan sebutan sebagai kampung Foto Copy dengan juga monumennya Tugu Foto Copy, " ujarnya. 

Untuk itu menurut Arkadius Dt Intan Bano Yang juga kembali maju sebagai Bacaleg anggota DPRD Sumbar mengatakan dengan kembalinya tradisi membawa rantang maka potensi UMKM di usaha rantang akan memiliki daya ekonomi. 

"Untuk mengembangkan dan perbaikan Talago Biru Atar di tahun 2023 kita sudah menganggarkan dana sebesar 200 juta tapi tidak diurus dan dananya kembali lagi ke provinsi namun tahun 2024 kita masukan lagi, " tukas Arkadius Dt Intan Bano.