HOME SOSIAL BUDAYA KOTA SOLOK

  • Kamis, 30 Agustus 2018

Wujudkan Kampung Bebas Narkoba, BNK Kota Solok Adopsi Pola Kelurahan Serua Banten

Ketua BNK Kota Solok, Reinier bersama rombongan berdiskusi dengan aparatur kelurahan Serua, BNN dan pihak kepolisian setempat
Ketua BNK Kota Solok, Reinier bersama rombongan berdiskusi dengan aparatur kelurahan Serua, BNN dan pihak kepolisian setempat

KOTA SOLOK (Minangsatu) - Jajaran Badan Narkotika Kota (BNK) kota Solok dipimpin  Wakil Wakikota (Wawako) Reinier mengunjungi
Kampung Parung Benying, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tanggerang Selatan, Rabu (28/8).

Kampung Parung Benying ini disebut-sebut sebagai salah satu daerah yang berhasil dalam mewujudkan kawasan bebas narkoba di Provinsi Banten.

Kampung bebas narkoba yang diresmikan sejak tahun 2016 lalu itu, dinilai sangat efektif dan berhasil menekan berbagai bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat.

Dampaknya, banyak daerah lain di Indonesia yang tertarik belajar ke daerah tersebut. Termasuk kota Solok, Sumatera Barat yang memiliki komitmen tinggi memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Dalam pertemuan dengan jajaran kelurahan setempat, Wawako Reinier yang juga ketua BNK Kota Solok berkesempatan bertukar pikiran dengan aparatur pemerintahan, BNN dan Kepolisian dan penggiat anti narkoba yang ada di daerah tersebut.

Wakil Walikota Solok mengatakan, pihaknya akan berupaya mengadopsi pola kampung bebas narkoba yang berhasil dilakukan di kelurahan Serua untuk diterapkan di kota Solok.
Ia mengaku akan mengkombinasikan polanya sesuai kondisi sosial dan kearifan lokal masyarakat kota Solok. " Pastinya kita ingin kampung bebas narkoba bisa terwujud di kota Solok," jawab Reinier menjawab Minangsatu.com, Jumat (30/8).

Dari hasil kunjungan itu, Reinier menilai sebetulnya pola dalam penerapan kampung bebas narkoba tidak sulit. Tinggal bagaimana komitmen dan kemauan serta dukungan seluruh pihak. Dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga.

Pencegahan dilingkup keluarga menjadi bagian penting dan mendasar, sebab, indikasi seseorang terjebak narkoba atau tidak bisa terdeteksi oleh anggota keluarga itu sendiri, dan dampaknya akan lansung dirasakan keluarga yang bersangkutan.

Kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap keluarga dan lingkungan, ulas dia, dimanfaatkan untuk menjadi alat pendeteksi dalam memberantas narkoba. " Kalau setiap keluarga sudah komit anti narkoba, maka secara tidak langsung lingkungan juga akan terjaga," papar Reinier.

Dikatan Reinier, melihat kondisi yang ada saat ini di kota Solok, mau tidak mau, pola kampung bebas narkoba mesti disegerakan. Seluruh masyarakat dan pihak terkait harus proaktif. Kalau tidak, akan semakin banyak korban dari generasi muda yang terjerat narkoba.

"Kondisi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di daerah kita sangat mengkhawatirkan. Perlu penanganan cepat dan Serius dan jangan ditunda-tunda, " tegasnya. 

(Igar)


Wartawan : Garnadi
Editor :

Tag :#kotasolok#BNK#narkoba

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com