HOME PARIWISATA KOTA SOLOK

  • Minggu, 7 Juni 2020

Wako Zul Elfian Kunjungi Agrowisata Bunga Krisan Di Payo

Wako Zul Elfian di Agrowisata Payo
Wako Zul Elfian di Agrowisata Payo

Solok (Minangsatu) - Walikota Solok Zul Elfian menyempatkan diri untuk mengunjungi Objek Agro wisata Batu Patah Payo, Minggu (7/6) sore. Kunjungan secara mendadak itu untuk melihat Objek Wisata yang mulai mendapat perhatian cukup besar dari masyarakat luar daerah Solok.

"Ternyata memang diluar dugaan sejak dari tanjakan pertama kendaraan sudah mulai padat, bahkan satu kilometer menjelang lokasi sudah macet," kata Zul Elfian kepada Minangsatu di lokasi.

Dikatakan, selama ini belum ada terbayang Payo bakal macet baru kali ini terjadi. "Mungkin ini suatu rahmat bagi warga Payo," katanya sambil memandang ratusan pengujung.

Ia mengatakan pengembangan bunga krisan di Payo memang suatu tantangan. "Sebab  takkan mungkin tumbuh secara baik, tapi berkat ketekunan, dan rupanya Payo yang berudara dingin sesuai dan bisa berkembang bunga krisan, ini lah kebanggaan Rang Payo saat ini," terang Walikota. 

Dengan jumlah kunjungan yang luar biasa itu, sangat terasa kekurangan Agrowisata yang hanya mengandalkan dua pondok untuk bunga krisan.

Selain itu, kata Walikota lagi, setelah diperhatikan, jalan perlu ditingkatkan karena sangat sempit. Juga diperlukan ambu-rambu petunjuk arah objek agrowisata ini.

"Jadi kedepannya kekurangan-kekurangan itu harus menjadi prioritas utama, begitu juga tempat parkir, dan mushalla yang dilengkapi toilet yang bersih. Sarana penunjang itu perlu dipikirkan OPD tetkait karena tanpa semua itu pengunjung akan kecewa, kini masyarakat Sumatera Barat sudah mengenal Batu Patah tinggal lagi melengkapinya," jelas Zul Elfian yang didampingi Zulkifli. 

Alhamdullilah, lanjutnya, untuk tahun ini Objek Agro Wisata ini mendapat kucuran dana dari Kementrian Pertanian RI, dana sebesar Rp 500 juta itu akan membuat Empat Green House untuk menambah pengembangan bunga Krisan, sebab saat ini baru dua seandainya Enam buah bisa silih berganti bunga Krisan Mekar yang hanya bertahan satu bulan. Saat ini bila mekar habis tidak ada lagi primadona di Batu Patah terpaksa menunggu tiga bulan mekar lagi," kata Zulkifli menambahkan. 

Rina salah seorang pengunjung dari Pariaman sangat kecewa sekali, karena sampai di Objek Agrowisata, bunga krisan itu tinggal sedikit, dan tidak lengkap warnanya seperti yang terlihat di medsos.

"Ternyata setiap pengunjung memilih dan mencabut bunga yang tengah mekar lalu di bayar, hendaknya ada satu Green House yang khusus untuk dilihat pengunjung sebab saat ini banyak yang kecewa, bunga Krisan habis dijual," keluh Rina sambil berlalu.


Wartawan : Zul Nazar
Editor : sc.astra

Tag :#agrowisata #Payo #solokkota #zulElfian

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com