HOME PEMBANGUNAN KABUPATEN SOLOK

  • Selasa, 18 Oktober 2016

Wabup Solok: Tidak Ada Tawar Menawar Soal Kualitas Pekerjaan

AROSUKA (Tingkapone) – Mengiringi pembicaraan masalah konsep penegembangan kawasan objek wisata dari sisi infrastruktur, terutama menyangkut penataan  Taman Raya Hutan Kota (TRHK) Arosuka, wakil bupati Solok Yulfadri membangun komitmen terhadap proses pekerjaan proyek  phisik yang dilakukan oleh para kontraktor di daerah itu.

Terhadap itu, Yulfadri Nurdin kemudian mengumpulkan sejumlah pejabat teknis dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat." Kita bertemu dengan para pejabat  PU hari ini, agar semua memiliki komitmen dan kesepahaman yang sama terhadap progres seluruh pekerjaan phisik," kata Yulfadri Nurdin disela pertemuan itu, Senin ( 17/10).

Dikatakan,  petugas teknis dari dinas PU dalam melaksanakan pengawasan pembangunan harus bertegas-tegas tentang hasil pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor. Dirinya tidak mau terjadi kesalahan fatal dalam pembangunan sebuah proyek hanya karena alasan lemahnya pengawasan. Hal demikian tentu sejal awal harus diakali dengan teknis pengawasan yang ketat dengan mengacu kepada ketentuan yang disepakati ketika melakukan lelang proyek.

Dihadapan kepala Dinas PU Ir. Fatho Bahri, Sekretaris PU Ahmad Taufik bersama sejumlah kepala Bidang, wabup Solok mengingatkan pada saat-saat tertentu dirinya akan melakukan croschek ke lapangan guna meninjau hasil pekerjaan suatu kegiatan. " Kita tidak  ada masyarakat mengeluh atau memprotes  mutu pekerjaan yang dilakukan oleh para kontraktor. Karena itu, petugas PU sebagai  pengendali secara teknis harus bertegas-tegas dalam pengawasa," ujarnya.

Kalau akibat pwngawasan yang ketat ada kontraktor yang komplain atau merasa resah, tidak usah saja bekerja. Intinya pemkab. Solok tidak ada kompromi dengan kualitas pekerjaan. " Penyakit kontraktor kan begitu. Selalu berlomba mengajukan penawaran terendah, tetapi abai dengan mutu pekerjaan," sebut Yulfadri.

Budaya demikian, ulas dia, tidak bisa lagi dikembamgkan. Selain karena kecenderungan rekanan selalu ingin menawar pekerjaan dengan nilai rendah, sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kerap mengabaikan  persoalan mutu.  Padahal, kata Wakil bupati Solok.

Kalau misalnya para kontraktor merasa resah dengan ketegasan itu, ia menyarankan tidak usah saja melakukan pekerjaan di Kabupaten Solok. Dirinya lebih cenderung memikirkan kualitas dibanding harga tawar yang murah. “ Penyakit kontraktor kan begitu, selalu ingin menawar (pekerjaan) rendah, padahal pagu anggaran sudah kita tetapkan dengan realitis,” kata dia.

Menanggapi keinginan wabup Solok itu, Kepala Dinas PU Fathol Bahri mengaku gembira dengan ketegasan yang ditonjolkan Wakil Bupati. Pihaknya sejak telah mewanti-wanti jajarannya agar tidak mengabaikan sisi kualitas terhadap sebuah pekerjaan. “ Komitmen kita tidak ada tawar-menawar. Kita sepakat kalau hasil pekerjaan diukur dengan kualitas,” kata Fathol.

Ia serta merta mengingatkan jajarannya agar tidak bermain-main dalam melakukan pengawasan. Meski pihaknya terkendala dengan jumlah pengawas dibanding dengan jumlah pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya, namun  Fathol dengan maksimal akan membedayakan pengawas teknis. “ Dibanding jumlah pekerjaan, jumlah pengfawas kita relative sedikit. Hanya ada puluhan saja. Itu pun akan pension sebanyak 18 orang tahun 2016 ini, “ kata Fathol.

Fathol ikut menghimbau semua rekanan agar bekerja sesuai perjanjian dengan mengedepankan mutu pekerjaan. Dirinya juga tidak ingin rekanan menawar rendah asal mendapatkan pekerjaan. Tetapi lebih melihat tawaran yang ideal, sehingga hasil pekerjaannya juga memuaskan.

[ verizal sarosa ]


Wartawan : Verizal Saroza
Editor :

Tag :Dialog, PU,Wabup Solok

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com