- Rabu, 15 Mei 2024
Terseret Arus Banjir Bandang, Jasad TU SMK N 1 Padang Panjang Hanyut Hingga Ke Laut Kota Padang

Padang Panjang (Minangsatu) - Salah satu warga Sangkua RT 01 Kelurahan Silaiang Bawah Kota Padangpanjang, Sumatera Barat yang dinyatakan hilang sejak banjir bandang Sabtu malam (11/5) akhirnya ditemukan di Padang, Minggu sore (12/5) di sekitar laut Koto Tangah Padang.
Kepala BPBD Kota Padang panjang I Putu Venda, membenarkan kejadian tersebut. Penemuan jenazah atas nama Ratna Yulidawati warga Sangkua RT 01 Silaiang yang juga merupakan Staf TU SMK N Padang Panjang.
Saat kejadian Ratna bersama suami, anak, dan ibunya berada di rumah mereka di kawasan Sangkua, Kelurahan Silaing Bawah, Padang Panjang Barat, ketika hujan deras melanda.
Mendengar kabar meluapnya air sungai akibat hujan deras, Ratna berusaha menyelamatkan diri.
Namun Ratna kembali kerumahnya untuk menyelamatkan barang penting yang tertinggal. Air sungai dengan cepat meluap sehingga Ratna terjebak di dalam rumah. Ia mencoba menyelematkan diri dengan naik ke atas meja.
Suaminya yang masih berada di dalam rumah berupaya menyelamatkan anak dan mertuanya, dan sempat memegangi baju sang istri. Tapi, arus deras banjir bandang memisahkan mereka. Ratna pun hanyut terbawa arus.
Jasad Ratna ditemukan oleh salah seorang nelayan di lokasi yang berjarak sekitar 70 km dari lokasi kejadian. Jasad Ratna mengapung di Pantai Pasir Jambak, Koto Tangah, Padang, Sumatra Barat, Minggu (12/5/2024).
Awalnya identitas Ratna tak diketahui. Namun belakangan tanda tahi lalat di leher belakang korban menjadi petunjuk terkait identitas korban.
” kata Penjabat Wali Kota Sonny Budaya Putra.
Sonny, Walikota Padang Panjang menyampaikan laporannya kepada Kepala BNPB di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padangpariaman, bahwa akibat bencana alam tersebut, dua warga Padang Panjang meninggal dunia. Satu orang mengalami luka berat, serta 198 jiwa harus diungsikan, Senin (13/5/2024).
Sonny juga menyampaikan bahwa sebelum pada 8 April 2024, banjir lahar dingin erupsi Gunung Marapi dari Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar juga mengakibatkan meluapnya Batang Air Tanjung yang berlanjut ke Batang Sikakek yang mengakibatkan terputusnya Jembatan Tanjung. Perkiraan kerugian sekitar Rp 914 juta.
Editor : melatisan
Tag :#Terseret arus #Banjir bandang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KERETAPI PEMBAWA MAUT, PEMPROV SUMBAR SERUKAN PENGAWASAN KETAT DI PERLINTASAN KERETAPI
-
KECELAKAAN PERLINTASAN KERETA API MAKAN KORBAN, DIRLANTAS POLDA SUMBAR HIMBAU PENGENDARA TINGKATKAN KEWASPADAAN
-
MALANG SEKEJAP MATA, MOBIL BRIO DITUMPANGI PELAJAR PULANG TAKZIAH TERTABRAK KERETA API BANDARA
-
DUGAAN PRAKTEK MAFIA TANAH LIBATKAN APARAT PEMERINTAH RESAHKAN MASYARAKAT BUNGO PASANG
-
WASPADA PENIPUAN SOCIAL ENGINEERING: BANK NAGARI UNGKAP MODUS DAN TIPS CEGAH PENIPUAN ONLINE
-
MELUNCURKAN BUKU ATAU MENUNGGANGI KARYA?
-
MENGENANG BUNG HATTA SANG PROKLAMATOR, PADA PERINGATAN 80 TAHUN INDONESIA MERDEKA
-
KIASAN “SENI BERBAHASA HALUS DAN SYARAT MAKNA”
-
MENGAPA MEMILIH HENDRY CH BANGUN ?
-
HAPUS MATA PELAJARAN SEJARAH