- Minggu, 10 Januari 2021
Tak Jadi Berangkat, Osneti Syujud Syukur
Pariaman ( minangsatu) - Tak jadi berangkat dengan Sriwijaya Air, warga Padang Pariaman, Osneti selamat dari tragedi memilukan. Dia sujud syukur, begitu mendapat pesawat dinyatakan hilang kontak.
Osneti mengaku sempat terdaftar sebagai salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Namun, karena hasil rapid test antigen Osneti kedaluarsa, dia batal menumpangi Sriwijaya Air SJ-182.
"Masa berlaku rapid test antigen kami sampai 8 Januari. Sementara jadwal penerbangan kami 9 Januari," kata Osneti, berbincang dengan wartawan, Minggu (10/1).
Osneti bersama adik, anak dan anak kakaknya sedianya ingin menghadiri pernikahan saudaranya di Pontianak, Kalimantan Barat. Namun Osneti dan keluarganya dinyatakan tidak bisa berangkat beberapa jam sebelum Sriwijaya Air SJ-182 dinyatakan jatuh di Kepulauan Seribu.
Wanita berusia 50 tahun itu mengaku langsung menangis saat mengetahui pesawat yang seharusnya dia tumpangi jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Dia bersyukur batal berangkat ke Pontianak.
"Saya langsung sujud syukur, bersyukur kepada Allah karena batal berangkat. Saya sampai menangis, terharu karena selamat, batal berangkat," cerita dia.
Editor : boing
Tag :#SriwijayaAir#pesawat
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
HINGGA PERTENGAHAN DESEMBER, TERCATAT LEBIH DARI 1.000 NYAWA MELAYANG DALAM BANJIR SUMATERA
-
FWK DESAK PEMERINTAH BENTUK BADAN REHABILITASI BENCANA ACEH, SUMUT DAN SUMBAR
-
BERITA DUKA. JELANG MENGHADAI CHIANGRAI UNITED, AYAHANDA PRATAMA ARHAN MENINGGAL DUNIA
-
WASPADA! BIBIT SIKLON TROPIS 95B MENGUAT, CUACA EKSTREM BAKAL TERJANG ACEH & SUMUT, SIAP SIAGA BANJIR & ANGIN KENCANG!
-
NINIK MAMAK NAGARI KOTO NAN OMPEK PERINGATKAN PEMKO PAYAKUMBUH JANGAN GEGABAH ALIHKAN STATUS PASAR SYARIKAT
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIFÂ MASYARAKAT