HOME PARIWISATA PROVINSI SUMATERA BARAT

  • Sabtu, 13 Februari 2021

Strategi Booming Pariwisata Sumbar Di Masa Pandemi, Dibahas JPS Hari Ini

Jaringan Pemred Sumbar JPS bersama jajaran dan pembina, dalam Diskusi Bulanannya bertajuk Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi, Sabtu (13/2/2021), di Padang.
Jaringan Pemred Sumbar JPS bersama jajaran dan pembina, dalam Diskusi Bulanannya bertajuk Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi, Sabtu (13/2/2021), di Padang.

Padang (Minangsatu) - Pegiat Pariwisata Sumbar, M. Zuhrizul menilai dunia pariwisata Sumbar masih sangat menjanjikan untuk bangkit. Bahkan hampir semua kepala daerah di Sumbar bicara pariwisata dalam visi dan misinya. Namun saat menjabat, nyaris tak ada perhatian pada pariwisata.

"Karena itu saya sangat mengapresiasi diskusi yang digelar JPS Sumbar, semoga diskusi ini dapat mengubah image kita khususnya masyarakat Sumbar terhadap dunia pariwisata dalam membangkitkan perekonomian masyarakat," ungkap Mak Etek Zuhrizul, ownernya Lawang Park. Diskusi bulanan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) digelar Sabtu (13/2/2021) di Aditorium Gubernuran, Padang. 

Menurut Zuhrizul, terpilihnya kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020 lalu, lebih banyak yang peduli dan termasuk punya bisnis di pariwisata. "Karena itu, saya optimis pengelolaan dunia pariwisata Sumbar akan lebih baik ke depan. Tentunya bila kepala daerah terpilih betul-betul memperlihatkan kepeduliannya pada pariwisata yang dibuktikan dengan kebijakan yang dilahirkan," ungkap Zuhrizul dalam diskusi yang bertajuk Strategi Booming Pariwisata Sumbar di Masa Pandemi.

Pers Sumbar, lanjut Zuhrizul, juga harus memperlihatkan kontribusi positifnya dalam mempromosikan objek wisata di Sumbar dan tata kelolanya. "Dunia pariwisata Sumbar sangat menjanjikan. Karena saat ini pandemi, maka harus dibuat regulasi yang jelas dan tegas, khususnya terkait protokol kesehatan (prokes). Prokes tidak jadi halangan dan hambatan bagi orang berwisata," jelasnya.

Karena itu, Zuhrizul, menegaskan objek-objek pariwisata yang tidak mematuhi aturan, bila perlu tutup saja karena akan berpotensi merusak image pariwisata Sumbar secara keseluruhan.
"Silah Pak kadis pariwisata. Kalau Lawang Park dinilai melanggar aturan, tutup saja daripada image secara keseluruhan pariwisata Sumbar menjadi rusak di mata wisatawan dunia," ungkap Mak Etek sapaan akrab Zuhrizul.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial, mengapresiasi Diskusi JPS Sumbar. "Sudah satu tahun tiga bulan saya jadi Kadis Pariwisata Sumbar, baru kali ini diajak berdiskusi soal pariwisata Sumbar. Meski bisa dibilang agak terlambat, namun acara ini patut diapresiasi karena akan jadi kontribusi positif bagi dunia pariwisata Sumbar ke depan," ungkap Novrial dalam sambutannya saat membuka diskusi menggantikan Alwis yang berhalangan hadir di hari pertamanya menjabat Plh Gubernur Sumbar.

Dikatakan agak terlambat, lanjut Novrial, karena sudah hijau-hijau pariwisata Sumbar sejak dihantam pandemi Covid-19. "Kami di Dinas Pariwisata tidak lelah mencari formula dalam membangkitkan pariwisata di Sumbar, walau banyak tantangan di lapangan. Namun tantangan ini membuat kami makin bersemangat," ungkap Novrial.

Diskusi yang dihadiri pembina JPS H. Leonardy Harmaini (anggota DPD RI), HM Nurnas (anggota DPRD Sumbar), dengan Moderator Komisioner KI Sumbar, Adrian Tuswandi, menampilkan narasumber Dr. Sari Lenggogeni (Praktisi Pariwisata), Dr. Naslindo Sirait (Kepala Bappeda Mentawai), Ian Hanafiah (Ketua Asita Sumbar), M. Zuhrizul (Pegiat Pariwisata), dan Kadis Pariwisata Kota Pariaman.


Wartawan : Ms/Ald
Editor : ranof

Tag :#Diskusi jps#Strategi pariwisata#Sari lenggogeni#M.zuhrizul#Asita#Dispar#Sumbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com