HOME SOSIAL BUDAYA KOTA PADANG PANJANG
- Senin, 17 Februari 2025
Sebelas Korban Bencana Galodo Marapi Terima Bantuan Baznas Rp 3 Juta Per- Orang
Pd Panjang (Minangsatu) - Sebelas orang warga Kota Padang Panjang korban bencana alam banjir bandang lahar dingin (Galodo) Gunung Marapi tahun lalu, Senin (17/2/2025)siang, menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat.
Bantuan diserahkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp3 juta per orang, dengan total bantuan mencapai Rp 33 juta. Penyerahan dilakukan di ruang kerja Penjabat (Pj) Wali Kota, dan turut disaksikan pengurus Baznas dan Kabag Kesra, Erwina Agreni.
Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan, kiranya bantuan ini dapat meringankan sedikit beban para korban Galodo." Pemko berkomitmen akan selalu berikan dukungan bagi warganya mengalami musibah ", tuturnya.
“Kita semua berharap, ke depannya tidak ada lagi bencana yang menimpa kita. Namun pemerintah akan selalu hadir untuk membantu,” tambahnya.
Sementara Ketua Baznas Kota Padang Panjang, Syamsuarni, berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban para korban, baik dalam pemulihan fisik maupun psikologis, ujarnya.(*)
Editor : Benk123
Tag :#padangpanjang
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
TUNJUKKAN KEPEDULIAN, PKK PADANG PANJANG KUNJUNGI BALITA PENDERITA HIDROSEFALUS
-
PKK PADANG PANJANG BORONG PENGHARGAAN DI TEMU KADER PKK SE- SUMBAR
-
WUJUDKAN LITERASI BERBASIS BUDAYA LOKAL, PERPUSTAKAAN MASJID NURUL AMRI DIRESMIKAN
-
TP-PKK PADANG PANJANG GELAR PERTEMUAN RUTIN, BAHAS PROGRAM DAN PENGUATAN KADER
-
INDO JALITO PEDULI, SERAHKAN BANTUAN RP40 JUTA UNTUK KORBAN KEBAKARAN DI KOTO KATIK
-
BERMULA DARI LUHAK KE NEGERI ORANG MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA ALA PERANTAU MINANGKABAU
-
ILUSI KEBEBASAN; MEMBACA ULANG RUANG DIGITAL DAN RELASI TERSELUBUNGNYA
-
PENSIUNKAN SEMUA JENDERAL POLISI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI