Ratusan Sopir Angkot Oren Demo, Tuntut Ongkos Trans Padang Disamakan

Padang (Minangsatu) - Ratusan sopir angkot jurusan Pasar Raya-Lubuk Buaya menggelar unjuk rasa. Aksi ini dilakukan karena para sopir angkot mengeluh atas tarif Trans Padang yang perlahan membunuh pencaharian para sopir angkot oren tersebut.

Aksi demo yang digelar pada Rabu (18/1/2023) di Simpang Kalumpang, Kecamatan Koto Tangah itu dilakukan dengan cara memakirkan kendaraan mereka di pinggir jalan. Setiap angkot yang beroperasi diberhentikan oleh sopir angkot lainnya hingga membuat para penumpang terlantar. 

Dari keterangan Anjang (45), salah seorang sopir angkot jurusan Pasar Raya-Lubuk Buaya, demo ini dilatarbelakangi karena sudah satu bulan sopir angkot tidak mendapatkan penumpang karena tarif Trans Padang lebih murah, hingga perlahan penumpang angkot beralih ke Trans Padang.

Tinjau Lokasi Banjir, Gubernur Mahyeldi Perintahkan OPD Teknis Segera Distribusikan Bantuan

minangsatu > Peristiwa

Padang Gelar Simulasi Tsunami Terbesar Di Indonesia: Warga Antusias Hadapi Skenario Megathrust Mentawai

minangsatu > Peristiwa

"Kami ingin tarif Trans Padang disamakan dengan angkot. Bayangkan pak, tarif angkot untuk umum Rp5.000, sedangkan Trans Padang Rp3.500, apakah itu tidak membunuh para angkot di utara ini pak," ujarnya.

"Ditambah lagi, untuk para pelajar tarif angkot untuk angkot Rp4.000 sampai Rp3.000, sedangkan di Trans Padang hanya Rp 1.500, bagaimana kita menghidupkan anak istri," tambahnya.

Sebelumnya, para sopir angkot sudah melaporkan keluhannya pada Dishub Padang, namun masih belum digubris. "Bayangkan pak, sebulan ini kita tidak mendapatkan uang dari hasil menambang, karena pelajar dan umum memilih Trans Padang karena tarif ongkosnya murah," tegas Anto, sopir lainnya. 

Aksi demo tersebut mendapat kawalan dari Polsek Koto Tangah. Kapolsek Koto Tangah AKP Afrino mengatakan, aksi yang digelar berjalan damai dan tidak ada kendala berarti yang terjadi di lapangan. (*)