HOME OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT
- Sabtu, 25 Oktober 2025
PSSI Sumbar Gelar Kongres Biasa Tahunan 2025, Berikut Poin-Poin Pentingnya
Padang (Minangsatu) - PSSI Sumatera Barat telah menggelar Kongres Biasa Tahunan pada Sabtu (25/10/2025) di salah satu Ballroom Hotel Truntum Kota Padang.
Dalam kongres yang dipimpin Ketua PSSI Sumatera Barat periode 2021-2025, H. Indra Datuak Rajo Lelo, SH, MM, telah menetapkan sebanyak 6 orang Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) untuk Kongres Pemilihan Ketua PSSI Sumbar periode 4 tahun ke depan, 2025-2029, yang akan dilaksanakan pada November mendatang.
Enam orang yang ditetapkan, masing-masing Komite Pemilihan (KP), tiga orang yaitu Batlimus (Padang Panjang), Erasmus (Kota Pariaman) dan Muhammad Mardinal (Kab. Pasaman). Sedangkan Komite Banding Pemilihan (KBP) yakni, Yuldi Edriansyah (Kota Pariaman), Anggi Sugara (Padang) dan Riki Rizo (Kabupaten Solok).
Selain itu, kongres juga menyepakati Pencabutan Statuta PSSI Sumatera Barat dan Pemberlakuan Statuta PSSI Edisi 2025. Poin ini tidak terlepas dari dinamika federasi (PSSI Pusat) dalam mengejar perkembangan sepakbola nasional ke arah yang lebih kompetitif, berjenjang mulai dari Kota/Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.
"Kongres Biasa ini wajib digelar setiap tahun sebagai pertanggungjawaban kami pengurus kepada anggota terkait program yang dijalankan serta hasil dan capaiannya," jelas Indra Dt Rajo Lelo kepada media.
"Tapi, tahun 2025 ini menjadi akhir kepengurusan sehingga agenda kongres juga menetapkan KP dan KBP untuk Kongres Pemilihan Ketua PSSI Sumatera Barat periode 2025-2029. Hal penting lainnya adalah perubahan Statuta PSSI. Di mana, tak ada lagi statuta di tingkat provinsi," jelasnya.
Ia menambahkan, hanya ada satu statuta PSSI yang menjadi regulasi dalam tata kelola organisasi keseluruhan. Katanya, statuta PSSI edisi 2025 ini, turunannya berupa Pedoman Organisasi (PO) di tingkat provinsi, kabupaten dan kota.
"Perubahan dalam Statuta PSSI edisi 2025, seperti peniadaan nama Asprov, langsung saja menjadi PSSI Sumatera Barat. Tak ada anggota Exco, pemilihan hanya Ketua saja. PSSI Kabupaten dan Kota jadi bagian dan kewenangan PSSI Provinsi. Untuk Ketua PSSI Kabupaten dan Kota diangkat oleh Ketua PSSI Provinsi," urainya.
Terkait Liga 4, Indra Dt Rajo Lelo menyampaikan akan digelar oleh kepengurusan PSSI Sumatera Barat periode 2025-2029 nanti.
"Saya menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota PSSI Sumatera Barat, pengurus dan anggota Exco yang selama ini bersama-sama menjalankan roda organisasi sepakbola di Sumatera Barat," tutup Indra Dt Rajo Lelo.
Di tempat yang sama, Sekum PSSI Sumbar, Hendra Dupa menyampaikan, kongres biasa tahunan PSSI Sumbar berjalan lancar. Seluruh anggota, menerima Laporan Kegiatan PSSI Sumatera Barat 2024 dan Program tahun 2025 dan Penyampaian Laporan Keuangan PSSI Sumatera Barat 2024.
"Kongres biasa tahunan sekarang ini merupakan yang terakhir bagi kepengurusan 2021-2025. Tinggal agenda terakhir yang akan dilaksanakan Kongres Pemilihan Ketua PSSI Sumbar periode 2025-2029. KP dan KBP telah ditetapkan dan mereka akan bekerja menyelenggarakannya, rencana November nanti," jelasnya.
Editor : melatisan
Tag :#PSSI Sumbar
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KETUA IPSI SUMBAR, VASKO: GAUNGKAN KEMBALI PENCAK SILAT DAN REBUT MEDALI
-
GUBERNUR MAHYELDI : SUKSES OLAHRAGA BERGANTUNG PADA SOLIDNYA PERSATUAN KONI, PENGPROV DAN PEMERINTAH DAERAH
-
VASKO MOTIVASI PESILAT MUDA AGAR MENJADIKAN KEJURNAS SEBAGAI PANGGUNG PEMBUKTIAN
-
JALAN SEHAT HUT KE-63 PWRI, RIBUAN PENSIUNAN TUMPAH RUAH DI PANTAI PADANG
-
PELANTIKAN VASCO RUSEIMY SEBAGAI KETUA IPSI SUMBAR, MENDAPAT RESPON POSITIF DARI MENPORA DAN GUBERNUR MAHYELDI.
-
BERMULA DARI LUHAK KE NEGERI ORANG MEMAKNAI SUMPAH PEMUDA ALA PERANTAU MINANGKABAU
-
ILUSI KEBEBASAN; MEMBACA ULANG RUANG DIGITAL DAN RELASI TERSELUBUNGNYA
-
PENSIUNKAN SEMUA JENDERAL POLISI
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI