- Jumat, 8 Oktober 2021
PON XX Papua 2021: Lifter Mayang Sari Di Final Tempati Urutan Empat
Jayapura (Minangsatu) - Setelah menyumbang satu medali perak melalui Pardani, Cabor Angkat Besi Sumbar urung menambah pundi-pundi perbendaharaan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Dipentaskan di Auditorium Universitas Cendrawasih Kota Jayapura, Jumat (8/10/2021) atlet Angkat Besi putri Sumbar Mayang Sari gagal mengikuti langkah lifter Sumbar sebelumnya. Mayang yang turun di kelas 76 Kg harus mengakui keunggulan lifter putri asal Jawa Tengah Diah Ayu Permatasari dengan angkatan 215 yang sekaligus menyabet medali emas. Medali perak di kelas ini disabet atlet Angkat Besi asal Lampung Fena Yuliani dengan total angkatan 197 Kg. Medali perunggu diperoleh Gusti Melinda dari Jambi dengan total angkatan 197 Kg, sama dengan total angkatan peraih medali perak. Sementara Mayang Sari (Sumbar) hanya mampu mengangkat dengan total angkatan 195 Kg.
Pelatih Angkat Besi Sumbar, Martin, tetap memberikan apresiasi kepada anak didiknya. Ia menilai apa yang telah ditampilkan Mayang Sari sudah maksimal. "Mayang sudah memberikan yang terbaik. Kita juga harus mengakui kualitas lawan yang juga tak kalah bagus," pungkasnya.
Editor : ranof
Tag :#Pon XX Papua 2021#Angkat besi#Kontingen#Sumbar#
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KONI BENGKULU DILANTIK, WACANA BENGKULU–SUMBAR TUAN RUMAH BERSAMA PON 2032 MENGUAT
-
HASIL UJI COBA, NEGERI SEMBILAN VERSUS SEMEN PADANG 3-0
-
FAUZI SAPUTRA, ‘URANG AWAK’ DI BALIK BAGI-BAGI SEPATU DARI PKPK STORE UNTUK PEMAIN SEMEN PADANG FC
-
H. ARISAL AZIZ: PEMAIN JOSAL FC HARUS TETAP FOKUS, TUJUAN KITA LIGA 3
-
H. ARISAL AZIZ APRESIASI PUTARAN PERTAMA LIGA 4 SUMBAR BERJALAN LANCAR
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIF MASYARAKAT