PLN Dukung Industri Lokal Dan Energi Terbarukan: Nyalakan Listrik 197.000 VA Untuk PT Barkah Bersama Biomassa Di Sawahlunto

Sawahlunto, (minangsatu) – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solok kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri lokal dan pembangunan Fly Ash and Bottom Ash (FABA) melalui penyalaan listrik baru berkapasitas 197.000 VA untuk PT Barkah Bersama Biomassa, pelaku industri pengolahan kayu di Kecamatan Silungkang, Sawahlunto.

Peresmian penyalaan listrik ini berlangsung di lokasi PT Barkah Bersama Biomassa, dihadiri perwakilan PLN dan pimpinan perusahaan. Manager PLN UP3 Solok, Abdul Azis, menegaskan bahwa PLN siap memberikan layanan prima untuk memastikan keandalan listrik bagi pelanggan industri. 

“PT Barkah Bersama Biomassa adalah pelanggan tegangan rendah berkapasitas besar pertama di Silungkang. Kami ingin memastikan pengalaman berlistrik yang andal dan pelayanan terbaik, sehingga mendorong kepercayaan industri lain untuk menggunakan listrik PLN secara penuh,” ujar Azis.

PT Barkah Bersama Biomassa bergerak di bidang pengolahan kayu untuk menghasilkan wood chip, bahan bakar biomassa bagi PLTU Teluk Sirih. Dengan pasokan listrik dari PLN, perusahaan ini optimistis dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat kontribusinya terhadap pengembangan energi terbarukan di Sumatera Barat.

Azis menambahkan, “Pelayanan listrik kepada PT Barkah Bersama Biomassa bukan hanya soal penyediaan daya, tetapi juga wujud kolaborasi PLN dengan industri lokal untuk mendukung pembangunan FABA dan ketahanan energi nasional.”

PLN terus berkomitmen menjadi mitra strategis bagi pelaku industri dengan menyediakan layanan terbaik, sejalan dengan transformasi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi lokal dan mempercepat transisi energi di Indonesia.

Wako Riyanda Hadiri Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi Ranperda APBD- P 2025

minangsatu > Birokrasi

Bungkam Coronavirus!; Pemko Sawahlunto Siapkan Lokasi Karantina

minangsatu > Birokrasi