Pemko Payakumbuh Dorong Promosi Produk UMKM

PAYAKUMBUH (Tingkapone) -- Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kota Payakumbuh, Sumatera Barat,bakal dipromosikan melalui iven Barolek Godang (Bagodang) yang digelar pemerintah kota setempat untuk kedua kalinya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Payakumbuh Ny. Henny Riza Falepi di Payakumbuh, Rabu (19/10) mengatakan kegiatan Bagodang  diwarnai dengan pameran industri kerajinan rakyat dan pameran budaya sejak 19 hingga 22 Oktober 2016 di Medan nan Bapaneh Ngalau Indah.

Melalui iven tersebut, pelaku UMKM dapat menampilkan produknya ke masyarakat agar usaha pengrajin semakin dikenal konsumen, baik yang berada di Sumbar maupun di luar Sumbar.
"Kegiatan ini bukan sekedar berburu omset, tapi bagaimana para pelaku usaha mikro mampu melakukan promosi. Sementara dampaknya bakal dapat mereka rasakan beberapa waktu ke depan," kata Henny.

Ia mengatakan, peserta pameran bukan sebatas pelaku dunia industri dan perdagangan di Payakumbuh, tapi juga melibatkan dunia usaha dari kota dan kabupaten yang ada di Sumbar. 
"Kami sudah edarkan undangan ke seluruh kota dan kabupaten di Sumbar agar mereka ikut mempromosikan produknya lewat iven ini," tuturnya.

Terkait itu, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menyebutkan iven Bagodang sudah masuk kalender tahunan propinsi dan besar kemungkinan juga akan masuk kalender tahunan nasional. 
Pemprov Sumbar dan pemerintah pusat, kata Wako Payakumbuh, sudah melihat bahwa Bagodang sebagai sebuah iven yang patut dikembangkan serta memiliki peluang memperkenalkan produk-produk daerah. "Pemprov. Sumbar, kementerian pariwisata menilai iven ini patut ditonton dan dikembangkan. Jangan sampai masyarakat Payakumbuh tidak melihat potensi ini dan membiarkan kesempatan hilang begitu saja," jelasnya.

Jika jika kegiatan tersebut sudah menjadi iven nasional, ulas dia, maka anggaran untuk penyelenggaraannya juga akan lebih besar, dan dampaknya promosi dengan sendirinya lebih gencar.
Menyambut itu, Ketua DPRD Payakumbuh, Yendri Bodra mengapresiasi pemerintah setempat yang telah menggelar iven Bagodang, sehingga pelaku UMKM dapat memanfaatkan kegiatan itu untuk memperkenalkan produknya.

Selama ini, ruang bagi pelaku UMKM ini tergolong sedikit sehingga jarang mereka dapat memperkenalkan produknya, akibatnya banyak produk lokal yang belum diketahui masyarakat.
Ia berharap, pemerintah setempat tidak hanya satu kali dalam setahun memberi ruang bagi pelaku UMKM, melainkan setiap saat.

Pantauan di lapangan, pembukaan Bagodang tersebut dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya, serta permainan anak nagari, seperti pacu itik di Kawasan Medan nan Bapaneh Ngalau Indah.

Usai pembukaan, dilakukan makan bajamba bersama ribuan pengunjung, dimana menu makanannya dibawa oleh masyarakat yang berasal di lima kecamatan di kota itu.

[ Rahmat Simona ]