HOME KESEHATAN KABUPATEN SOLOK

  • Sabtu, 3 Desember 2016

Pemkab. Solok Bentuk Komisi Penanggulangan Aids Daerah

Pasang PIN Kampanye HIV
Pasang PIN Kampanye HIV

AROSUKA (Minangsatu ) - Pemerintah kabupaten Solok menabuh perlawanan terhadap penularan penyakit AID/HIV dan penyebaran LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) sebagai prilaku menyimpang yang perkembangannyansemakin mengancam masa depan generasi muda dibdaerah itu. Perlawanan itu dilakukan dengan mengumpulkan sekitar dua ribuan stakeholder yang terdiri dari 
Anggota DPRD, jajaran  Kapolres, Kejaksaan, Dandim 0309 Solok,  Kepala SKPD , Kemenag, Ketua MUI, Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, berikut siswa SLTP dan SLTA Se Kab Solok, Kamis (1/12) di sport hall Batubatupang Kotobaru.

Dengan menggunakan momentum hari AIDS se Dunia, Kepala Dinas  kesehatan kabuapten Solok,  dr. Sri Efianti menyebutkan, menghadapi kasus AIDS/HIV dan fenomena LGBT harus dilajukan secara bersaama dengan membangun sinergitas seluruh stakeholder di Kab Solok. Ia sampai menekankan itu lantaran dampak kasus HIV/ AIDS serta LGBT sudah aemakin berbahaya.

Dengan tema Merubah Masa depan Gemillang Tanpa Penularan HIV, pihaknya berharap generasi muda kabuparen Solok terlepas dari ancaman pengaruh negatif globalisasi yang semakin mencemaskan.

Atas alasan kekhawatiran yang begitu tiinggi, pihaknya kemudian memprakarsai pembentukan konselor PKHIV guna ikut mensosialisasikan penyebab, faktor dan tentang pencengahan penyakit HIV/ AIDS ini. " Kita menjadi khawatir karena meningkatnya penemuan kasus baru tentang HIV di Kabupaten Solok, yamg hari ini telah memcapai 29 kasus," katanya.

Untuk mengatasi itu, perlu dilakukan proses  pendampingan terhadap penderita guna mencegah penularan penyakit. Guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan penyebar luasan informasi di tengah-tengah masyarakat umum dan di kalangan pendidikan,  maka perlu di bentuk KPAD (Komisi Penanggulangan Aids Daerah) kabupaten Solok. " Kita sekaligus akan mengukuhkan konselor PKVHI. Diharapkan setiap puskesmas sudah ada konselor HIV/AIDS yang terlatih, para konselor ini akan mendampingi pasien seumur hidup," ujar Sri Efianti.

Menyambung semangat kepala dinas keaehatan itu, bupati Solpk H. Gusmal sebel melakukan pengukuhan KPAD, memastikan komitmennya terhdap upaya pengendalian kasus HIV/AIDS dan LGBT. Upaya itu harus diikuti dengan pelaksanaan kampanye HIV/AIDS.

Gusmal menilai kegiatan yang dirancang  Dinas kesehatan sangat penting. Bersamaan dengan peringatan hari AIDS/HIV se Dunia, diharapkan menjadi jembatan penyampaian pesan kepada seluruh instansi pemerintah, sekolah-sekolah dan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS dan LGBT

Disebutkan, berkembangnya LGBT adalah permasalahan sosial. Tetapi dalam perjalananannya,  pelaku LGBT mengalami permasalahan kesehatan yang serius. Karena itu bupati Solok meminta semua stakeholder ikut bersama-sama mengatasi. Tidak hanya hanya dinas kesehatan saja,  tetapi semua masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah perluasan kasus ini di tengah-tengah masyarakat.

Gusmal lebih menekankan kegiatan kepada kampanye pencegahan penyebaran HIV secara berkelanjutan.  Tidak hanya untuk penyakit AIDS saja,  tetapi penyakit-penyakit yang lain. " Mari kita selamatkan anak-anak kita, keluarga dan seluruh masyarakat Kab. Solok dari bahaya HIV/AIDS dan LGBT," serunya. 

[ Verizal Sarosa ]

 

 


Wartawan : Verizal Sarosa
Editor :

Tag :#HIV/AIDS # Solok

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com