HOME PEMBANGUNAN KOTA PADANG

  • Jumat, 4 Juni 2021

Pelabuhan Teluk Bayur, Memerlukan Peningkatan Infrastruktur Dan Fasilitas

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dan jajarannya Rakor Pemanfaatan Kawasan Teluk Bayur bersama PT. Pelindo II di Padang.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dan jajarannya Rakor Pemanfaatan Kawasan Teluk Bayur bersama PT. Pelindo II di Padang.

Padang (Minangsatu) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengoptimalisasi pemanfaatan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pintu gerbang perdagangan Indonesia di wilayah Barat. Pelabuhan Teluk Bayur Padang yang bersejarah itu diyakini akan memberikan kontribusi signifikan dalam ekspor impor nasional.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, pada Rapat Koordinasi Pemanfaatan Kawasan Teluk Bayur bersama PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Teluk Bayur di Istana Gubernuran, Kamis (3/6/2021), sebagaimana dirilis Biro Adpim Setda Sumbar, Jumat (4/6/2021).

Gubernur mengatakan, semua ini bisa diwujudkan dengan melakukan sinergi semua lembaga baik pemerintah, BUMN dan BUMD bahkan pihak swasta. Tidak saja Pelabuhan Teluk Bayur dikembangkan namun infrastrukturnya juga harus dibangun untuk mewujudkan peningkatan pelayanan. "Jalan menuju Teluk Bayur, masih belum dibedakan antara jalan bagi  kendaraan angkutan barang yang muatan berat dengan kendaraan umum, sehingga mobilitas barang belum berjalan dengan baik," sebut Mahyeldi. Namun sejauh ini konektivitas jalan untuk akses pelabuhan Teluk Bayur ke provinsi tetangga seperti Riau dan Jambi sudah memadai.

Menurut Gubernur, posisi Teluk Bayur yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia potensial dikembangkan untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di India, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa dan Afrika. Pelabuhan Teluk Bayur merupakan ujung tombak dalam menentukan kesuskesan pengiriman barang dari daerah sekitar Sumbar ke nusantara dan mancanegara. "Teluk Bayur merupakan gerbang perekonomian Indonesia wilayah Barat untuk tujuan ekspor ke India, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa dan Afrika," jelasnya.

Komoditi ekspor melalui pelabuhan Teluk Bayur di dominasi oleh komoditi minyak kelapa sawit dengan volume ekspor 1,809,061 Ton (42%) dan Semen dengan volume ekspor sebesar 1,579,714 Ton (37%).

Negara tujuan ekspor tertinggi pada semua komoditi adalah Negara India dengan presentase ekspor sebesar 22.5%, kemudian dilanjutkan negara Amerika Serikat dengan presentase ekspor 16.9% Negara. Tujuan Ekspor Sumatera Barat lebih banyak negara Asia, sedangkan benua lain seperti Afrika dan Timur Tengah sebagai negara potensi belum maksimal dilakukan. Apalagi program ini sejalan dengan pemerintah pusat untuk pengembangan sektor kepelabuhan (Tol Laut), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).


Wartawan : Rilis/Adpim-Sbr
Editor : ranof

Tag :Pelabuhan#Teluk Bayur#Fasilitas#Infrastruktur#Gubernur#Sumbar#Mahyeldi#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com