Pedagang Berebut Ke Pinggir Jalan Pasar Tanjung Ampalu Sijunjung, Timbulkan Kemacetann

Sijunjung (minangsatu) - Pengelolaan Pasar Serikat Tanjung Ampalu, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung, tampak tak tertata dengan baik, kendati los yang disediakan untuk pedagang sudah ada, namun pedagang cenderung menggelar dagangannya di pinggir jalan utama Tanjung Ampalu Muaro Sijunjung sebagai pusat ibu kabupaten. Tak ayal setiap Senin dari pagi hingga sore jalan utama itu macet.

Fenomena ini sudah berjalan sejak beberapa tahun belakangan dan pihak terkait yang mengelola pasar sepertinya belum menampakan jalan keluarnya. Sehingga bagi pengendara, terutama mobil yang melintasi Tanjung Ampalu baik dari pusat kabupaten ataupun yang akan pergi ke Muaro Sijunjung harus rela melintasi jalan alternatif yang sempit dan berebutan dengan kendaraan menuju sekolah (SD, SMA dan SMK) serta perkantoran (Camat, Polsek dan Koramil).

Ketika Marak (Pengelola) Pasar, Afrizal, alias Cal Baja, dihubungi Kamis (24/3/2022) di Tanjung Ampalu, mengakui kondisi Pasar yang digelar setiap Senin, yang terletak di pinggir jalan utama menuju ibu kabupaten Sijunjung itu, memang terkesan amburadul. Ia mengakui bahwa banyak pedagang yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. "Sementara los yang tersedia banyak yang kosong. Memang sangat sulit memindahkan pedagang ini ke dalam los yang sudah disediakan," katanya.

Selain banyak los yang kosong, sebetulnya pasar yang dikelola oleh Leonardy Harmainy, sudah banyak pula petak toko yang dibangun buat pedagang. Namun sampai sekarang Afrizal sebagai marak pasar juga tak mengerti kenapa sampai saat ini belum ada juga serahterimanya. "Bagaimana status toko yang ada dalam pekarangan pasar sampai saat ini belum ada kejelasan," katanya.