HOME BIROKRASI KOTA PADANG PANJANG

  • Selasa, 23 Juli 2024

Padang Panjang Diapresiasi BKKBN Sumbar Atas 100 Persen Pengukuran Balita Di Indonesia

Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si, Senin (22/7/2024)
Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si, Senin (22/7/2024)

Padang Panjang Diapresiasi BKKBN Sumbar Atas 100 Persen Pengukuran Balita di Indonesia

Pd.Panjang (Minangsatu) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatera Barat, memberikan apresiasi ke Pemerintah Kota Padang Panjang. Apresiasi diberikan tersebut, atas capaian 100 persen pertama di Indonesia, cakupan balita yang diukur dan timbang pada Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting sejak 5 Juli lalu.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, diwakili Koordinator Satgas Stunting Provinsi, Firdan Grita Sukma pada Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dibuka Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si, Senin (22/7/2024) kemaren di Hall Lantai III Balai Kota.

Turut hadir, Ketua TP-PKK Kota, Sri Hidayani Sonny, SE, Ak, jajaran pejabat Pemko, Kepala SLTP-SLTA, siswa-siswi SLTP- SLTA, dan undangan lainnya. Apresiasi diterima Pemko Padang Panjang, tentu tidak terlepas dari kerja keras duet kepemimpinan Pj Wako Donny Budaya Putra, Pj Setdako Wizard bersama OPD  terkaitnya.

Padang Panjang bukan hanya mengejar target e-PPBGM, melainkan kualitas pengukuran, penimbangan balita di Posyandu, serta cakupan sasaran Posyandu menjadi lebih baik.  Inilah yang menjadi tolak ukur Padang Panjang, sehingga diketahui balita stunting,  diketahui tempat tinggalnya, intervensinya bagaimana. Jadi lebih riil, ujar Firdan Griya.

Menurutnya, Padang Panjang bergerak secara perlahan tapi pasti. Harapannya, Padang Panjang  ke depan tidak lagi memberantas stunting,  namun  masuk pada tahapan mencegah, tukuk Firdan.

Sementara Pj Wako Sonny menyampaikan, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terjadi penurunan kasus stunting Kota Padang Panjang sebanyak 1% dari 16,8% pada 2022 menjadi 15,8% pada 2023. Kendati begitu, ia meminta stunting di Padang Panjang bisa di bawah 14% melebihi target nasional.

Penurunan angka stunting, lanjutnya, merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya Dinas Sosial PPKBPPPA dan Dinas Kesehatan saja. Sonny mengimbau stunting bisa ditanggulangi secara komprehensif, melibatkan seluruh stakeholder dari  hulu ke hilir. terang Sonny.

Tetap kita lakukan intervensi melalui kegiatan di Posyandu, pemberian makanan tambahan. Lalu dari hulunya, pembekalan dan sosialisasi, diseminasi, pemberian vitamin tambah darah kepada remaja putri, sehingga tumbuh sehat, lanjutnta.

Adapun Kepala Dinas Sosial PPKBPPPA, Drs. Osman Bin Nur, M.Si mengatakan, memperhatikan kesehatan ibu sejak dini sangatlah penting. Edukasi pendewasaan usia pernikahan perlu diketahui yaitu perempuan pada usia minimal 21 tahun dan pria 25 tahun.

“Ini merupakan bagian dari pencegahan stunting. Menjaga pola hidup sehat sejak remaja dapat mencegah stunting dari hulu. Remaja putri dapat mengonsumsi tablet tambah darah sebanyak satu tablet per minggu. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, serta menerapkan pola makan  gizi seimbang,” tuturnya.  

 


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : melatisan

Tag :#pencegahan stunting #Pemkab Limapuluh Kota

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com