HOME LANGKAN TAMBO

  • Senin, 20 Januari 2025

Nilai Gotong Royong Dalam Tradisi Minangkabau

Nilai Gotong Royong dalam Tradisi Minangkabau

Oleh : Andika Putra Wardana

Nilai penting gotong royong menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Minangkabau. Dalam bahasa lokal, gotong royong sering disebut "manunggal sakato", yang merujuk pada semangat kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Berbagai aspek kehidupan memiliki prinsip ini, seperti acara adat dan aktivitas sehari-hari.

Proses mendirikan Rumah Gadang adalah contoh gotong royong. Kegiatan ini melibatkan banyak orang dari masyarakat Minangkabau. Para pria biasanya mengerjakan pekerjaan fisik seperti memotong kayu dan membangun struktur, sementara para wanita menyediakan makanan bagi pekerja. Dalam proses ini, semua dilakukan berdasarkan rasa tanggung jawab bersama dan tidak ada sistem upah.

Dalam acara adat seperti pernikahan atau pengangkatan penghulu, seluruh keluarga dan tetangga saling membantu menyiapkan makanan, menghias, dan menyambut tamu. Ini dikenal sebagai gotong royong. Karena semua orang bekerja secara sukarela, tidak ada beban yang dirasakan.

Selain itu, nilai gotong royong sangat terasa dalam kegiatan pertanian. Masyarakat bekerja sama menanam padi atau memanen hasil ladang melalui sistem bergiliran yang disebut "barantai". Sistem ini tidak hanya meringankan beban kerja, tetapi juga mempererat hubungan sosial.

Tradisi ini juga berlaku dalam menjaga keamanan desa melalui patroli malam. Setiap warga laki-laki bergiliran memastikan keamanan lingkungan. Hal ini mencerminkan rasa saling melindungi antar warga.

Tetapi modernisasi menghalangi kelestarian nilai gotong royong. Semangat kolektif ini mulai digusur oleh gaya hidup individualistis, kesibukan, dan kemajuan teknologi. Sekarang ada mesin atau layanan yang menggantikan beberapa aktivitas yang memerlukan kerja sama, yang mengurangi interaksi sosial.

Pendidikan dan kegiatan komunitas harus dilakukan untuk melestarikan tradisi ini. Sangat penting untuk mengajarkan generasi muda nilai gotong royong, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Kerja bakti, misalnya, juga dapat membantu memperkuat kebersamaan.

Gotong royong bukan sekadar kerja sama, itu adalah bagian dari budaya Minangkabau yang mengutamakan persatuan dan solidaritas. Agar tetap relevan di tengah perubahan zaman, standar ini harus dijaga.


Wartawan : Andika Putra Wardana
Editor : melatisan

Tag :#Minangkabau #Tradisi

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com