HOME BIROKRASI KOTA PAYAKUMBUH

  • Selasa, 12 Mei 2020

Mulanya 14, Sekarang 11 Pengidap Positif Covid-19 Di Payakumbuh

Sejumlah pejabat yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid19 Payakumbuh
Sejumlah pejabat yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid19 Payakumbuh

Payakumbuh (Minangsatu) - Terhitung sudah empat hari di Kota Payakumbuh tidak ada penambahan kasus positif virus corona (Covid-19). Namun ternyata ada penambahan satu kasus baru dari hasil tracking Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh, dan dikarenakan warga tersebut memegang KTP Limapuluh Kota, maka penanganannya diserahkan ke Pemkab. 

"Kasus kita sebenarnya kemaren sudah 14 positif, namun karena 3 warga yang positif ber-KTP Kabupaten Limapuluh Kota, maka datanya pindah masuk ke Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Limapuluh Kota," kata Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Payakumbuh dalam hal ini Wali Kota Riza Falepi melalui Kadis Kesehatan dr. Bakhrizal bersama Asisten III Amriul Dt. Karayiang dan Kadis Kominfo Jhon Kenedi, Selasa (12/5).

Lebih jauh Bakhrizal menyampaikan sampai hari ini tidak ada penambahan positif di Payakumbuh, kasus masih bertahan di angka 11 positif Covid-19 yang sebelumnya sudah 13 kasus dan diserahkan ke Pemkab Limapuluh Kota sebanyak dua kasus, namun ada lagi penambahan satu kasus dan ternyata yang bersangkutan juga berKTP Limapuluh Kota. 

Kendati Payakumbuh sudah menjadi central kasus untuk Kabupaten Limapuluh Kota dan Agam, upaya yang dilakukan Pemko adalah pelaksanaan traking kasus Covid-19 di Payakumbuh yang tergolong cepat, setiap hari semua orang yang kontak dengan pasien positif diambil sampelnya untuk di tes Swab.

"Kita selalu bergerak cepat, hampir 50 orang kita ambil sampelnya perhari. Kalau di daerah lain, traking dan pressing dari keluarga inti saja," kata Bakhrizal.

Bakhrizal menyebutkan Pemko ingin mendahului kasus positif, artinya dengan kondisi seperti ini berharap penyebaran dapat di stop dan tak ada lagi kasus positif, kalau bisa kasusnya menurun.

"Jumlah Swab kita sudah diambil 700 lebih, sebagian belum keluar, di labor Unand masuknya sampel sampai ribuan, maka kita menunggu, kalau ada Swab kita yang positif saya pasti langsung ditelpon untuk diberi tahu," ujar Kadis yang akrab disapa Pak Bek ini.

Disisi lain, yang manjadi persoalan adalah seandainya, stop kasus di Kota Payakumbuh apakah akan sukses dan berhasil?

Dijelaskan Bakhrizal dari sisi lain bisa begitu, namun dari sisi yang satunya lagi dengan konsep epidemiologi, saat ini proses penularan belum berakhir, baik di dalam maupun luar kota.

"Penularan di dalam kota kita serius mengantisipasi dengan sedemikian rupa, sedangkan penularan di luar kota yang mereka tidak terlalu serius menanganinya, ini yang kita takutkan. Lantas ketika suatu saat kasus tersebut dari luar kota masuk dan dia kontak dengan semua orang, kita akan menghadapi gelombang kedua," terang Bakhrizal.

Ini yang ditakutkan karena ini yang menjadi persoalan besar. Bila di dalam Payakumbuh sukses namun kasus diluar tidak bisa membendungnya maka akan sia-sia kerja selama ini, karena Payakumbuh akan kembali kepada awal kasus dengan munculnya klaster baru.

"Penanganan penyakit ini harus dalam satu  kawasan epidemiologis, bukan tatanan wilayah administrasi lagi. Berbicara epidemiologi, mengukur tingkat kekontakan, tingkat perjalanan person terhadap semua wilayah. Dengan konsep PSBB kita, konsep epidemiologi tidak terbatas Payakumbuh saja. Artinya harus serius seluruhnya, satu saja kota/kabupaten tidak menangani dengan baik, maka persoalan baru akan muncul," ungkap Bakhrizal.


Wartawan : Fegi AP
Editor : sc.astra

Tag :#payakumbuh #updatecovid19

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com