HOME BIROKRASI KOTA PADANG PANJANG

  • Selasa, 21 November 2023

Minggu Ke Tiga November, IPH Padang Panjang Berfluktuasi Sedang Di Angka 3,680 Persen

Suasana Zoom Meeting Pemko Padang Panjang dengan Kemendagri, Senin (20/11/2023) kemaren, di ruang Balai Kota setempat.
Suasana Zoom Meeting Pemko Padang Panjang dengan Kemendagri, Senin (20/11/2023) kemaren, di ruang Balai Kota setempat.

Minggu ke Tiga November, IPH Padang Panjang Berfluktuasi Sedang di Angka 3,680 Persen

Pd.Panjang.(Minangsatu) - Masuki Minggu ke tiga November. Indek Perkembangan Harga  (IPH) di Kota Padang Panjang, berdasarkan  data dari  Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, berada pada angka minus sebesar 3,680%,  atau berfluktuasi sedang.

Hal tesebut disampaikan Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga,  usai mengikuti Rakor Evaluasi Inflasi Bersama Kemendagri via Zoom Meeting, Senin (20/11/2023) kemaren.

Ditambahkannya, adapun komoditi utama berkontribusi untuk fluktuasi, yakni,  cabai merah dan bawang merah kini tengah mengalami kenaikan, terang Putra.

Diungkapkan Putra, pada minggu ketiga ini secara umum harga 51 komoditi relatif stabil. Namun,  fluktuasi terjadi pada 12 komoditi, dan juga ada 10 komoditas mengalami kenaikan harga,  serta tujuh komoditas mengalami penurunan harga.

Komoditas utama mengalami kenaikan harga,  yaitu, gula pasir sebesar Rp1.000 (5,88%), daging ayam broiler Rp125 (0,51%), cabai rawit Rp625 (0,90%), cabai merah Rp7.000 (10,09%), bawang merah Rp125 (0,40%), kacang kedelai Rp250 (1,89%) dari harga biasanya, ungkapnya.

Sedang  komoditas utama  mengalami penurunan harga, lanjut Putra, di antaranya beras kualitas I sebesar Rp125 (-0,73%), beras kualitas II sebesar Rp188 (-1,16%), beras kualitas III Rp375 (-2,44%) serta bawang putih Rp500 dari Rp34.125/kg menjadi Rp33.625/kg.

Namun demikian, juga ada komoditas utama lain relatif stabil. Antara lain, daging sapi Rp142.500/kg, telur ayam ras Rp28.000/kg, minyak goreng curah stabil pada harga Rp15.000/kg serta ikan kembung Rp65.000/kg, tukuknya.

Untuk pengendalian inflasi,  pihaknya akan merancang Gerakan Tanam Cabai di pekarangan, dan di KWT-KWT (kelompok wanita tani-red) yang aktif, dengan memperhitungkan masa tanam. Tujuannya, supaya produksi cabai di Padang Panjang dapat berkesinambungan. Sedang Derta Pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT), itu  untuk upaya pengendalian inflasi, paparnya.

Selain itu, kita juga mendorong operasi pasar setiap Jumat, khususnya di Pasar Pusat Padang Panjang. Termasuk keberadaan  Warung Sembako murah. Termasuk keberlanjutan kerja sama Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM) dengan Bulog dan Koperasi Serambi Mekkah.

“ Kalau bisa outlet operasi pasar juga ditambah oleh Disperdakop UKM bekerja sama dengan OPD lain,” tandas Putra.  


Wartawan : Asril Dt Pangulu Batuah
Editor : melatisan

Tag :#Zoom Meeting #Pemko Padang Panjang #Kemendagri

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com