HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA
- Senin, 18 Desember 2023
Menyingkap Sejarah PDRI Ketika Beristana Di Sungai Dareh Dharmasraya

Menyingkap Sejarah PDRI Ketika Beristana di Sungai Dareh Dharmasraya
Part 2 (Habis)
Disiarkan oleh: Syaiful Hanif.
Dharmasraya (Minangsatu) - Kabupaten Dharmasraya gelar pesta rakyat dalam rangka memeriahkan 75 tahun Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Kegiatan bertemakan " Suara Dari Rimba Raya, " Itu akan dihadiri langsung oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bersama Cania Salsabila sebagai Host, serta Uda Rio sebagai Content Creator.
Kegiatan itu, akan berlangsung dihalaman kantor Bupati setempat, yang dimeriahkan oleh group seni ternama yakni "Darak-Badarak." Sekira pukul 19.00 Wib, Selasa (19/12/23).
"Mari kita saksikan beramai-ramai, dan kita meriahkan peringatan 75 tahun PDRI, yang memiliki bajibun sejarah, dengan Nagari Sungai Dareh, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, " Ajak Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Selama empat hari petinggi Negara PDRI mulai dari Syafruddin Prawiranegara, sebagai Presiden PDRI, Tengku Moh Hasan Wakil Ketua PDRI, dan Lukman Hakim, menjabat Menteri Keuangan sekaligus Menteri Kehakiman PDRI, serta rombongan pejuang berkantor, dan menginap di pasengrahan Sungai Dareh. Saat ini gedung peristirahatan mereka tersebut, masih dipakai sebagai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Dharmasraya.
Singkat cerita, keberadaan petinggi PDRI tersebut tercium juga oleh pihak Belanda. Sehingga rombongan memutuskan untuk berpindah lokasi persembunyian. Sasarannya, kampung Bidar Alam berada diwilayah Solok Selatan. Setelah berkompromi dan melakukan musyawarah dengan para tokoh serta pendekar dan guru Silek Pangian Rantau Batanghari berada di Sungai Dareh.
Hasil kesepakatan tersebut, sesegera mungkin rombongan bertolak dari Nagari Sungai Dareh menuju kampung Bidar Alam. Sesuai kesepakatan, rombongan dipecah menjadi tiga bagian. Dua kelompok bergerak melalui jalan darat, dan satu rombongan menelusuri Sungai Batanghari. Perjalanan rombongan dari Sungai Dareh menuju Bidar Alam disepakati pada tanggal 3 Januari 1949.
Adapun Rombongan dipimpin Syafruddin Prawiranegara bertolak dari pasingrahan Sungai Dareh Menuju Bidar Alam, melalui aliran Sungai Batanghari. Sedangkan rombongan dipimpin Tengku Moh. Hasan memilih lewat jalur darat. Sedangkan rombongan dipimpin Lukman Hakim memilih jalan memutar, melintasi jalan lewat Muaro Bungo.
Dari sejarah disampaikan oleh salah seorang tokoh masyarakat Nagari Sungai Dareh Alm Engku Mudo Taib, kepada penulis semasa hidupnya pada tahun 2015 silam. Menyebutkan bahwa seluruh rombongan berhasil sampai di Bidar Alam dengan selamat, tanpa ada halangan dan rintangan.
![]() |
Menurutnya, rombongan PDRI saat melintasi rimba belantara menuju Bidar Alam tersebut, selalu dikawal oleh Harimau. Walaupun dalam kontek kekinian, banyak yang mengatakan sebuah cerita halusinasi. Namun hal itu, sebuah kenyataan.
Karena Harimau yang mengikuti rombongan tersebut, sengaja diutus oleh Guru Besar Silek Pangian Rantau Batanghari Nagari Sungai Dareh untuk mengawal dan melindungi rombongan hingga sampai ke Bidar Alam.
Sebutnya, bahwa guru besar Silek Pangian Rantau Batanghari tersebut, mampu berkomunikasi dengan Harimau, serta beberapa jenis binatang buas lainnya. Sehingga dia memerintahkan Harimau agar menjaga rombongan selama dalam perjalanan.
Alm Engku Mudo Taib juga menjelaskan, bahwa rombongan Syafruddin Prawiranegara bertolak dari Pasingrahan Sungai Dareh menuju Bidar Alam memilih jalan di Sungai Batanghari. Bahkan mereka seringkali beristirahat di pondok ladang milik warga yang berada di pinggir sungai.
Selama istirahat, rombongan selalu melihat Harimau berada tidak jauh dari lokasi mereka beristirahat. Memang pada awalnya rombongan merasa takut, namun melihat tindak tanduk, dan perilakunya saat itu, rasa cemas dan ketakutan rombongan langsung hilang. Setelah sampai dengan selamat di Bidar Alam, rombongan tidak lagi melihat keberadaan Harimau tersebut.
Adapun Rombongan dipimpin Tengku Moh Hasan juga mengalami kisah serupa. Disepanjang jalan, mereka selalu melihat Harimau, bahkan lebih dekat dengan rombongan. Diperkirakan berjarak 10 sampai 15 meter. Ketika rombongan berhenti, Harimau tersebut juga ikut berhenti. Ketika rombongan berjalan, harimau tersebut juga ikut berjalan. Begitu seterusnya, hingga rombongan sampai ke Bidar Alam dengan selamat.
Sedangkan rombongan dipimpin Lukman Hakim memilih jalan memutar, melintasi jalan lewat Muaro Bungo juga bernasib sama. Selama di perjalanan mereka juga dikawal oleh Harimau dan Gajah. Hingga sampai di Bidar Alam, tidak satupun rombongan terluka, ataupun diserang oleh musuh.. Baik manusia, maupun binatang buas, jelas Alm Engku Mudo Taib.
Ia juga menambahkan, bahwa kisah perjalanan ketiga rombongan PDRI ini, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sungai Dareh, maupun pejuang PDRI saat itu. Namun sekarang sudah memudar, karena tokoh masyarakat menyimpan sejarah tersebut sudah tidak ada lagi. Apabila tidak di bukukan, tentu akan hilang ditelan masa, serta perkembangan zaman. Untungnya, tugu juang PDRI masih berdiri kokoh di Nagari Sungai Dareh. Sehingga sejarah masih terukir di benak masyarakat setempat. Minimal generasi muda, serta para sejarawan bisa bertanya, tentang keberadaan tugu tersebut.
Semoga kedepan, sejarah para tokoh dan Nagari Sungai Dareh, dengan PDRI tidak memudar ditelan masa. Sehingga sejarah perjuangan dalam mendirikan bangsa dari sudut kampung ini dapat menjadi legenda dan dihargai oleh pemerintah. Pesan terakhir dari Alm Engku Mudo Taib, yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Sawahlunto Sijunjung, semasa Zaman Orde Baru tahun 80 an itu.
Editor : melatisan
Tag :#Sejarah PDRI #Sungai Dareh Dharmasraya
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KAK CACA BAK SELEBRITIS BERADA DI TENGAH PENGGEMAR
-
ANNISA SUCI RAMADHANI IKUTI UPACARA PERINGATAN HUT KABUPATEN DHARMASRAYA KE-21
-
RAYOLA HIBUR MASYARAKAT DIMALAM RESEPSI HUT KABUPATEN DHARMASRAYA KE-21
-
BUPATI-WAKIL BUPATI DHARMASRAYA TERPILIH PERIODE 2025-2030 ANJANGSANA KE MAKAM BUPATI PERTAMA
-
PULUHAN RIBU MASYARAKAT HADIRI KONSER GROUP BAND TIPE-X DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HUT DHARMASRAYA KE-21
-
MELARANG BERDAGANG BUKU DI SEKOLAH ITU BERAT
-
KOMPLET, SIP PAKE TELOR
-
BERSYUKUR MASIH NOMOR DUA
-
PERAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN RANDAI MINANGKABAU
-
BANGUN DUNIA ANAK YANG PENUH WARNA TANPA LAYAR