HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA
- Kamis, 31 Maret 2022
Mengungkap Tabir Perjalanan Wartawan Bersatu Dharmasraya Dalam Rangka Sharing Informasi Ke Kota Medan Dan Serdang Bedagai - Part 3 (Tiga)

Oleh : Syaiful Hanif
Medan (Minangsatu) - Kembali kita telusuri perjalanan wartawan bersatu yang diiringi langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dharmasraya ke Kota Medan, dan Serdang Bedagai. Sesuai dengan tulisan sebelumnya pada Part 2, rombongan sudah berada di Istana Maimoon.
Singkat cerita, setelah selesai melihat dan membeli beberapa sovenir, rombongan kembali menuju Bus. Memang naas bagi salah seorang kawan kita. Tentu perlu juga kita rahasiakan namanya, demi menjaga kode etik jurnalistik, maka kita tulis saja namanya Sibadu. (Hehehehe).
Setelah selesai membeli sovenir, dan beberapa "Galokok" alias oleh-oleh untuk keluarga di rumah, Sibadu merasa senang, hati berbunga alang kupalang. Melenggok jalannya membawa tentengan belanjaan, bak model sedang memperagakan busana.
Ketika hati sedang berbunga, bagaikan remaja kasmaran hendak mendatangi gebetan, Sibadu tidak menghirauian kiri dengan kanan, jalan mendudu saja. Dari sana pula kejadian naas itu berawal. Sibadu terpekik, meraung bagaikan orang kesurupan. Karena barang belanjaannya di rebut oleh Dua ekor Beruk besar.
Kantong kresek berisikan baju bermerek Medan itu, serta beberapa sovenir dikoyak. Isinya berantakan. Sontak saja Sibadu ingin merebut kembali belanjaannya. Namun Beruk tetap mempertahankan barang rampasannya sembari menganga menampakan taring.
Melihat teman sedang mendapat musibah. Seluruh wartawan bersatu langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) untuk memberikan bantuan. Bahkan Kadis Kominfo Dharmasraya juga turut turun tangan.
Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk mendapatkan belanjaan Sibadu dari tangan Beruk tersebut. Namun usaha belum juga membuahkan hasil.
Berselang 30 menit sejak kejadian awal, Beruk akhirnya takkuk juga. Satu persatu belanjaan Sibadu dapat di selamatkan. Walaupun baju baru tersebut, sudah kotor semua, dan ada juga yang koyak.
"Untung diantara kita ada pawang Beruk. Kalau tidak, tentu baju baru kawan kita ini, sudah dipakai semua oleh Beruk, " Kelakar Habibi, sembari terbahak-bahak disambung gelak tawa Guspira serta kawan-kawan yang lain. Benar-benar sakit perut menahan ketawa, ulah kelakar kawan-kawan.
Tentunya jejadian ini, dapat diambil hikmahnya bagi kita semua. Jadikan sebuah pembelajaran berharga, bagi kita. Karena perbuatan berlebihan dan senang maupun gembira yang berkebihan akan membawa petaka bagi diri. Sebab kita akan alpa dari kehati-hatian. Apalagi antara senang dan susah, gembira dan sedih sangat dekat, tidak sampai selembar koran.
Dipersingkat saja, rombongan kembali ke penginapan untuk beristirahat. Menjaga kondisi badan supaya Vit agar kegiatan selanjutnya dapat diikuti dengan baik dan konsentrasi.
Keesokan hari, selesai sarapan di tempat penginapan. Rombongan kembali akan melanjutkan kunjungan. Naas nya, mobil Bus terhalang oleh beberapa kendaraan terparkir di badan jalan.
Bagaikan orang demo, semuanya keluar dari Bus. Karena belum juga bisa keluar. Jam sudah menunjukan pukul 10.00 wib. Jadwal pertemuan sudah molor 1 jam. Disini pula taring wartawan bersatu keluar. Lebih tajam dari taring beruk yang merampas baju Sibadu. Bedanya tidak melukai, dan mengoyak. Bagai mana kisah selanjutnya?. Mari kita simak dalam sesi berikutnya.*
Editor : Benk123
Tag :#dharmasraya
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
SETENTANG JALINSUM RUSAK PARAH DI WILAYAH DHARMASRAYA, SATKER PJN II SUMBAR BERALASAN KARENA KETERBATASAN ANGGARAN
-
SATKER PJN II, DAN PPK 2.2 BINA MARGA SUMBAR DINILAI LAMBAN MENANGANI PERBAIKAN JALAN NASIONAL
-
PT X DAREH PENUHI CSR PERUSAHAAN MELALUI PEMBANGUNAN FASUM
-
CV KALIDAREH BATANG HARI MEMBAWA DAMPAK EKONOMI BAGI MASYARAKAT MUARO MOU
-
PJN 2.2 DINALAI LEMAH PENGAWASAN AKIBATKAN JALINSUM PENUH LOBANG MENGANGA
-
DATANGLAH KE RANAH MINANG
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI