- Minggu, 2 Februari 2025
Membaca Simbol Dalam Ukiran Rumah Gadang

Membaca Simbol dalam Ukiran Rumah Gadang
Oleh: Andika Putra Wardana
Minangkabau adalah suku yang kaya akan budaya. Salah satu nya adalah rumah adaatnya yaitu Rumah Gadang. Pada rumah gadang terdapat banyak ukiran-ukiran indah yang bukan hanya sekadar hiasan saja, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai masyarakat Minangkabau yang kaya. Setiap motif dalam ukirannya menyimpan makna mendalam yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan tradisi.
Dalam ukiran sebuah rumah gadang, terapat macam-macam motifnya, tapi artikel ini akan membahas 5 dari motifnya yang paling terkenal yaitu sebagai berikut:
1. Siriah Gadang
Salah satu motif yang sering ditemui adalah motif Siriah Gadang, yang melambangkan kerukunan dan persatuan. Motif ini terinspirasi dari daun sirih, simbol penting dalam adat Minangkabau yang sering digunakan dalam upacara adat yang mengajarkan pentingnya saling mendukung dalam kehidupan.
2. Pucuak rabuang
Motif lain yang tak kalah menarik adalah Pucuak Rabuang, yang menggambarkan filosofi hidup manusia. Tunas bambu muda (pucuak rabuang) menunjukkan bahwa setiap tahap kehidupan, mulai dari muda hingga tua, harus bermanfaat bagi orang lain. Polanya yang mengarah ke atas juga melambangkan tekad tinggi untuk mencapai cita-cita.
3. Itiak Pulang Patang
Selain itu, terdapat pula Motif Itiak Pulang Patang, yang mengajarkan pentingnya kecukupan dan tidak berlebihan. Motif ini menggambarkan kebiasaan itik yang kembali ke kandang pada sore hari setelah kenyang tanpa mengambil lebih dari yang diperlukan.
4. Aka Cino
Ada juga motif Aka Cino yang melambangkan kegigihan dan keuletan dalam menjalani sebuah kehidupan. Filosofinya mencerminkan sifat dinamis masyarakat Minangkabau dalam memenuhi kebutuhan hidup.
5. Kaluak Paku
Terakhir, Motif Kaluak Paku, yang diambil dari bentuk sulur pakis, melambangkan kebijaksanaan dalam bertindak. Kebijaksanaan dalam bertindak merupakan hal yang sangat perlu, karena jika kita gegabah maka akan menimbulkan Malapetaka sendiri kebadan kita. Filosofi “alam takambang jadi guru” diwujudkan dalam pola ini yang mengajarkan masyarakat Minang untuk belajar dan menghargai alam.
Secara keseluruhan, ukiran di Rumah Gadang didominasi oleh motif flora, fauna, dan elemen geometris yang merepresentasikan harmoni dengan alam. Warna-warna alami dari tumbuhan seperti kunyit dan pinang menambah nilai estetika dan kearifan lokal pada ukiran-ukiran tersebut.
Melalui ukiran-ukiran ini, Rumah Gadang tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap detail ukiran mengingatkan kita akan pentingnya kerukunan, kebijaksanaan, dan hubungan harmonis dengan alam. Maka dari itu kita harus menghargai dan menjaga setiap budaya-budaya Minangkabau agar kelestariannya tetap terjaga.
Editor : melatisan
Tag :#Budaya #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PERAN ADAT DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MINANG
-
TARIAN ANAK NAGARI: EKSPRESI SENI BUDAYA MINANGKABAU
-
CERITA RAKYAT MINANGKABAU YANG MELEGENDA
-
"KEMENAKAN DALAM MINANGKABAU: PILAR ADAT YANG TAK TERGANTIKAN"
-
PERIBAHASO MINANG DALAM PERSPEKTIF ISLAM: BARAJA DARI SUREK AR-RA’D AYAT 11
-
KOMPLET, SIP PAKE TELOR
-
BERSYUKUR MASIH NOMOR DUA
-
PERAN PEMUDA DALAM MELESTARIKAN RANDAI MINANGKABAU
-
BANGUN DUNIA ANAK YANG PENUH WARNA TANPA LAYAR
-
MUSYAWARAH DI KUBONG TIGO BALEH MELAHIRKAN KESEPAKATAN ADAT BAGI ALAM MINANGKABAU