HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN PESISIR SELATAN
- Minggu, 28 Januari 2018
Masalah Nelayan Air Haji- Bungasan Menemui Titik Terang

PESSEL (Minangsatu) - Solusi dari permasalahan masyarakat Air Haji dengan masyarakat Bungasan telah menemui titik terang. Para nelayan yang memakai alat tangkap hamparan dasar (pukat harimau) akan didata oleh pihak pemkab Pesisir Selatan, sebagai data untuk penggantian alat tangkap dengan yang dibolehkan sesuai undang-undang.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit pada temu ramah dengan masyarakat Air Haji, di Masjid Nurul Islam, di jorong Tanjung Kandis Kampung Labuhan tangah Air Barat, Kecamata Lenggosari Baganti, Pesisir Selatan, Jum'at (26/1/2018).
Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Kelautan dan Perikanan Ir. Yosmeri, Danlantamal, Dandim, Kadis Kelautan dan Perikanan Pemkab. Pesisir Selatan, Ir. Nofilinda, beberapa OPD dilingkungan Pemkab Pessel, Waligari Air Haji Barat dan Walinagari Muaro Kandi, tokoh masyarakat.
Wagub Nasrul Abit lebih lanjut mengharapkan, setiap masyarakat agar menahan diri dan tidak terpengaruh dengan isu - isu pada media sosial (medsos) yang tidak benar dan sering mencari sensasi semata, tanpa mempertimbangan kebaikan bagi masyarakat.
Ditegaskan, berbagai pihak akan turunkan dalam penyelesaikan persoalan yang dihadapi warga Air Haji dan Bungasan yang sudah ada sejak tahun 2006. “ Kini sudah ada kesempakatan -sepakatan yang mesti dilaksanakan,” ujarnya.
Selain itu, Wagub Sumbar mengajak masyarakat agar mengikuti aturan perundang-undang yang berlaku. Alat nelayan seperti Pukat harimau, merupakan alat tangkap yang merusak biota laut dan juga merusak trumbu karang. Hal itu dilarang digunakan dan seharusnya kita taati. Tidak zamannya lagi bela-bela terhadap yang bertentangan dengan aturan hukum.
“Pihak penegak hukum akan menindak siapa saja nelayan yang melakukan pelanggaran penangkapan ikan, dengan tegas dan tidak pandang bulu, “ tegas Nasrul Abit.
Wagub juga menyampaikan, mari kita bangun keharmonisan hidup ditengag-tengah masyarakat terutama Air Haji dan Bungasan untuk kesejahteraan hidup yang lebih baik nantinya.
Kita tidak akan dapat hidup tenang dan bahagia jika kita masih terlibat persoalanan dan dendam yang tak terselesaikan, membuka diri saling memaafkan merupakan sebuah sikap terpuji yang di sukai Allah SWT.
Mari kita bangun kehidupan yang lebih di Sumatera Barat dalam upaya memajukan dan mensejahterakan hidup masyarakat yang lebih baik lagi dimasa datang, seru Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.
Kadis Kelautan Perikanan Sumbar Ir. Yosmeri juga menegaskan, tidak ampun lagi bagi nelayan yang memakai alat tangkap yang merusak biota laut dan keberadaan trumbu karang. Bagi yang melanggar akan diproaes hukum dan diberikan hukum dipenjarakan.
Karena itu diharapkan semua masyarakat nelayan untuk mematuhinya dengan baik, karena semua ini untuk kelangsungan kelestarian hidup lingkungan laut di wilayah Sumatera Barat, himbaunya.
Sementara kadis Perikanan Pessel Nofilinda menyampaikan akan melakukan pendataan para nelayan yang memakai alat tangkap hamparan dasar, yang nanti akan diberikan bantuan alat tangkap yang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. Bantuan ini akan diberikan kepada semua masyarakat yang terdata, sexara serentak dari dana terbagi 50 persen masing Pemprov Sumbar dengan Pemkab Pesisir Selatan di tahun 2019 nanti.
[ relis/ batuah ]
Editor :
Tag :#Wagub Nasrul Abit #Aie Haji #Bungasan
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
ANGGOTA BAWASLU SUMBAR, M. KHADAFI INGATKAN BAWASLU PESSEL FOKUS TINGKATKAN PUBLIKASI DAN PENGAWASAN PDPB
-
RESMI, BAWASLU PESSEL TERIMA SK SAKA ADHYASTA PEMILU DARI KWARCAB 0301 PRAMUKA PESSEL
-
OPTIMALKAN PUBLIKASI, BAWASLU GELAR PELATIHAN FOTOGRAFER/VIDEOGRAFER
-
MASHUDI: RESMI LANTIK PENGURUS PWI KOTA TANGERANG PERIODE 2025-2028
-
PEMPROV SUMBAR SALURKAN 534 KG BERAS DAN KEBUTUHAN LOGISTIK UNTUK WARGA TERDAMPAK BANJIR DI PALANGAI GADANG
-
KONFLIK POLITIK DI INDONESIA: CERMIN KETEGANGAN SOSIAL ATAU KEGAGALAN DEMOKRASI?
-
UPAYA MELINDUNGI BAHASA ABORIGIN DI TENGAH ARUS GLOBALISASI
-
SEPAK TERJANG BUPATI ANNISA: MEMBANGUN PERADABAN DHARMASRAYA LEWAT PENDIDIKAN
-
DARI SUMATERA BARAT UNTUK INDONESIA: 80 TAHUN SUMATERA BARAT (1 OKTOBER 1945 - 1 OKTOBER 2025)
-
TENSI POLITIK OLAHRAGA NAIK JELANG MUSORPROV KONI SUMBAR, UPAYA INTERVENSI MENGKRISTAL