HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN SIJUNJUNG

  • Kamis, 27 Desember 2018

Masa Libur, Muaro Sijunjung Lengang

Wabup Sijunjung Arrival Boy
Wabup Sijunjung Arrival Boy

Sijunjung(minangsatu)-- Memasuki masa libur, seperti natal dan tahun baru, bahkan suasana lebaran, kawasan pusat ibu kabupaten Sijunjung, Muaro dan sekitarnya selalu terasa lengang. Tak ayal fenomena itu berpengaruh terhadap perkembangan ibukota yang sangat stagnan. Malah juga berdampak terhadap toko-toko/kedai yang ada banyak yang tutup.

Pantauan di lapangan suasana cukup terasa mewarnai saentro nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Padahal Muaro adalah daerah spesifik yang notabene merupakan daerah pusat pemerintahan yang dilengkapi gedung perkantoran pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BUMD dan swasta. Dalam masa-masa liburan yang terlihat hanya warga setempat yang sibuk dengan aktivitas rutin, maupun berbagai kegiatan keseharian mereka. 

Seperti yang disebutkan, Hen (57), salah seorang warga Muaro yang berdomisili di pusat kabupaten setempat, sepinya Muaro Sijunjung di hari hari libur, disebabkan mayoritas warga terdiri dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), yang banyak bepergian ke luar daerah, berlibur, serta keperluan lainnya seperti pulang kampung.

"Begitu liburan datang  Muaro Sijunjung selalu terasa sepi, masyarakat banyak pergi ke luar daerah," ujar Hen.

Selaku masyarakat daerah, ia sangat prihatin melihat dinamika ini, kedepannya ia berharap para pengambil kebijakan perlu melahirkan terobosan-terobosan secara tepat.  Bagaimana supaya daerah Muaro juga dapat punya gairah meski di hari libur, dan roda perekonomian masyarakat senantiasa tetap berputar.

Senada dengan Hen, Anwar, salah seorang pedagang konveksi di pinggir jalan lintas Muaro, mengaku suasana sepi selalu terjadi dikala musim libur. Maka setiap masa libur tiba, Anwar cenderung memilih menutup kiosnya. Kalaupun tetap dibuka, hanya akan berhabis waktu saja.


Menyikapi hal itu, kendatipun Pemkab Sijunjung, telah mencoba menbuat berbagai terobosan, menghidupkan sektor kepariwisataan dengan mempromosikan Obyek Wisata Geopark Silokek di Nagari Silokek, Perkampungan Adat di Nagari Sijunjung dan Penginapan Hotel Sahid, ternyata masih belum mengubah geliat suasana ibukota.


Dari tiga ikon wisata yang telah ada itu, belum ada tanda tanda membawa perubahan ataupun menambah kunjungan, atau setidaknya membuat pusat kabupaten semarak disaat hari hari libur.

"Alun ado urang dari lua manginap di Hotel Bukik Gadang, bisuaknyo manikmati alam Muaro dan sekitarnyo saat hari libur," sebut Anwar.


Terkait fenomena itu, Wakil Bupati Sijunjung, H. Arival Boy, ketika bincang bincang saat minum kopi pagi di salah satu warung minuman di Muaro, tidak menampik hal itu. Saat ini ia sedang berupaya dengan melibatkan seluruh SKPD dan perangkat daerah yang ada di pusat kabupaten setiap Sabtu mengikuti program Car Free Day di jalan utama mulai dari depan Gedung Kantor Bupati sampai Simpang SMAN 1.


Disepanjang jalan itu setiap pagi Sabtu, sampai pukul 10.00 Wib berbagai aktifitas berjalan tanpa ada kendaraan yang lalulalang. Instansi terkait mengurai lalulintas untuk sekian jam ke jalur alternatif, sehingga kegiatan semua masyarajat bersama ASN, BUMN, BUMD, OPD, FORKOPIMDA PEMDA berbaur dan di pinggir jalan akan dihiasi oleh pedagang makanan dan minuman.

"Kalau ini terlaksana di ibukota kabupaten, masyarakat dan semua elemen akan merasakan indahnya pusat kabupaten," harap Wabup.

Disepanjang jalur itu ujar mantan aktifis ini, berbagai kegiatan berbaur, ada yang jalan santai, meraton, senam kebugaran, basket, futsal ataupun bolakaki mini, pendek kata apa saja bentuk kegiatan muncul dipagi itu. Usai aktifitas, peserta yang haus atau lapar bisa memilih jajan yang di jual oleh masyarakat. Kapan perlu ada pula stand konfeksi dengan latar geopark atau rumah gadang perkampungan adat. (S.Caniago)


Wartawan : te
Editor :

Tag :Pemkab Sjj

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com