HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN DHARMASRAYA

  • Selasa, 29 Maret 2022

Kisah Perjalanan Wartawan Bersatu Dharmasraya Dalam Rangka Sharing Informasi Ke Kota Medan Dan Serdang Bedagai - 1 (satu)

Rombongan Wartawan Bersatu Dharmasraya didampingi langsung kepala Dinas Kominfo Dharmasraya Rovanly Abdams beserta staf lainnya saat istirahat makan di salah satu rumah makan  berada di Toba Sumatera Utara.
Rombongan Wartawan Bersatu Dharmasraya didampingi langsung kepala Dinas Kominfo Dharmasraya Rovanly Abdams beserta staf lainnya saat istirahat makan di salah satu rumah makan berada di Toba Sumatera Utara.

Oleh : Syaiful Hanif

Dharmasraya (Minangsatu) - Puluhan orang jurnalis tergabung dalam wartawan bersatu Dharmasraya, sambangi Dinas Komunikasi dan informasi (Kominfo) Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan dimotori oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Dharmasraya Drs. Rovanly Abdams, M.Si, tersebut berlangsung selama 5 hari, di mulai sejak hari Minggu (27/3/22). 

Adapun selama perjalanan lewat darat dilaksanakan saat itu, banyak kenangan dan kejadian kocak terjadi saat menuju Kota Medan. Ditambah dengan kelakar para jurnalis yang mengucek perut. Membuat perut sakit hingga rahang gigi kering. 

Ternyata, wartawan bukan sosok super power, atau power rangers. Melainkan, sama seperti manusia lainnya. Buktinya, ada juga wartawan mabuk darat, dan juga salah masuk kamar. Sehingga menjadi bahan ketawa bagi penumpang bus pariwisata di sediakan Dinas Kominfo Dharmasraya itu. 

"Hoi!!.. Tu kan kamar mandi cewek, nan sabalah lai baru kamar mandi urang laki-laki. Jan sembarang masuak sajo, kanai lakak samo gayuang dek induak-induak tu beko. " Kata Bambang Suprapto kepada kawan satu profesinya yang membuat seluruh peserta ketawa ngakak, saat istirahat di salah satu rumah makan di Kota Padang Panjang. 

Setelah melintasi Kabupaten Pasaman, mulai memasuki jalan wilayah Sumatera Utara, kendaraan yang ditumpangi para jurnalis dan pegawai Kominfo Dharmasraya itu, mulai menari bagaikan  penyanyi dangdut sedang bergoyang di atas pentas. 

Perasaan mulai tidak enak, musik karaoke live sudah terasa memekak telinga. Tidak berselang beberapa lama isi perut naik, hingga mengeluarkan muntah dari mulut. Kantong asoy putih jadi korban, sebagai sasaran untuk menampung muntah beberapa kawan-kawan yang mabuk darat. 

Selain itu, kantong asoy juga jadi sasaran pengganti kaus kaki, untuk menghangatkan kaki, akibat dinginnya suhu AC bus. Bahkan koyo pun di tempel dari pusat, hingga kening. 

"Rasoan lah, yo sabana mangaretek lutuik dek dingin AC Oto ko. Muluik barasok-rasok di bueknyo. Perasaan awak salamo nanko masih mudo juo,kironyoo umua lah gaek, " Kelakar Safri Piliang ketua PWI Dharmasraya sembari ketawa ngakak. 

Sedangkan, Habibi, Teguh Juanda, dan Dika, saling berebut ingin duduk disamping sopir. Walaupun nyeplok di lantai, mereka rela, asalkan di depan. 

Sementara itu, Badri tidak berkutik sedikitpun. Walaupun selimut Bus sudah dua helai di balutkan ke badan. Namun belum juga mampu menghilangkan rasa dingin menusuk tulang. 

Bagaimana kisah perjalanan jurnalis Dharmasraya hingga sampai ke Kota Medan?. Mari ikuti terus tulisan sampai tuntas.***


Wartawan : Syaiful Hanif
Editor : Benk123

Tag :#dharmasraya

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com