- Sabtu, 8 Juli 2023
Kisah Inspiratif Ayunda Dwi Anggraini: Menembus Stereotip Dalam Sepak Bola Wanita

Palembang (Minangsatu) - Nama Ayunda Dwi Anggraini mungkin belum begitu dikenal oleh banyak pecinta sepak bola. Namun, dalam pertandingan penting melawan Timor Leste pada ajang AFF U-19 Women's Championship 2023, dia menjadi salah satu pahlawan di balik kemenangan gemilang Tim U-19 Wanita Indonesia dengan skor 7-0.
Ayunda mencetak dua gol yang menjadi bagian dari kemenangan perdana tim, dan dengan prestasi ini, dia membuktikan bahwa bakat dan dedikasi tidak mengenal batasan gender.
Ayunda adalah sosok pemain yang memiliki potensi besar untuk mengangkat Indonesia menjadi juara turnamen ini. Dalam debutnya yang manis bersama tim U-19 wanita, Ayunda mencetak gol pada menit ke-66 dan 90'. Namun, di balik kesuksesannya di lapangan, ada cerita menarik yang perlu kita ketahui.
Ayunda, panggilan akrabnya, berusia 17 tahun dan berasal dari daerah bernama Dukun, di Gresik. Dia bersekolah di SMAN 1 Sedayu dan memiliki posisi favorit sebagai striker.
Namun, pelatih sering memainkannya sebagai gelandang atau sayap. Ayunda memiliki ketertarikan sejak kecil dan sering ikut bermain sepak bola bersama laki-laki di desanya. Kemudian, saat SMP, dia diajak bergabung dengan klub sepak bola di Gresik, dan perjalanannya semakin berkembang hingga bermain di Piala Pertiwi bersama Persebaya dan mengikuti turnamen di Kebumen.
Ayunda membagikan perjuangannya untuk masuk ke dalam timnas. Dia mengirimkan video aksinya dan akhirnya mendapatkan promosi hingga akhirnya dipanggil untuk bergabung. Dia juga membanggakan SSB (Sekolah Sepak Bola) Porosda di Gresik, tempat dia bermula sebelum menjadi bagian dari timnas.
Sebagai satu-satunya pemain di Garuda Pertiwi Muda yang menggunakan hijab, Ayunda berbagi pengalaman tentang tantangan yang dia hadapi, terutama dalam menjalin hubungan dengan rekan-rekan setimnya.
Pada awalnya, dia menghadapi kesulitan dan bahkan diolok-olok oleh beberapa teman yang berpendapat bahwa dia sebaiknya tidak mengenakan hijab. “Pernah dipengaruhi dan dicemooh oleh teman, dengan berkata 'eh, jangan pakai hijab, dong',” ujarnya dilansir dari laman Resmi PSSI.
Namun, Ayunda tetap teguh pada keyakinannya dan tidak tergoyahkan, karena baginya hijab adalah bagian penting dari identitasnya sebagai perempuan Muslim. “Bagi saya, hijab itu penting,” tegasnya. Seiring berjalannya waktu, masalah tersebut tidak lagi menjadi penghalang bagi Ayunda dan rekan-rekannya.
Ketika ditanya tentang kegembiraannya atas dua golnya ke gawang Timor Leste, Ayunda mengungkapkan kejutan yang dia rasakan. Sebagai debutannya di timnas, dia merasa sangat senang dan bangga karena bisa memperlihatkan kepada orang tuanya bahwa dia bisa menjadi pesepakbola wanita yang hebat.
Ayunda memiliki harapan besar untuk kejuaraan ini. Dia berharap Timnas Indonesia dapat lolos ke final dan meraih gelar juara. “Pastinya sih, semoga tim Indonesia ini bisa lolos ke final dan bisa meraih juara," pungkasnya.
Dengan semangat juangnya, semoga Ayunda dan seluruh tim U-19 wanita Indonesia dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk menggapai impian mereka dan mengatasi setiap stereotip yang ada dalam dunia sepak bola wanita.(*)
Editor : Benk123
Tag :#sepakbola
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
FAUZI SAPUTRA, ‘URANG AWAK’ DI BALIK BAGI-BAGI SEPATU DARI PKPK STORE UNTUK PEMAIN SEMEN PADANG FC
-
H. ARISAL AZIZ: PEMAIN JOSAL FC HARUS TETAP FOKUS, TUJUAN KITA LIGA 3
-
H. ARISAL AZIZ APRESIASI PUTARAN PERTAMA LIGA 4 SUMBAR BERJALAN LANCAR
-
PERSIKOPA DUA KALI RUNNER-UP PIALA SOERATIN U-17, GUBERNUR DAN WARGA SUMBAR TETAP BANGGA
-
JELANG TIMNAS VS FILIPINA DI ASEAN CUP. COACH JUSTIN: GUE FRUSTASI DENGAN STY
-
MUSIK SEBAGAI MOOD BOOSTER DI TENGAH KESIBUKAN
-
DINAKHODAI ARISAL AZIZ, OPTIMISTIS MATAHARI KEMBALI BERSINAR TERANG DI SUMBAR
-
TRANSFORMASI PSIKOLOGI ANAK MELALUI PENDIDIKAN INKLUSIF DAN HUMANISTIK
-
PSIKOLOGI HUMANISTIK PADA TOKOH YASUAKI YAMAMOTO DALAM NOVEL “TOTTO-CHAN GADIS KECIL DI PINGGIR JENDELA” KARYA TETSUKO KUROYANAGI
-
MANARI DI LADANG URANG: ANTARA KEBEBASAN DAN KESADARAN SOSIAL DALAM BINGKAI KEARIFAN MINANGKABAU