HOME SOSIAL BUDAYA KABUPATEN PASAMAN BARAT

  • Kamis, 18 Oktober 2018

Ketua TP PKK Pasaman Barat, Terima Penghargaan Sebagai Bunda Genre Sumbar

Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Pasaman Barat, Ibu Yunisra, penerima penghargaan Bunda Genre Prov Sumbar, dari Gubernur Sumbar, Kamis (18/10/2018).
Ketua Tim Penggerak PKK Kab.Pasaman Barat, Ibu Yunisra, penerima penghargaan Bunda Genre Prov Sumbar, dari Gubernur Sumbar, Kamis (18/10/2018).

PASAMAN BARAT (Minangsatu) - Ketua TP. PKK Pasaman Barat meraih penghargaan sebagai Bunda Genre Provinsi Sumatera Barat dari Gubernur Sumbar.

Penghargaan diserahkan melalui Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Syahrudin dalam rancangan acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 Kabupaten Pasaman Barat. Pencanangan Kampung KB dan pencanangan HKG PKK KB Kesehatan dibuka oleh Bupati Pasaman Barat, H. Syahiran, di Jorong Pangambiran Nagari Parik Kecamatan Koto Balingka, Kamis (18/10/2018). 

"Selamat kita ucapkan kepada Ketua TP. PKK Pasaman Barat, Ibu Yunisra yang telah berhasil meraih penghargaan sebagai Bunda Genre tingkat provinsi. Kita juga telah menyematkan selempangnya saat ini," kata Syahrudin, Kepala BKKBN Sumbar.

Disampaikan, momentum tersebut merupakan momentum yang sangat mengembirakan bagi Ketua TP. PKK, sebab penghargaan diserahkan langsung di hadapan masyarakat Pasaman Barat.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pasaman Barat, H. Syahiran mengucapkan apresiasi atas sejumlah penghargaan yang telah diraih. Ia mengharapkan, sejumlah penghargaan itu dapat menjadi motivasi untuk terus menyukseskan program BKKBN di Pasaman Barat, salah satunya Kampung KB.

"Ada banyak penghargaan yang sudah kita terima dari BKKBN. Semuanya kita terima dengan senang hati dan dijadikan itu sebagai motivasi," ujar Bupati Syahiran yang juga telah meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN pusat beberapa waktu lalu di Manado.

Syahiran mengatakan bahwa secara pribadi dirinya juga telah melaksanakan program KB dari dahulu. Hal itu berhasil diterapkan dalam mengatur jarak kelahiran anak.

"Ber-KB bukan berarti mengurangi anak, akan tetapi bagaimana kita bisa mengatur jarak kelahiran sehingga kelahiran anak lebih terencana. Orang tua punya tanggung jawab untuk memberi asupan gizi yang cukup bagi anak dalam 1000 hari usia kelahirannya," kata Syahiran.

Disamping itu, persoalan stunting (kurang gizi kronis-red)juga menjadi sorotan Bupati Syahiran. Menurutnya persoalan tersebut harus segera dipastikan kondisinya.

"Pasaman Barat ditetapkan oleh Pemerintah sebagai daerah stunting, kita harus pastikan dan waspadai hal ini. Itu datanya pada tahun 2013 dan bagaimana kondisi saat ini harus terus diperhatikan," sebutnya.

Syahiran berharap program KB bersama lintas sektoral terus disukseskan di Pasaman Barat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

 

(Rel)


Wartawan : Afratama/Batuah
Editor :

Tag :#BundaGenreSumbar#KetuaTPPKKPasbar#

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com