- Rabu, 29 Januari 2025
Indang: Seni Musik Islami Yang Mendalam

Indang: Seni Musik Islami yang Mendalam
Oleh: Andika Putra Wardana
Indang atau yang sering disebut Dindin Badindin merupakan seni musik tradisional yang berasal dari Pariaman, Sumatera Barat. Kesenian ini berakar kuat pada kebudayaan Minangkabau, dengan pengaruh besar dari akulturasi Islam yang dibawa oleh ulama asal Aceh pada abad ke-13. Dalam perkembangannya, Indang menjadi lebih dari sekedar hiburan, hal ini menjadi media penyebaran ajaran Islam, penyampaian nilai-nilai moral, dan mempererat hubungan sosial antar warga. Indang juga merupakan sarana penting pendidikan agama dan budaya masyarakat Minangkabau, khususnya bagi anak-anak yang sedang mempelajari nilai-nilai Islam.
Kesenian Indang ini bercirikan musik yang dimainkan dengan menggunakan rebana kecil atau Ripa'i yang mengiringi syair yang mengandung pesan moral dan keagamaan. Musiknya mempunyai ritme yang teratur dan penuh semangat sehingga menciptakan suasana kebersamaan yang unik. Gerakan-gerakan sederhana yang dilakukan para pemain yang biasa duduk berjajar dalam formasi menimbulkan kesan persatuan dan keikhlasan. Gerakan tangan yang serasi ini menambah keindahan dan makna dalam pertunjukan Indang.
Pada dasarnya Indang berfungsi sebagai sarana dakwah, menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang mudah diterima dan menyentuh hati masyarakat. Syair-syair yang dilantunkan dalam pertunjukan Indang seringkali berisi petuah tentang kesederhanaan, ketaatan kepada Allah, dan pentingnya menjaga persaudaraan dan keharmonisan sosial. Selain itu, Indang juga mengajarkan kepada generasi muda tentang nilai-nilai adat Minangkabau, seperti kerukunan, gotong royong, dan saling menghormati.
Indang sering ditampilkan di berbagai acara keagamaan dan sosial di Minangkabau. Salah satu acara yang paling sering menampilkan Indang adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dimana puisi-puisi yang disajikan dalam Indang berisi puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW dan ajaran tentang kehidupannya. Selain itu, Indang juga sering tampil di acara-acara adat seperti pernikahan, kenduri, dan festival seni sehingga memperkaya suasana dengan nilai budaya dan spiritual yang mendalam.
Sebagai warisan budaya yang berharga, Indang tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga berperan besar dalam pendidikan karakter dan agama. Tarian dan musik merupakan pengingat akan pentingnya kebaikan, rasa hormat dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu menjaga dan melestarikan kesenian Indang sangatlah penting agar generasi mendatang dapat terus mengambil pelajaran dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sebagai media pengenalan Islam melalui seni, Indang terus berperan penting dalam memperkuat identitas budaya Minangkabau dan menggali ajaran moral yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Editor : melatisan
Tag :#Budaya #Minangkabau
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
KAMANAKAN SAPARUIK DALAM ADAT MINANGKABAU
-
SAKO JO PUSAKO: BANANG MERAH YANG MANJAHIT IDENTITAS KAUM MINANGKABAU
-
KAMANAKAN DI BAWAH DAGU: PANARUIH ADAIK JO PAWARIH GALA DALAM MASYARAKAIK MINANGKABAU
-
PERAN ADAT DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK MINANG
-
TARIAN ANAK NAGARI: EKSPRESI SENI BUDAYA MINANGKABAU
-
IN MEMORIAM DR.H.M.RAFLES, M.SI GURU BERKHARISMA TINGGI ITU TELAH TIADA
-
PCNO, PENGABDIAN DAN KISRUH ORGANISASI
-
MELARANG BERDAGANG BUKU DI SEKOLAH ITU BERAT
-
KOMPLET, SIP PAKE TELOR
-
BERSYUKUR MASIH NOMOR DUA