- Kamis, 16 Mei 2024
Hingga April 2024, Ribuan Warga Prasejahtera Nikmati Program Light Up The Dream PLN Sumbar
Padang, (minangsatu) – Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, hampir tidak ada aktivitas sosial yang tanpa menggunakan tenaga listrik. Oleh karena itu, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera Barat terus membuktikan komitmennya melistriki seluruh pelosok negeri. PLN tidak hanya membangun infra stuktur kelistrikan dan memberikan layanan terbaiknya, tapi insan PLN juga berempati kepada warga masyarakat pra sejahtera yang tidak mampu membayar biaya penyambungan baru melalui melalui Program Light Up The Dream (LUTD).
Program Light Up The Dream merupakan ide kreatif dari insan PLN untuk penyambungan listrik secara gratis yang berasal dari donasi pegawai PLN guna mewujudkan mimpi masyarakat prasejahtera mendapatkan sambungan listrik baru.
General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho, mengatakan bahwa Light Up The Dream merupakan wadah bagi insan PLN untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat tidak mampu dan belum memiliki listrik di rumahnya. Menurutnya, pegawai PLN tidak hanya bekerja melayani, menyiapkan infrastruktur kelistrikan dan memberikan layanan terbaik untuk pelanggan, tapi juga menunjukkan rasa empati kepada warga masyarakat pra sejahtera yang tidak mampu membayar biaya penyambungan listrik melalui program LUTD.
“Kami sangat bangga dan patut bersyukur karena masih berkesempatan memberi kebahagiaan kepada masyarakat sekitar dengan mewujudkan mimpi mereka melalui pemberian listrik gratis untuk kehidupan yang lebih baik. Insya Allah, dengan listrik yang resmi dan aman dari PLN, masyarakat bisa lebih produktif dalam bekerja, anak-anak bisa belajar, hingga beribadah dengan tenang,” ujar Eric.
Eric menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2023 hingga April 2024, sebanyak 2.306 masyarakat prasejahtera yang tersebar di 19 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat telah berhasil mendapatkan listrik gratis melalui program LUTD.
“PLN mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah mendukung kelancaran Program LUTD ini. Bahkan, beberapa kali acara penyalaan listrik gratis di rumah masyarakat dihadiri langsung oleh kepala daerah hingga Gubernur,” ungkap Eric lagi.
Program LUTD menjadi wujud komitmen PLN dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Indonesia, sekaligus memastikan penggunaan listrik yang resmi dan aman untuk seluruh masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mendorong roda perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.
Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, merasa sangat gembira dan berterima kasih atas terlaksananya Program Light Up The Dream dari PLN UID Sumbar. Program ini sangat mulia dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat prasejahtera yang belum mendapatkan listrik.
“Hadirnya Program Light Up The Dream dari PLN benar-benar mewujudkan impian masyarakat menjadi terang sehingga dapat hidup lebih produktif. Saya berharap program ini akan terus berlanjut dan berkembang di masa depan. Terima kasih PLN, semoga Allah senantiasa memberkahi dan menjadikan ini amal jariyah bagi kita semua, amin,” ungkapnya.
Editor : boing
Tag :#PLN #UIDSumbar #Minangkabau #minangsatu
Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News
Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com
-
PLN UID SUMATERA BARAT GELAR APEL SIAGA, TEGASKAN KESIAPAN HADAPI NATARU 2025/2026
-
DI BAWAH KENDALI BPJN, JALAN LEMBAH ANAI DIPULIHKAN BERTAHAP
-
PLN & RAKYAT DORONG INOVASI HIJAU: TJSL PLN UID SUMBAR RESMIKAN WORKSHOP KONVERSI MOTOR LISTRIK PERTAMA DI SUMATERA BARAT
-
KETUA DPRD KOTA PADANG MUHARLION SAMBANGI HUNTARA KORBAN BANJIR BANDANG DAN LONGSOR DI RUSUNAWA PADANG SARAI
-
KERUGIAN BENCANA HIDROMETEOROLOGI SUMBAR TEMBUS RP1,8 TRILIUN, 247 RIBU WARGA TERDAMPAK, 234 MENINGGAL
-
CHERRY CHILD FOUNDATION BERSAMA BERBAGAI KOMUNITAS SALURKAN BANTUAN KE WILAYAH TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI PADANG
-
MENANAM POHON, MENUAI KESELAMATAN: KONSERVASI LAHAN KRITIS UNTUK KETAHANAN HIDUP KOMUNITAS.
-
MUSIBAH
-
KEMANA BUPATI TAPSEL
-
BANJIR DALAM MANUSKRIP SEBAGAI CATATAN PENGALAMAN KOLEKTIFÂ MASYARAKAT