HOME PENDIDIKAN KABUPATEN SOLOK

  • Rabu, 26 Juli 2017

Gusmal Tantang Guru Menulis Sejarah Daerah

kabupaten solok menulis
kabupaten solok menulis

AROSUKA (Minangsatu )  - Para guru di KabupatenSolok ditantang untuk menulis buku sejarah daerah itu, karena sejauh ini  belum ada buku sejarah daerah  yang ditulis oleh guru. Tantangan itu berasaldaribupati Solok H.Gusmal sendiri, ketika membuka Bimbingan Terknis Peningkatan Kapasitas Guru SD dan SMP dalam Membuat Karya Tulis,  Selasa (25/7). “Guru seyogyanya bukan sekedar belajar menulis karya ilmiah untuk kenaikan pangkat, tetapi benar-benar menjadi penulis. Karena itu Guru perlu memiliki kompetensi di bidangnya, termasuk kompeten di bidang penulisan,” ujar Bupati Solok.

 

Dihadapan 80 guru dari berbagai SD/SMP di Kabupaten Solok  yang berlangsung mengikutiBimtek selama selama tiga hari, 25-27 Juli 2017,  Gusmal menekankan tentang kemampuan menguasai materi pelajaran, menguasai siswa, menguasai pembelajaran, menguasai orangtua, menguasai karya tulis dan menguasai kemampuan menulis. Pendeknya guru yang kompeten merupakan guru yang benar-benar mampu untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Karena itu, guru harus terus mengasah kemampuannya agar semakin kompeten.

“Kita sedang mengembangkan dua program utama di bidang pendidikan,” ujar Gusmal. Dua program utama ini sekaligus menjadi ikon bersama, yakni SMP Berbasis Pesantren dan Kabupaten Solok Menulis. Dua program utama ini diharapkan bisa menjadi perhatian para guru dan jajaran Dinas Pendidikan, sehingga benar-benar menjadi ikon Kabupaten Solok.

SMP Berbasis Pesantren, ujar Gusmal, merupakan program unggulan Kabupaten Solok. Hanya daerah ini yang membuat Peraturan Bupati tentang program ini. Artinya program ini menjadi perhatian Pemerintah, bukan program yang berdiri sendiri. Apalagi program ini juga dikaitkan dengan Magrib Alquran Subuh Berjemaah.

Program Kabupaten Solok Menulis, jelas Gusmal, juga terkait dengan Subuh Berjemaah. Karena pada umumnya penulis, terutama penulis buku dan karya tulis ilmiah, akan melakukan aktivitasnya saat dini hari, usai salat Tahajud atau usai salat Subuh. Karena itu, alangkah baiknya jika guru penulis malakukan hal yang sama. Bukan berarti menulis hanya bisa dilakukan saat dini hari atau saat subuh tersebut, tetapi pada saat itu, pikiran masih jernih, inspirasi sedang terbuka, sehingga banyak gagasan yang bisa ditulis. Sekalipun tidak sekali selesai, tetapi jika dilakukan secara terus-menerus dan teratur, ia akan menjadi tulisan, apakah berupa karya tulis ilmiah sederhana atau buku.

Gusmal didampingi Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga, H. Syahrul Efendi mengaku para peserta Bimtek merupakan guru pilihan. Hanya 80 orang guru dari ribuan di Kabupaten Solok. Di samping itu peserta yang sama juga sudah mengikuti pelatihan pada tahun sebelumnya. Ini merupakan bimbingan teknis kedua. Diharapkan dengan adanya bimtek berkelanjutan ini, akan semakin banyak guru penulis di Kabupaten Solok.

“Guru jangan sekedar pandai menulis, tetapi benar-benar menjadi penulis,” harap Gusmal.

Sama halnya dengan guru, jangan hanya sekedar jadi guru, tetapi harus memiliki bakat menjadi guru. Guru berbakat akan selalu mengasah dan meningkatkan kompetensinya, sehingga dalam pembelajaran menjadi guru yang menyenangkan, guru kompeten dan guru profesional. Jangan sampai menjadi guru asal-asalan, teruslah menambah ilmu, sehingga kualitas pendidikan Kabupaten Solok semakin meningkat.

Bukan hanya masalah pendidikan dan pembelajaran, guru mestinya juga bisa menulis masalah adat, budaya, sejarah, kesenian tradisional, termasuk sejarah Kabupaten Solok. Karena itu, Bupati Gusmal berharap para guru mengasah kemampuan menulisnya, agar benar-benar bisa menjadi penulis, bukan hanya sebagai kewajiban untuk persyaratan kenaikan pangkat.

[ Verizal Sarosa ]

 


Wartawan : Verizal Sarosa
Editor :

Tag :#guru menulis #bimtek #kab. solok

Baca Juga Informasi Terbaru MinangSatu di Google News

Ingin Mendapatkan Update Berita Terkini, Ayu Bergabung di Channel Minangsatu.com