Gusmal: Tanggapi Putusan MK, Masyarakat Sumbar Sangat Cerdas

Arosuka (Minangsatu) - Meskipun sidang sengketa Pilpres telah usai, Kamis (27/6) lalu, namun hingar-bingarmya masih terasa. Putusan hakim MK yang menolak gugatan Tim Hukum BPN Prabowo-Sandi terkait penetapan hasil pilpres 2019 memunculkan paradigma baru dalam peta politik Indonesia, khususnya Sumatera Barat yang sebentar lagi bakal menggelar Pilkada serentak 2020.

Bupati Solok, H. Gusmal Datuak Rajo Lelo merupakan satu dari sekian banyak Kepala Daerah di Sumatera Barat yang mendeklarasikan diri mendukung paslon 01 Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin pada pilpres lalu. Sebuah fenomena anti mainstream dimana hampir 90 persen pemilih di Sumatera Barat menjagokan paslon 02 Prabowo -Sandi.

"Sebagai warga negara yang hidup di dalam sebuah negara yang berkedaulatan kita harus patuh dan menghormati semua keputusan yang lahir dari sebuah proses hukum."
ujar Gusmal kepada Minangsatu, Sabtu (29/6).

Ditambahkan Gusmal kemenangan dan kekalahan dalam sebuah konstentasi politik adalah suatu hal yang wajar.
"Dalam sebuah proses demokrasi itu lumrah terjadi. Rakyat Indonesia umumnya, khususnya masyarakat Sumatera Barat harus legowo menerima semua proses hukum karena Presiden terpilih adalah Presiden Republik Indonesia. Presiden kita bersama dari Sabang sampai Marauke dari Minangas sampai Pulau Rote," jelas Bupati peraih Satya Lencana Pembangunan 2009 ini.

Menurut Gusmal, masyarakat Sumatera Barat adalah masyarakat yang unik dan berprinsip. "Kita harus bangga dengan keluhuran dan keaslian masyarakat Minangkabau. Masyarakatnya cerdas dan bijaksana. Inilah Minangkabau, setiap Pemimpin cukup membuktikan janji-janjinya, masyarakat akan paham sendiri," jelasnya.

Gusmal berharap kepemimpinan presiden terpilih kedepan tetap mewadahi harapan dan aspirasi seluruh Rakyat Indonesia. "Presiden terpilih harus membangun Republik Indonesia ini secara adil dan merata. Itulah do'a dan harapan kita bersama," tutup Gusmal.